Hyeri vs Hongbin

800 49 8
                                    

Suasana koridor yang sepi. Semua murid telah berada di kelas, dengan guru mereka yang serius mengajar.

Seorang pria mengelap peluhnya dengan punggung tangannya. Ia baru saja memanjat pagar! Ini dilakukan agar ia tak tertangkap satpam di depan.

Hongbin lagi-lagi terlambat karena ia terjaga semalaman. Ia berjalan melewati koridor, untunglah kedua kaki atletis mampu membuat langkahnya cepat.

Gedubrak!

Hongbin sungguh tak sengaja menabrak wanita ini. Ia hanya ingin cepat-cepat berada di kelasnya. Buku-buku jatuh bertebaran di lantai.

"Maafkan aku. Aku tak sengaja menabrakmu." Hongbin berlutut untuk mengambil buku-buku itu. Sedangkan si wanita yang di tabrak telah berdiri. Tanpa disadari ia menatap Hongbin, tak berbicara sedikitpun. Ada maksud tersembunyi di hatinya.

"Ini dia." Hongbin memberikan bukunya. Lalu saat ia mendongak, ia melihat wajah dihadapannya.

Kim Hyeri...

Selama ini, Hongbin belum pernah berhadapan langsung dengan 'sasaran utama' nya. Maka ia sedikit terkejut sampai mulutnya sedikit menganga.

Bisa dibilang ini waktu yang tak tepat.

'Hah! Akhirnya aku bertemu juga dengan nya.' Batin Hyeri. Namun ia tak boleh bersikap seperti ingin menyerangnya sekarang juga kan?

Selain keadaannya tak mendukung, ia pasti akan langsung kalah dari Hongbin. Wanita melawan pria, Hongbin lah yang akan menyakiti nya jika Hyeri terburu-buru.

"Terima kasih Hongbin-ssi." Hyeri tersenyum manis, memanfaatkan wajah cantiknya. Meski ia tak sekuat pria, Hyeri punya segudang siasat.

"Ya.. Sama-sama." Hongbin kelihatan kebingungan.

"Biar kubantu kau berdiri." Hyeri mengulurkan tangannya.

Lagi-lagi Hongbin tak bereaksi. Disaat begini Hyeri rasanya ingin tertawa melihat wajah konyol pria di depannya.

Walau ia sedikit tak percaya, wajah ini yang melukai Cha Hakyeon-nya?

"Oh. Ayolah." Hyeri menarik tangan Hongbin. Masih dengan senyum di wajahnya, sikap yang di buat bersahabat.

"Kalau begitu, aku pergi duluan. Karena aku hampir saja telat." Hongbin menampilkan senyum dengan lesung pipinya, setelah pulih dari rasa kaget.

"Kelas kita kan sama! Bagaimana kalau jalan bersama?" Tawar Hyeri.

Hongbin menggaruk tengkuknya, ragu. "Uh.. Baiklah..."

Sembari mereka jalan bersama, masing-masing sibuk dengan pikirannya sendiri.

Jika gadis ini yang akan kubunuh.. Tapi sikapnya sangat manis. Ah, aku merasa sangat jahat. Pikir Hongbin.

Sedangkan Hyeri tertawa dalam hatinya.

Lihat pria itu! Sepertinya ia mulai masuk jebakanku. Hyeri tersenyum lebar saat Hongbin tak sengaja memandangnya.

-Setengah jam lalu-

"Pak!" Hyeri mengacungkan tangan.

"Ya, ada apa? Ada yang mau ditanyakan?"

"Anu pak, saya izin ke kamar mandi." Hyeri nyengir.

"Yasudah, jangan lama-lama ya." Pak guru hanya menggeleng-geleng.

Hyeri berjalan agak cepat keluar kelas. Tapi tujuan sebenarnya bukan ke toilet, ia berjalan terus.. Melewati lapangan dan sampailah ke taman belakang sekolah.

Bloods GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang