Who?

429 33 1
                                    

Hongbin bertopang dagu, asyik memperhatikan gadis di depannya sedang melahap kimbap.

"Kenapa liatin gitu? Mau?" tanya Hyeri.

Hongbin yang ditawari mengangguk saja. Tak lupa memberi senyum terbaiknya.

Hyeri menyodorkan makanannya itu seperti hendak menyuapi Hongbin. Baru saja ia mau buka mulut, sumpit memutar ke mulut Hyeri dan masuk ke dalamnya.

"Beli sendiri ya. Aku lapar."

Hongbin cemberut. Kemudian membungkuk dan mengecup kilat bibir Hyeri.

Hyeri membulatkan matanya. "Itu. Semua buatmu. Ambil saja, ambil!" sambil memberikan satu piring kimbap yang belum habis.

"Hahaha! Semudah itu?" Hongbin melahapnya.

Giliran Hyeri yang cemberut.

"Sepertinya apartemen ini terlalu sepi ya." gumam Hyeri.

"Kamu mau aku memutar lagu lewat radio?"

Hyeri menggeleng. "Jangan lewat radio, coba aku lihat ponselmu."

Hongbin memberikan ponselnya. Hyeri mengutak-atiknya sebentar tak lama kemudian alunan lagu klasik terdengar.

"Selera musikmu oke juga." cibir Hyeri. Ia membaringkan tubuhnya di kasur. "Tapi kayaknya gak cocok sama tampangmu yang.. Err..."

"Apa?" Hongbin muncul tepat di depan wajah Hyeri. Menatapnya penasaran.

"Lupakan." kata Hyeri.

"Ayo berdiri." Hongbin menarik tangan Hyeri. "Berhubung musiknya mendukung, kita berdansa yuk."

"Hah? Aku gak bisa dansa!"

Mereka berdiri di tengah ruangan. Tangan Hongbin menuntun Hyeri membuat posisi sedang berdansa. "Tanganmu di bahuku. Dan biarkan aku membimbingmu." Hongbin melingkarkan tangannya di pinggang Hyeri.

"Jangan salahkan kalau aku menginjak kaki mu."

"Oke."

Detik berikutnya mereka mulai berdansa. Mengikuti alunan lagu yang lembut.

"Aw!" Hyeri benar-benar menginjak kaki Hongbin.

"Maaf! Aku sengaja." Hyeri nyengir.

"Kau mau aku cium seperti tadi?"

"Jangan macam-macam Lee Hongbin." Hyeri mengacungkan tinju ke dada bidangnya. Hongbin tersenyum lebar.

Ia menikmati momen berharga seperti ini, dimana ia dan Hyeri begitu dekat tanpa jarak. Ia berharap waktu bisa berhenti agar Hyeri dan dirinya tak perlu berpisah.

Kriingg

Jam beker berdering. Hyeri membuka mata, menggeliat sedikit dan segera bangun dari kasur untuk mandi.

Begitu selesai mandi dan sudah rapih memakai seragam, Hyeri melihat Hongbin yang masih tidur di sofa. Semalam ia dan Hongbin tidur larut, keasyikan berdansa. Hyeri yang mengingat kejadian itu terkikik sendiri.

"Hey, bangun." Hyeri mengguncang bahu Hongbin.

"Hongbin, sudah siang.." ujar Hyeri.

"Kita bisa telat Bin!" seru Hyeri.

"Halooo~ kau dengar aku tidak?" Hyeri mengguncang lebih keras.

"HONGBIN, LEE HONGBIN. HEYYYY BANGUN! HALOOO" teriak Hyeri di telinga Hongbin.

Hongbin mengerjap. Badannya menggeliat dan mulutnya menguap lebar. Hyeri memandanginya sambil berkacak pinggang.

"Wow, kau sudah cantik Hyeri." Hongbin bangun. "Eum, maksudku rapih."

Bloods GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang