Part 6

3.1K 180 4
                                    

Brakkkkkkkk...

Seketika hantaman keras itu, meguncangkan semua yang ada didalam mobil..
Ketiga teman Aisyah yang wanita sudah terluka parah. Uza dan Amad pun sama nasibnya dengan yang lain, sama-sama terluka juga.. Sedangkan Aisyah? Jangan ditanya. Wanita itu kini tengah terkapar diluar mobil..
Ya, Aisyah yang duduk dibagian tengah dekat dengan pintu, terpental keluar dari dalam mobil..
Mobil yang mereka naiki mengalami kecelakaan beruntun yang sangat hebat.
Uza yang tengah memgendarai mobilnya ditengah hujan deras, sulit untuk mengendalikan penglihatannya untuk melihat jalanan..

Sedangkan dari arah lain banyak mobil yang menerobos begitu saja, karna tak adanya sarana lampu lalu lintas.. Jalanan yang mereka lewati adalah jalanan yang sedang dalam perbaikan..

Naass.. Kejadaian mengerikan itu harus terjadi pada mereka..

Uza yang setengah sadar, mendengar keramaian disekelilingnya langsung mengerjapkan matanya.
Seketika ia teringat pada Aisyah..

"Astaghfirullah Aisyah.." lirih Uza..

Uza semakin panik melihat banyak orang yang berkerumunan disamping mobilnya. Ia berjalan dengan tertatih-tatih..
Seketika kakinya melemas melihat siapa orang yang tengah terkapar itu..
"Innalillahi.. Aisyah" lirih Uza sambil menitihkan air matanya..
Tanpa babibu lagi, Uza langsung menghampiri Aisyah dan membawa ke dalam mobil yang bersedia memberikan tumpangan padanya. Tak lupa ia juga meminta tolong, untuk membawa teman-temannya juga kerumah sakit..


------------------

Amad POV


"Allahu Akbar" aku mencoba menggerakan badanku.. Tapi sayang, semua badanku terasa amat sakit..
Aku melihat disekelilingku sudah banyak orang yang melihat ke arah mobil yang kutumpangi ini..
Tapi, tunggu. Dimana Uza? Aku pun menoleh kebelakang.
"Astaghfirullah" aku melihat teman-teman Aisyah sudah berlumuran darah.
Aisyah? Dimana kamu Syah?
Aku mencoba keluar dari mobil. Tapi tidak bisa. Aku bertanya pada seseorangbyang berdiri tepat disampingku..

"Assallammualaikum.. Apa anda tau dimana kedua teman saya?" tanyaku dengan suara bergetar.
Orang itu menatapku dengan wajah panik.
"Tenanglah Mas.. Teman Anda dan istrinya itu telah kami larikannke rumah sakit. Mereka sangat terluka parah" jawab orang disampingku..

Aku menangis mendengar jawaban orang tadi.. Ya Allah.. Apa yang terjadi dengan Uza dan Aisyah??

Lalu kepalaku mendadak pusing dan pandangan ku memburam.
Setelah itu hanya Gelap!

------------

Uza dan Aisyah telah berada dirumah sakit. Uza yang telah memdapatkan penanganan, langsung memaksa perawat untuk melihat keadaan Aisyah.
Awalnya perawat tak mengizinkannya, karna memang kondisi Uza yang belum stabil..
Uza tergugu ditempatnya. Dibalik kaca ruang ICU ia melihat wanita yang ia cintai tengah berjuang melawan maut. (Oh iya readers. Aisyah nya tetep tertutup hijabnya ya. Karna itu permintaan Uza)
Ia menangis.. Ia sangat pedih melihat bidadari hatinya terbaring lemah saat ini.

"Ya allah.. Sesungguhnya hanya Engkau lah wahai zat penyembuh. Engkau lah sebaik-baiknya obat bagi kami. Aku mohon kesembuhan untuknya. Pulihkan lah kesehatannya tanpa kurang satu apapun, terkecuali dosanya. Syafakillah Ukhty.." lirih Uza didepan pintu ICU itu..



-----------------

Esoknya keluarga dari semua rombongan yang ada dimobil Uza itu langsung datang kerumah sakit.
Ummi dan Abah Uza yang melihat keadaan Uza langsung menangis .
"Ummi, Abah Assallammualaikum" salam Uza dengan suara bergetar.
Ummi Uza langsung memeluk Uza, ia menangis terisak didalam pelukan anaknya itu.
"Sudah Mmi.. Jangan ditangisi lagi.. Yang penting saat ini kita masih bisa melihat anak kita." Ucap Abah Uza menenangkan Istrinya..
"Kamu ndak apa-apa kan nak? Bagian mana yang sakit nak?" tanya wanita paruh baya itu sambil menangkupak kedua tangannya dipipi anaknya.
Uza tersenyum melihat Umminya ini.
"Alhamdulillah Ummi.. Uzzam baik-baik saja.. Tapi.." ucap Uza dengan wajah penuh kesedihan..
"Ada apa nak?" kali ini Abah Uza ikut bersuara.
Uza menangis memeluk Umminya. Abah dan Umminya dibuat bingung oleh Uza yang tiba-tiba menangis..
"Ada apa sayang, ceritakan sama Ummi pelan-pelan.." wanita itu berusaha menenangkan anaknya yang kini makin terisak didalam pelukannya..
Pria paruh baya itu yang melihat anaknya seperti itu, mengira bahwa ada suatu hal berat yang tengah menghampiri anaknya.
Ia mencoba duduk dipinggiran pembaringan anaknya itu dan menyentuh bahu anaknya lembut.
Uza mendongakkan kepalanya menatap Abahnya.
Abahnya masih menatap Uza lekat. Seolah tau bahwa Ayahnya itu menunggu apa yang ingin disampaikan oleh Uza. Akhirnya ia pun membuka suaranya.
"Wanita itu Bah.. Wanita yang pernah Uza ceritakan pada Ummi dan Abah. Kini dia terbaring koma Mmi, Bah.. Uza harus bagaimana? Uza tidak ingin kehilangannya."
Ummi dan Abah langsung membelalakan mata nya terkejut. Ternyata wanita yang dicintai anaknya itu kini tengah koma.
"Abah.. Ummi.." Uza menggenggam tangan kedua orangtuanya sambil menatap mereka bergantian. Wanita dan pria itu mengerenyitkan dahinya..
"Apakah Abah dan Ummi merestui Uzzam untuk menikahi Aisyah? Wanita yang Uzzam cintai sejak lama.. Wanita yang saat ini tengah terbaring koma karna Uzzam.." ucap Uzzam mantap.
Ummi dan Abahnya menatap Uzzam kaget. Anak mereka ingin menikahi seorang wanita yang tengah berada dalam dua dimensi.

Hening...

"Abah akan mengijinkan mu, jika kamu menikahinya saat ini juga. Dan kamu harus berjanji menerima semuanya jika saat wanita itu sadar dan ada kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa terjadi padanya.." ucap pria itu tenang namun tetap Tegas.

Ummi Uzzam dan Uzzam sendiri pun terkejut mendengar jawaban pria itu.
Wanita itu menatap suaminya heran. Namun suaminyanhanya membalas dengan anggukan kecil dan seulas senyum.

"Baiklah Bah.. Uzzam siap untuk menikahi Aisyah.. Semoga Allah meridhoi niat baik ku ini.." ucap Uzzam dengan senyum mengembang diwajahnya..

"Lengkapi lah separuh agamaMu nak. Kejarlah pahala dan RidhoNya.." ucap pria itu dengan tulus..
"Baiklah kalau begitu, Ummi dan Abah akan segera mencari mahar untuk calon menantu kita dan memanggil penghulu. Insya Allah ba'da Isya akan kita langsungkan akad nikahnya" Ucap Umminya..
Lalu mereka berdua berpamitan pada Uza..


"Ya Allah.. Sekiranya jika memang ia adalah jodohku, maka permudahkanlah jalan kami untuk bersatu. Dan jika memang dia bukan takdirku, maka berikanlah yang terbaik untuk kami.. Aamiin.." Uzzam berdo'a denga linangan air matanya..

"Syafakillah Ukhty.. Tunggu aku untuk menjadi halal bagimu.." batin Uzzam..



**************

Hello readersss... Huaaa makin seru aja ya ceritanyaa.. Apa makin gaje(?) hiksss..
Terimakasih untuk yang udah vote..
Aku nggak akan buat part yang panjang-panjang koq buat cerita ini.. Maklum buat permulaan.. Biar readers nggak pada bosen bacanya.. Heehe

Ditunggu vote dan komennya lhooo.. Kalo bamyak yang vote, siapa tau Uzzam sama Aisyah beneran jadi Nikah. Lhoo??
Hahaha *abaikann lahhh

Syukron, Ukhty Akhi ^^


Pendakian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang