Tears Of Joy

377 27 4
                                    

Hongbin menunjukkan sebuah kaset dengan wajah berbinar. Film kesukaannya, tapi langsung ditolak mentah-mentah oleh Hyeri.

"Kita tidak akan menonton film horror seperti malam minggu yang lalu." Hyeri memberi ultimatum.

"Dasar penakut." Hongbin menjulurkan lidah.

"Bukan begitu! Kau memanfaatkan keadaan untuk memelukku." Hyeri menabok badan Hongbin dengan bantal.

"Kalau begitu aku peluk yeoja lain saja."

Hyeri melotot. "Ku kubur ia hidup-hidup. Kalau perlu ku kubur juga dirimu."

"Kubur aku dalam pelukanmu, boleh?" Hongbin mengedip manja. Wajahnya dibuat sok imut. Hyeri tidak jadi marah, yang ada ia gemas pada pria itu.

"Jadi kita nonton apa? Ayolah, malam semakin larut."

"Titanic?"

"Tidak, aku sudah bosan."

"Harry Potter?"

Hyeri menjentikkan jari. "Bagaimana kalau Hunger Games? Aku suka yang menegangkan."

Hongbin mengangguk kemudian memasukkan kaset yang dipilih Hyeri ke dalam dvd player.

Flat TV mulai menampilkan intro film. Bukannya memperhatikan, Hongbin malah asyik memandangi wajah serius Hyeri.

"Seandainya permainan itu nyata." Hyeri bergumam sambil memasukkan popcorn ke mulutnya.

Sesaat kemudian Hyeri berdecak kesal. "Permainan macam apa itu? Enyah saja mereka."

Hongbin tertawa. Gadis ini lucu sekali, menentang pendapatnya sendiri? Makin cinta Hongbin jadinya.

"Hmpp.. Hoeek"

Hyeri langsung ngibrit ke kamar mandi bahkan sebelum Hongbin sempat berkedip. Apakah popcorn buatannya tidak enak sampai Hyeri memuntahkannya?
"Yeobo gwaenchana?" Hongbin menghampiri Hyeri. Ia masih sibuk muntah-muntah sehingga tak menyadari keberadaan Hongbin.

"Tunggu disini, ku ambilkan obat mual." Hongbin melesat mengambil obat di kotak p3k. Ia juga membuatkan teh hangat, segera diantarkan kepada Hyeri.

Hongbin mengusap punggung gadis itu, iba menatap wajah pucatnya yang lunglai.

"Minum dulu ini."

Hyeri menelan obat yang disodorkan Hongbin tak lupa juga menyesap teh hangat. Akhirnya Hyeri bisa bernapas dengan lega saat merasakan kehangatan mengalir ke perutnya.

"Lupakan soal filmnya, kau harus istirahat."

Hyeri diam saja saat Hongbin menuntunnya ke kamar. Dengan seksama ia menyelimuti Hyeri, bahkan memakaikan kaus kaki agar tak kedinginan.

"Mau kemana?" tanya Hyeri dengan wajah memelas.

"Mematikan TV."

Hyeri berusaha untuk bangun, Hongbin mengurungkan niat untuk pergi dan kembali duduk. "Kenapa kau bangun huh?"

"Ikut... Aku mau ikut kau..."

Hongbin mendekap Hyeri kemudian membelai rambutnya. Mungkin karena lagi sakit, ia jadi manja begini.

"Kau sedang sakit, diluar dingin. Tidurlah.. Aku akan menemani mu."

Hyeri tersenyum tipis. Dekapan Hongbin menenangkannya, membuat segala rasa tak enak yang dialaminya jadi menghilang.

***

"Bisakah kalian diam hanya untuk 5 menit?"

Taekwoon berusaha memusatkan perhatiannya sambil mengendalikan kemudi. Di kursi belakang ada kakak-beradik Kim yang berisiknya mengalahkan King Kong mengamuk.

Bloods GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang