Part 2

5K 247 2
                                    

Rombongan Aisyah dan Uza sudah tiba di penginapan. Ya, lagi-lagi mereka bertemu. Dan benar saja, ternyata kegiatan tadabur ini adalah kegiatan tadabur alam nasional. Otomatis yang ikut dalam acara ini, kelompok tadabur alam dari semua wilayah yang ada di Indonesia.

"Aisyah.. Tunggu!"

Ia bingung, kenapa Amad begitu terlihat berbeda jika kepadanya. Contohnya sekarang. Amad akan selalu memberikan perbekalan yang cukup untuknya, jika mereka bertemu diacara seperti ini. Alasannya siih, karna kita adalah teman dan sesama muslim harus saling membantu. Alasan yang cukup masuk akal.

"Iya Kak... Kakak bawa apa lagi kali ini?" tanya Aisyah dengan sedikit enggan.
Amad hanya terkekeh, lalu memberikan perbekalan untuk Aisyah dan pergi sambil mengucap salam.

"Kakak itu. Aneh." batin Aisyah.

Tanpa mereka sadari, ditempat berbeda ada sepasang mata yang sedang memperhatikan mereka. Entahlah, apakah dia harus menyerah atau terus maju. Tapi apa maksud sahabatnya itu? Dia menyuruh untuk memperjuangkan wanita itu. Sedangkan dia? Malah asik juga mendekati wanita itu.

"Aarghhh" Uza mengusap wajahnya kasar. "Kali ini aku harus benar-benar berusaha. Selebihnya aku pasrahkan padaMu Ya Rabb..." batin Uza...

------------

"Assallammualaikum Akh.."

Deg!! Suara itu..

Uza menoleh.. Dan ya, dia mendapati Aisyah yang berdiri tepat dibelakangnya. Rasa takjub itu muncul kembali. Namun dengan cepat kami berdua menundukan pandangan kami.. Sadar.. Bahwa pandangan pertama itu Hadiah. Selebihnya adalah godaan syaitan.

"Walaikumsalam Ukh.. Adakah yang bisa saya bantu?" tanyaku penasaran

Hening..

1 menit

2 menit

5 menit

"Begini Akh.. Sebelumnya saya mau minta maaf. Rombongan tadabur alam kami baru pertama kali menginjakkan kaki didaerah ini. Kami belum tahu semuanya tentang daerah ini.."

Uza menanti kata selanjutnya dengan sabar.. "Apakah kelompok kami boleh bergabung dengan kelompok Akhi? Dikelompok kami juga ada prianya tapi hanya 3orang, kalah banyak dengan wanita. Maaf kalo kami lebih memilih untuk gabung dengan kelompok Akhi.. Karna sebelumnya kan kelompok kami dengan kelompok Akhi lebih sering bertemu dan bekerja sama." Kali ini Aisyah beranikan diri untuk mendongakkan kepalanya sebentar, untuk melihat apa tanggapan Uza.

Ia melihat ada sedikit senyum diwajah itu. "Masya Allah. Tuhann.. Dia begitu..." cepat-cepat dia beristighfar, tanpa disadari itu didengar oleh orang didepannya.

"Ukhty kenapa?" tanya Uza dengan wajah yang terlihat khawatir.
"Eh... Tidak apa-apa Akh. Jadi bagaimana? Boleh kah kami bergabung?" tanya Aisyah dengan jantung yang terasa detaknya diluar kenormalan.

"Boleh.. Kalian pasti juga sudah hafal dengan rutinitas di setiap pendakian kami kan. Jadi bergabunglah dengan senang hati kami menerima." Uza menyampaikan dengan senyum yang paling indah. Ya, senyum yang mampu membuat hati siapa saja yang melihat meleleh... Lebay deh Author..hehe..

"Trimakassih Akh.. Sampai bertemu lagi. Assallammualaikum.." ucap Aisyah lembut sambil meninggalkan Uza yang masih mematung menatap kepergiannya.

Setelah Aisyah pergi Uza berusaha menormalkan kembali detak jantungnya yang tak karuan itu. Ya, setiap dengan nama itu, melihat wajah nya, apalagi berbica seperti tadi, rasanya bernafas pun sulit. Seakan seluruh oksigen yang ada ditempat ini mendadak hilang entah kemana...

Dalam hati iya mengucap syukur "Alhamdulillah.. Mungkin ini salah satu cara Engkau untuk memperlancar niat baik ku Rabb.."



***********

Taraaaaa.... Pendek yaaa part ke 2 ini. Heheh maafffff.. Nunggu ada yang vote dan koment duluuu ahhh... Maaf yaa kalo agak ngacoo

Syukron^^

Pendakian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang