Bloody Girl

337 29 9
                                    

Hyeri menuju lantai paling atas, yang katanya belum selesai proses pembangunannya. Dan ketika ia sampai, ternyata gosipnya memang benar.

"ini bisa jadi tempat yang sempurna." Hyeri tersenyum senang. Ia berkeliling ruangan setengah jadi itu, yang kosong melompong dengan dinding yang masih ber-semen.

Hyeri kembali turun menggunakan lift. Ia masih ingat betul letak kamar dokter Youngji.

Gadis berpakaian serba hitam itu mengendap bak penyusup profesional. Ketika sampai di depan pintu kamar, Hyeri membukanya sangaaat.. Perlahan. Melihat Youngji yang sedang mematut diri di kaca memunggungi Hyeri.

Digapainya sebuah tongkat penyangga tubuh yang ada di dekat Hyeri. Sungguh suatu kebetulan.. Hyeri bisa memukul kepala Youngji dengan benda itu dan membuatnya tak sadarkan diri.

Mungkin tuhan memang menakdirkan dirinya membalas dendam? Hahaha.

Duak! Itu tepat saat Youngji membalikkan tubuhnya. Sekarang gadis dengan rambut coklat itu tersungkur di atas lantai dengan kening berdarah.

Susah payah Hyeri menopang tubuh Youngji. Membawanya keluar kamar. "Urgh... Makan apa sih dia? Berat sekali."

Hyeri berjalan tertatih sambil membopong Youngji. Beruntung koridor yang dilewati mereka sedang sepi, jadi tidak ada yang melihat aksi Hyeri.

"Geez! Dosa mu terlalu banyak, itu sebabnya tubuhmu sangat berat." Hyeri mengumpat. Lalu Hyeri melihat sebuah kursi roda, di taruhnya Youngji di atasnya.

Hyeri sungguh beruntung. Sejauh ini rencana nya berjalan lancar. Hyeri yakin keputusan yang di ambilnya bukan keputusan yang salah.

Akhirnya mereka sampai di lantai paling atas rumah sakit. Dibawanya Youngji ke tengah ruangan. "Apa yang harus ku lakukan pertama kali?"

Di pandangnya rambut panjang warna coklat berkilau milik Youngji. Di sentuhnya oleh Hyeri, "Bagus sekali rambut mu."

Hyeri merogoh gunting di sakunya. "Aku ambil ya rambutmu. Agar kau tak bisa bergenit-genit di depan Hongbin lagi." Ia menjambak rambut Youngji dan mata gunting mendekat kearahnya.

Srak! Ckrek! Satu persatu helai rambut berjatuhan. Di pangkas asal-asalan rambut nya, sampai hampir botak kepala gadis malang itu. "Guntingku tajam sekali. Jadi tak sengaja melukai kulit kepalamu. Maaf ya Youngji?"

Hyeri menempeleng kepala Youngji lalu tertawa. Tapi tentu saja ia tak bereaksi. Kemudian Hyeri beralih mengangkat dagu gadis itu. "Bodoh.. Kau diam saja saat aku mengambil rambut indahmu? Kau takut melawan ya?"

Hyeri menggores pipi mulus Youngji. Awalnya hanya sebuah garis lurus. Namun saat Hyeri menggila, di tikam-tikam sampai menjadi tak berbentuk. Warna merah mendominasi wajah cantik Youngji. "Eoh... wajahmu bolong-bolong."

"Ini untuk mata mu yang berani menatap genit ke Hongbin." Cuih! Hyeri meludahi mata Youngji yang terpejam.

Selesai sudah urusan Hyeri dengan wajah Youngji. Kini ia meneliti Youngji dari atas sampai bawah. Di ambilnya seember semen basah yang entah kebetulan belum mengering? Di siramnya ke seluruh tubuh Youngji.

"Patung ku sungguh cantik. Cepat mengeras ya." Hyeri tersenyum puas.

Di tariknya tangan Youngji. Tangan itu sudah tak tahu diri memeluk Hongbin... Sungguh Hyeri ingin mematahkannya.

Boleh tidak ya?

Hyeri mencari-cari gergaji. Ketika sudah dapat, ia mengarahkannya ke tangan Youngji.

"Jaehwan sunbae... Aku tidak ingkar janji kok. Memotong tangannya tak membuat dia mati kan? Lagipula tangan ini sudah nakal..." Hyeri menghela napas.

Bloods GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang