Part 14

2.3K 116 1
                                    


Aisyah POV

Aku sedikit shock saat mendengar semua kejujuran Nayah. Jadi, selama ini diam-diam dia menyukai kak Amad.

"Astaghfirullahhal-adzim" ucapku tertahan..

"Ada apa, Mii?"

"Astaghfirullah" lirihku dengan pelan..

Ternyata dari tadi aku sibuk sendiri dengan pemikiran ku ini, sampai-sampai suamiku memanggil saja aku terkejut.

"Eh.. Ndak, Bii.." jawabku dengan kikuk..

Aku melihat suamiku yang kini menatapku dengan penuh selidik. Aku tahu sekali, bahwa suamiku ini bukan tipe orang yang mudah dibohongi..

Aku mengalihkan pandanganku untuk menghindari tatapannya itu. Aku mendengar suamiku yang menghela nafasnya pelan.

Ia menggenggam tanganku dan membawa ku keruang tengah. Aku masih menatapnya bingung..
Suamiku diam, wajahnya menunjukkan ekspresi yang tak bisa kubaca sedikitpun..

Saat aku ingin menjatuhkan tubuhku disofa, suamiku sudah lebih dulu menarikku dalam pangkuannya..
Ia tersenyum manis sekali, sampai aku tak tahan untuk menyembunyikan rona merah dipipiku..

"Ammii.. Ada apa sayang? Boleh kah Abii tau apa yang sedang Ammii rasakan sekarang?"

"Masya Allah.. Suamiku.. Kamu koq manis banget si.. Nanya saja sampai seperti ini.." aku terkekeh sendiri dalam hati.

"Ndak ada apa-apa, Bii.. Ammii hanya baru mengerti tentang semua ucapan Abii yang tempo hari itu.."

Suamiku menatap dengan raut wajah bingung. Namun, sesaat wajahnya kembali biasa saja, seolah sudah mengerti kemana arah pembicaraan ku..

"Lalu?"

Aku menghela nafas pelan..
"Ammii tidak pernah tau jika rasa cinta Nayah pada kak Amad sebegitu besarnya.. Ammii merasa sudah menjadi sahabat yang..."

Belum selesai aku berbicara, suamiku sudah membawa ku kedalam pelukannya. Aku menangis didadanya..
Aku sedih.. Mengapa harus aku yang mengalami ini semua..

"Ammii.. Berhusnudzon lah pada semua ketetapanNya Allah.. Allah mempunyai rencana lain dibalik ini semua. Dan Ammii adalah wanita, sahabat, teman, saudara, istri, anak dan calon ibu yang Baik.. Aamiin.. Abii selalu bersama Ammii.. Hilangkan rasa bersalah itu.. Semua sudah digarisiNya, Mmii.."

Aku mencoba menenangkan diriku.. Ku atur nafasku yang kini terasa sesak. Perkataan Mas Uzzam, suamiku itu benar adanya. Semua sudah digarisi olehNya..

"Abii.." aku memanggilnya dengan manja, sambil masih tetap berada dalam pangkuannya sambil memeluk lehernya erat.

"Ya, sayangku.."

"Pingin maem sop iga pakai acar, Bii.." jawabku sambil terkekeh..

Suamiku menatapku dengan heran. Aku yakin dia heran. Karna baru sekitar 1 jam yang lalu, aku baru saja menghabiskan pecel bebek buatannya. Dan sekarang? Aku lapar lagi.. Hehe

"Mmii.. Yakin mau maem lagi? Emang dd fulan masih lapar ya?" tanya nya sambil mengusap-usap perutku ini.

Aku hanya mengangguk-anggukan kepalaku bagai anak balita.

"Mmii.. Sepertinya, sepulang dari rumah Nayah semalam. Nafsu makan Ammii makin menambah ya.. Dan Abii perhatikan, dari semalam sampai siang ini, Ammii sudah tidak mual-mual lagi?"

Ah iya.. Kenapa aku tidak mual-mual lagi ya? Aku juga merasa nafsu makan ku emang besar banget sejak semalam. Mungkin karna aku terlalu bahagia dengan Nayah yang mau mulai bangkit dari keterpurukannya. Jadi dd fulan ikutan senang.

"Hey.." aku kaget dengan colekan di hidungku..

"Ammii koq malah senyum-senyum sendiri sii? Ajak-ajak Abii dong kalo lagi seneng.." aku melihat wajah suamiku yang di masam-masamkan itu.. Dia mencoba merajuk sepertinya..

"Hehe.. Nggak Abii sayangg.. Ammii pikir, kayaknya dd fulan ikut bahagia deh dengan kabar Onti nya yang mau mencoba bertaaruf.. Jadi sekarang dd fulannya udah nggak rewel dan maunya maem terus.." aku menjawab dengan suara yang dibuat seCute mungkin..

Suamiku tertawa melihat tingkahku ini.. Ia menarikku kembali dalam pelukannya dan menciumi muka ku bertubi-tubi..

-Indahnya pacaran setelah menikah.. No Khalwat Until Akad..
Dan janganlah engkau kotori cinta yang suci itu dengan berbuat Zina..
Sebaik-baik Cinta.. Seindah-indah Cinta.. Adalah selepas Akad..-

*********
Assallammualaikumm ukhty-akhi fillah rahimakumullah....

Ciyeee aku update lagi.. Xixixixixi
Pendek bangett yaa part ini.. Hiksss

Part yang ini, part yang tak terduga lho.. Awalnya aku mau buat part yang melow melow gituu.. Ehh tapi lagi pingin yang romancee romancee gituu.. Hehehe

Author sepertinya rindu ingin menikah.. *lho* huehehehehe

Maafkan author yaa.. *hikss

Syelamat membaca ya Readers kesayangannnn:* :*

Syukron ^^

Pendakian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang