Part 20

2.2K 119 8
                                    


Ku pasrahkan segala hidup ku padaMu..
Kuyakinkan hatiku untuk janjiMu..
Kugantungkan segala pengharapan dan do'a ini hanya padaMu..

-Aisyah-

-------------

Rumah ini sekarang selalu ramai. Tak pernah sepi dari riuh-riuh insan yang tengah berbahagia.

Oekk oekk oekk..

"Duhduh.. Cucu Abah kenapa nangis ini??" ucap Rio, ayahanda Uzzam. Kala ia sedang menggendong cucu pertamanya ini.

Semua mata yang ada disini. begitu bahagia melihat keakraban ini..

"Sini atuh, Bah.. Sama Ummii aja. Zahida nggak mau tuh sama Abah." ucap Ziyah sambil mengambil Zahida dari gendongan suaminya.

Rio mencebik karna istrinya ini sedari tadi tak mau mengalah dengannya. Baru sebentar dia menggendongnya, pasti Ziyah sudah akan mengambil Zahida lagi dari pangkuannya.

Iyas dan Ahmad tertawa pelan melihat tingkah suami istri itu. Menurut mereka, kelakuan mereka itu hampir sama dengan diri mereka sendiri. Tak sabar dan tak mau mengalah. Apalagi untuk soal cucu pertamanya ini. Hehe

"Ummii, kasihan itu Abah.. Meuni cembeutut kitu muka na." Tegur Uzzam yang baru bergabung keruang tengah.

Ya, mereka semua kini sedang dirumah Aisyah. Mereka semua sudah pindah kerumah Aisyah untuk menemani Aisyah dan keluarga kecilnya. Dan berhubung hari ini weekend, jadi anggota keluarga lengkap. Tak ada yang berkegiatan diluar (bekerja).

"Iya iya.. Nih, Bah." Ziyah menyerahkan Zahida ke Rio dengan setengah hati.

Rio yang menerimanya malah tersenyum senang, seolah ia sedang memenangkan sesuatu.

"Nahh.. Begitu kan adil, Mii.." sahut Aisyah yang baru datang dari dapur untuk membuatkan camilan.

"Nggak ada yang belain Ummii nihh? Tega." Ziyah mencebik kesal dan membuang muka ke arah taman belakang.

Rio yang melihat istrinya ngambeg langsung menghampirinya tanpa menaruh Zahida terlebih dahulu.

"Ummii cantikk.. Koq ngambeg ci?? Zahida mau na di endong cama Ummi dan Abah koq. Yukk cinii baleng-baleng agii.. Jangan ambegg.." Rio merayu istrinya dengan gaya bicara yang dibuat seperti layaknya seorang batita.

Semua yang melihat tak mampu menahan tawanya. Begitupula dengan Ziyah. Ia sudah tertawa sendiri dengan gelinya mendengar ucapan suaminya itu.

"Abah gitu sii.. Gagal marah kan." Ucapnya sambil memeluk suaminya dari samping.

Yang lain hanya dapat terperangah melihat kelakuan suami istri tersebut.

"Ekhem.. Abah Ummii.. Nggak malu nih sama kita-kita?" Uzzam mencoba memberi kode pada Abah dan Ummii nya.

Ziyah langsung melepas pelukannya dan tersenyum kikuk pada mereka semua.

Iyas dan Ahmad hanya tertawa melihat kelakuan suami istri tersebut.

--------------------

"Mas.. Kita jadi pulang ndak?" Nayah sudah bersandar manja didada sang pujaan hati, Farid.

Hari ini rencananya mereka akan pulang ke Indonesia karna mendengar berita kelahiran sahabat mereka Aisyah.

Farid hanya memeluk istrinya itu erat sambil membelai rambut istrinya yang panjang terurai.

"Mas..." panggil Nayah lagi dengan lebih manja.

"Hemm" hanya itu jawaban Farid.

Nayah mengangkat kepalanya dan memunggungi Farid.

Pendakian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang