Part 5

3.2K 156 2
                                    


Assallammualaikum readersss.. Update lagii.. Sambil di play yaa yg ada dimulmednyaa.. Dijamin ngena dihati! Xixixixii

------------

Hari ini adalah hari kepulangan mereka ke Jakarta. Ya, semenjak kejadian tempo hari itu. Aisyah semakin menjaga jarak dengan Amad. Dan ia pun sedikit mengehindari Uza. Ia benar-benar menghindari Uza, karna dia takut. Takut jika cintanya ini tak pernah berbalas. Dia sekarang hanya berpasrah pada Allah..
Dia selalu memohon di sepertiga malamNya.. "Jika memang ia adalah jodohku, insya allah Engkau akan mempersatukan kami. Aamiin" batin Aisyah

Dipertengahan jalan Aisyah tersandung karna abaya nya sendiri. Oh iya, Aisyah dan komunitas muslimahnya memang biasa berpetualang dengan pakaian syar'i nya. Untuk dirinya dan kawan-kawannya. Kemanapun mereka pergi, sesulit apapun medan yang akan mereka lalui. Tetap, kita WAJIB menutup Aurat kita dengan sempurna. Jangan jadikan aktifitas kita yang notabennya Pecinta Alam, jadi merubah kita untuk tidak patuh kepada Allah. Itulah kata-kata yang sllu disampaikan mereka bila ada yang mengatakan bahwa mereka itu "Ribet".

Okee lanjut lagi ceritanyaa..

"Innalillahi.." ucap Aisyah saat ia tersungkur ke tanah.
Uza yang melihat langsung membantu Aisyah berdiri dengan mengangkat tas yang menempel dipunggungnya.
"Astaghfirullah.. Kamu baik-baik aja Syah? Mana yang sakit? Mas bawa kotak P3K nih." tanya Uza beruntun sambil sibuk mengularkan kotak P3K nya.
Aisyah tersenyum miris menatap wajah khawatir itu.
"Tuhan.. Seandainya dia adalah jodoh yang Engkau kirim untukku.." batin Aisyah.. Dan tanpa terasa ia menitihkan air matanya.
Uza yang melihat Aisyah menangis makin panik dibuatnya. Pasalnya mereka berdua tertinggal dengan rombongan yang lain, maklum karna mereka pemimpin jadi mereka yang paling sibuk mengurusi semuanya. Sampai-sampai mereka sendiri malah tertinggal..

"Kamu kenapa Syah? Apa ada yang terluka? Please ngomong sama Mas, Syah!" ucap Uza dengan sangat khawatir.

Aisyah menggeleng cepat. "Tidak Mas.. Aisyah nggak kenapa-napa koq. Tadi Aisyah hanya kelilipan saja." ucap Aisyah berbohong pada Uza.

Uza mengerenyit heran. Dan kali ini tatapannya penuh selidik terhadapnya. Aisyah yang mendapatkan tatapan seperti itu menjadi risih. Dan cepat-cepat ia berjalan meninggalkan Uza, walau ia masih tertatih-tatih.

Uza yang ditinggal begitu saja langsung meneriaki Aisyah untuk menunggunya.

"Syahh.. Tungguin Mas dongg.. Capek nih kalo lari." Aisyah tersenyum sendiri mendengar cara bicara Uza yang terkesan sangat akrab padanya.
Aisyah mebelokan pandangannya sebentar sambil berkata. "Cepetan Mas! Capek tau nunggu kamu terus." ucap Aisyah sambil berjalan lagi..
Baru beberapa langkah ia jalan, ia baru tersadar akan apa yang ia ucapkan tadi. " aduhh Aisyah.. Bodoh banget sih kamu ngomong kayak gitu. Itu sih namanya Kode Keras!" ia tak henti-hentinya merutuki dirinya sendiri yang dapat berbicara seperti barusan.

------------

Uza POV

"Apa maksud ucapan Aisyah barusan? Apa benar-benar ia menungguku?" batin Uza dalam hati.

Aku berlari mengejarnya. Aku harus memastikan apa maksud dari ucapannya.
"Syah.. Koq Mas ditinggal sih? Capek nih lari terus." aku berdiri disampingnya dengan nafas yang masih terengah-engah.
Dia menghadapku dan melipat tangannya di depan dada.
"Mas nya lama sih. Aisyah aja yang habis jatuh bisa berjalan lebih dulu meninggalkan Mas." jawabnya dengan sedikit senyum yang menyungging di bibirnya.

"Yeee... Kamu ini. Lagian tadi kan Mas belum selesai bicara, kamu udah ngeluyur aja" ku berbicara sambil memutar bola mata malas.

Aku dan dia kini berjalan bersama lagi. Dan aku segera tersadar akan niatku tadi.
"Syah.."
"Ya Mas?" jawab Aisyah sambil menatap lurus kedepan.

Hening

"Mas?" kali ini ia yang memanggilku. Aku yang dipanggil olehnya langsung menoleh. "Iya Ai.."
Ia menautkan alisnya mendengar respon ku.
"Ah bodoh kamu Zam" aku merutuki diriku sendiri karna memanggil Aisyah dengan 2huruf depannya saja.

"E-eh gini Syah.. Hmm Mas mau tanya sesuatu boleh?" aku akhirnya memberanikan diri untuk bertanya.
"Boleh Mas" jawabnya cepat sambil tersenyum..
"Maksud dari perkataanmu tadi dibelakang apa? Kenapa kamu capek nunggu Mas terus?" aku bertanya dengan hati-hati. Ahh jantungku kenapa kebat kebit nggak karuan ginii.. Padahal cuma nanya kayak gitu doang.

aku melihat ia tampak berfikir. Lama.

1menit

4menit

7menit

10menit

"Maafkan Aisyah sebelumnya Mas.." aku menatap wajahnya yang berubah sendu. Hati ku sudah sangat penasaran ingin mendengar kata selanjutnya.
"Aisyah minta maaf karna telah mencinta Mas Uzzam.."
"Eh?" respon yang bodohh Uzzam Fadillah..

"Maafkan Aisyah Mas. Sudah sejak lama Aisyah menyimpan perasaan ini untuk Mas Uzzam.. Maaf telah membuat Mas Uzzam tak nyaman." aku melihat ia yang berjalan meninggalkanku sambil mata nya menitihkan air mata.

Aku harus menyelesaikan semua ini!

"AKU AKAN MENEMUI WALIMU, AISYAH SYIFFA ZAHRANI!" ucapku dengan suara yang sangat lantang.
Aku melihatnya berhenti berjalan.
"Sekali lagi. Aku akan menunggumu Mas Uzzam Fadillah."

Dan aku melihatnya berjalan lagi. Aku tersenyum saat mendengar perkataannya.
Ah.. Tunggu aku Aisyah..

-----------------

Mereka semua kini telah berada didalam mobil masing-masing. Kebetulan arah perjalanan pulang antara Aisyah dan Uzzam satu arah. Jadilah mereka kini bersama dalam satu mobil. Namun tidak hanya mereka berdua. Masih ada 3teman Aisyah dan.. Amad dalam mobil itu.
Suasana mobil mendadak hening. Canggung. Tidak ada satupun yang ingin memulai pembicaraan. Hanya suara radio dimobil yang menemani..

Hari sudah cukup larut dan hujan turun dengan derasnya..
Tiba-tiba.

Braakkkk...

****************

Ahoyyyyy... Apa yang terjadi selanjutnyaaaa...

Kita tunggu dipart selanjutnyaaa

Syukron^^

Pendakian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang