Nayah POV
Aku shock.. Ternyata selama ini cintaku tak pernah berbalas. Kak Amad.. Orang yang slama ini selalu kusebut dalam do'aku, dia jauh lebih mencintai Aisyah.. Sahabatku sendiri. Tuhann.. Begitu terasa sulit takdir yang telah Kau gariskan ini padaku..
Buatlah aku Ikhlas.. Bila memang akhirnya sahabatku sendiri harus berjodoh dengan pujaan ku. Maka lapangkan hati ini..---------
"Syah.. Bagaimana keadaanmu?" tanya Uza disela-sela pendakian mereka. Ya kali ini mereka tengah berjalan, mendaki di pendakian terakhir untuk mencapai puncak. Puncak Mahameru.
"Alhamdulillah sudah jauh lebih baik Mas. Trimakasih, Mas.." jawab Aisyah lembut..
Uza menautkan alisnya menatap Aisyah. "Atas semua nasihat Mas" terang Aisyah menjawab kebingungan dibenak Uza.
Uza tersenyum.. "Tuhann.. Begitu indah ciptaanmu ini..""Tak perlu seperti itu Syah. Kita sesama muslim kan wajib saling mengingatkan." tutur Uza.. "Dan aku ingin melihatmu selalu tersenyum.. Senyum TANPA sedih.." lirih Uza pelann. Bahkan sangat pelan hingga telinga Aisyah pun tak mampu menangkap ucapannya itu..
"Eh? Apa Mas?"
"Ah tidak.. Aku ndak kenapa-kenapa.. Sudah ayok kita percepat jalannya.. Beberapa meter lagi kita sampai puncak!"Lalu mereka melalui pendakian itu dengan senyum yang tak lepas dari semenjak berakhirnya obrolan singkat mereka..
"Masya Allah.. Allahu Akbarrr!! Betapa indah ciptaanMu ini" ucap Aisyah dengan mata berbinar.. Ia tak mampu menahan air mata bahagianya. Setiba nya dipuncak gunung itu, ia langsung sujud syukur disana. Lalu diikuti oleh teman-teman yang lain..
Mereka banyak mengucap syukur, betapa Allah sangat menyayangi mereka dengan memberi Alam yang seindah ini. "ALLAHU AKBAR!!" Teriak mereka bersama-sama..---------
"Allah.. Begitu besar cinta ia kepadaMu.. Semoga rasa cinta ini untuknya, takkan mampu mengurangi rasa cintaku padaMu. Izinkan Aku untuk meminangnya Ya Rabb.. Aamiin" batin Uza.
"Assallammualaikum Mas.." panggil Aisyah.. "Eh iya.. Walaikumsalam.." jawab Uza yang masih terkejut.
Aisyah terkekeh kecil melihat ekpresi terkejut Uza. "Lucu" lirih Aisyah..
"Apa nya Syah?"
"Eh.. Ndak Mas.. Maaf aku mengagetkan. Aku ingin mengajak Mas foto bersama dengan kelompok kita. Tuh disana semua sudah berkumpul.." tunjuk Aisyah ke arah mereka semua berkumpul.."Hmm.. Ayok.." jawab Uza senang..
Aisyah tersenyum melihat nya.."Eh iya, masing-masing dari pimpinan kelompok adanya ditengah-tengah kita yaa.. Biar keliatan mana Leadernya.. Hehe" ucap salah satu anggota kelompok Aisyah.
Aisyah dan Uza hanya senyum malu-malu. Namun tetap berjalan ketempat dimana mereka harus berfoto.
"Kak. Pakai ini yah.." ucap salah satu anggota dari Uza sambil memberikan 2 buah jaket yang sama. Dijaket itu bertuliskan "Pendakian Cinta Hamba Allah"Aisyah dan Uza saling melempar pandangan. Mereka bingung kenapa tulisannya seperti ini. "Itu aku yang buat Ai.. Sengaja kata-katanya itu. Biar bikin penasaran yang lain ajaa.. Arti cinta nya tetap yang berunsur Akhirat koq, bukan semata-mata duniawi aja.." ucap Nayah menjawab pertanyaan yang ada dibenak mereka semua..
"Tapi kenapa hanya ada 2 ukh?" kali ini Uza bersuara.
"Maafkan kami Akh.. Jaket itu memang dibuat secara mendadak. Karna kita tau, pendakian kita kali ini ketempat yang pastinya akan membuat kita semua terkesan."
"Lalu mengapa hanya 2 Nay?" potong Aisyah cepat. "Sabar Ai.. Aku kan belum menjelaskan semuanya... Berhubung baru ada 2 jaket yang selesai dijahit, jadi kami putuskan model itu untuk dipakai pimpinan kelompok kita saja. Dan alhamdulillah yang lain menerima koq." lanjut Nayah dan di jawab dengan anggukan serta senyum dari para anggota.Uza hanya tersenyumm.. Dan Aisyah?
"Kali ini kamu menang Nay." bisik Aisyah pada Nayah. Nayah hanya mampu menutup mulutnya untuk menahan tawanya yang sebentar lagi akan meledak.Semua larut dalam suasana bahagia itu..
"Bagus ya Syah jaketnya?" ucap Uza tiba-tiba yang sudah berdiri tak jauh dari Aisyah.
"Eh iya ya Mas. Tapi aku menjadi semakin ragu." ucap Aisyah lemah..Uza bingung. "Apa Aisyah tidak senang dengan semua ini?"
"Kenapa?" jawab Uza singkat.
"Aku ragu.. apakah aku mampu menjaga Amanah ini dengan baik? Karna tak mudah bagiku untuk menjadi seorang pemimpin. Jadi mentor saja aku masih suka keliru Mas." Aisyah terkekeh kecil." Jalani saja Syah.. Kita takkan pernah tau sejauh mana kemampuan kita, bila kita tak pernah mencobanya." ucap Uza lembut.
"Mas Uza benar.. Mana aku tahu, aku mampu atau tidak. Jika mencobanya saja tidak."
"Hey.. Kamu ini senang banget melamun sih! Nggak baik Syah"
Aisyah langsung beristighar.
"Hehe maaf Mas.. Khilaf" jawab Aisyah sambil senyum dengan lebar."Jantung.. Bertahanlahh Jangan sekarang!" batin Uza.
"Kata-katanya juga bagus Syah.. Aku berharap, agar aku bisa mendaki gunung ini lagi bersama pendampingku kelak." Aisyah hanya mampu tersenyum mendengar penuturan Uza.
"Pendakian Cinta denganmu.." lirih Uza dan berlalu meninggalkan Aisyah sendirian. Lagi.
" apa maksud dari (pendakian cinta denganmu?) apa sudah ada nama lain yang mengisi hatimu, Mas? Apa sudah saatnya aku berhenti melepas harapku padamu dan membuka hati untuk yang lain?" batin Aisyah kecewa..
*********
Yuhuuuuu.. Update lagiiii...
Gimana ayo kelanjutannya Aisyah??! Apa yakin dia bakal berpaling kelain hati?? Mencoba membuka hati untuk yang lain???
Jrenggg jrengggg
Tunggu di part selanjutnya ya readersss..Syukron^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Pendakian Cinta
SpiritualStatus : PRIVATE "Entah sejak kapan, kecintaan ku pada Alam ini semakin menjadi-jadi. apa benar karna dia? Jika ia semoga ini salah" batin Aisyah dalam hati. ------------ "Semoga perjalanan Tadabur Alam ini mampu membesarkan juga rasa cintaku padaNy...