"Phew... akhirnya lewat juga... aku tidak tahu lagi apakah aku masih memiliki energi untuk bisa bertarung hari ini..."
Sebuah kereta kuda mewah baru saja meninggalkan gerbang raksasa kerajaan Midland. Terdapat enam orang di dalamnya. Dikurangi oleh sang kusir, maka ada lima orang penting yang ada di dalamnya.
"Jangan mengeluh, Neif..."
Yang dipanggil menoleh ke arah sumber suara dan menunduk sambil menggaruk garuk kepala. "Maaf... hanya saja aku tidak terbiasa dengan hal tadi..."
"Dia tidak salah, Saki... acara pelepasan tadi memang luar biasa. Aku tidak pernah mengalami pesta sebesar itu sebelumnya." Kali ini suara tinggi seorang gadis yang terdengar.
"Kalian tidak begitu mengerti... sebenarnya pesta tadi sudah tidak begitu meriah... Saki memberikan sebuah syarat untuk tidak mengadakan pesta mewah lagi... dan permintaan itu sudah diterima oleh ayahku. Jadi, bersyukurlah kalian..."
Bagaimana bisa lima orang yang ada di dalam kereta ini terpilih menjadi orang orang yang berangkat? Mari kita kembali ke satu malam sebelumnya.
.
.
.
Langit malam ini cerah. Tidak ada satu awan pun yang menutupi bulan purnama yang juga bersinar terang setelah satu hari penuh tertidur. Seakan akan malam pun tidak ingin menghalangi upacara penobatan para pemenang penyisihan Duellum.
Tempatnya berlangsung ada di aula raksasa kerajaan. Seperti yang biasa terjadi di setiap tahunnya, sang raja tidak ingin setengah setengah dalam menyambut para juara. Dan beginilah jadinya... Sebuah acara tahunan yang bahkan lebih meriah daripada pesta ulang tahun raja sendiri.
Dalam menghadirinya, tidak ada satu murid pun yang tidak datang. Setiap murid datang dengan pakaian terbaik dan dandanan terbaik mereka. Tidak ada yang ingin melewatkan kesempatan emas cari perhatian ke raja. Gaun gaun indah menutupi tubuh para gadis dan tuksedo beraneka macam bentuk menyelimuti tubuh para lelakinya.
Tidak terkecuali para murid dari kelas E. Mungkin saja mereka tinggal di sebuah asrama bobrok yang sepertinya akan rusuh jika saja tidak direstorasi oleh Saki dan Lumia, tapi mereka tetap saja memiliki pakaian yang terlihat sangat indah di tubuh mereka.
Neif adalah orang pertama yang siap dari para perwakilan kelas E di Duellum. Ia mengenakan sebuah gaun hitam beranda yang menutupi seluruh tubuh nya kecuali lengan dan lutut sampai bawah. Ia tidak mengenakan make up. Karena dirinya memang tidak terlatih menggunakannya.
Berbeda dengannya, Drei datang dengan tampilan yang lebih menawan. Ia menggunakan make up yang agak tebal. Membuat wajahnya terlihat sedikit lebih dewasa dari yang seharusnya. Begitu juga dengan Nina yang keluar dari asrama tidak lama setelah Drei. Keduanya mengenakan gaun minimalis berbahan dasar sutra yang sama modelnya. Warna hijau untuk Drei, dan warna merah untuk Nina.
Ketiganya tengah menunggu kedatangan dua anggota terakhir mereka. Tadi siang, mereka bersusah payah untuk mengajak Saki ikut. Gadis itu menolak undangan dan mengatakan kalau ia lebih suka mendapatkan tempat di perwakilan resmi Midland tanpa sebuah upacara yang katanya membosankan.
Well... Pada akhirnya ketiganya berhasil membujuk gadis itu. Entah bagaimana caranya. Yang penting, dengan keberadaan Saki bersama mereka, mereka merasa aman dan lengkap.
"Saki-neesama... Ayo cepat!"
Suara Lucia yang cukup khas terdengar. Sebuah penanda bahwa Saki sudah siap.
"Apa aku benar benar harus mengenakan pakaian ini?"
Ketiganya, Drei, Neif, dan Nina langsung menganga. Kehadiran Saki sangatlah luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora's 7 Trials
Fantasía<<Banyak typo terutama di chapter awal (1-5)>> Life is never flat... Sebuah premis yang memiliki banyak arti. Namun, apapun artinya, pasti menjurus pada satu hal yang sama. Hidup itu indah. Tidak perlu duduk berlama lama di depan televis...