Chapter 11

141 14 0
                                    

•Justin P.O.V.•

Nenenonet,nenenonet--
Handphone-ku berdering, aku melihatnya ternyata ada sebuah panggilan masuk dari nomor tak dikenal. Aku mengerutkan dahi. Lalu mengangkatnya.

"Halo, dengan siapa ini?"

"Hai,babe."

Aku menganga. Gadis ini! Selena Gomez, mantan pacarku yang selalu mengejar-ngejarku. Oh my god, dari mana dia mendapat nomorku? Ck, malasnya.

"Selena?"

"Oh my god, kau masih ingat dengan suaraku. Ummm, i love you Justin-ku."

Aku menelan ludah. Yaiyalah aku ingat, dia yang selalu bersikap menjijikan seperti itu. Tidak ada lagi orang lain.

"Kau kenapa tinggalkan aku sayang? Kenapa kau pindah ke Amerika?"

"Aku disini belajar! Dari mana kau mendapatkan nomorku?"

"Dari orang tua mu."

Aku berdecak.

"Sudah ya,aku sibuk. Bye!"

Aku memutuskan sambungan telepon.

Krek!

Pintu apartement-ku terbuka. Ternyata yang masuk adalah Mac dan seorang gadis cantik, mungkin itu Maddie Jane, pacar yang digilainya.

Mac menghampiriku dengan merangkul gadis itu, "Justin, ini Maddie."

Aku tersenyum miring "Ya, aku sudah menduganya dengan sikap mu yang merangkulnya manja."

Mac tertawa kecil, "Sayang, mari duduk."

Maddie tersenyum lalu mereka berdua duduk di hadapanku.

"Jadi, kau orang yang membuat Mac tergila-gila sampai dia pindah kemari untuk kau. Ckck, tak salah, kau memang sangat cantik." kataku

Maddie tersipu malu "Kau bisa saja."

Aku tertawa melihat Maddie yang tersipu malu.

"Apartement Ariana di samping apartement kalian kan?" tanya Maddie

Mac mengangguk sambil memakan kacang.

"Bukan, bukan apartement kami, tapi apartement-ku!" aku meluruskan ucapan Maddie, enak saja dia menganggap Mac juga pemilik apartement ini, jelas-jelas aku yang membayar semuanya.

Mac melemparku dengan kulit kacang, pas kena kepalaku. Aku mengusap-usap kepalaku tersayang.

"Ajak Ari kemari, dong. Biar tambah ramai, kan seru." Maddie tersenyum lebar

"Oiya, boleh juga. Telpon dia Just" kata Mac, seenaknya saja dia menyuruhku.

"Kenapa aku? Kau saja." aku menolak

"Pulsaku habis!" kata Mac,

Aku berdecak sebal lalu menelpon Ariana.

"Kenapa, Just?"

"Kau bisa ke apartement-ku tidak? Disini ada Mac dan Maddie."

"Oh ya? Mereka disana?"

"Ya,"

"Baiklah, aku akan kesana."

Aku memutuskan sambungan telepon.

"Dia mau?" tanya Maddie

Baru saja aku ingin menjawab, bell rumah sudah berbunyi.

"Masuk saja!" teriakku

Pintu pun terbuka dan Ariana masuk.

MEET AND MATCH! (Jariana)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang