Part 9

3.1K 166 1
                                    


Waktu begitu cepat berjalan..
Hari demi hari dilalui dengan penuh suka cita.
Kini Aisyah dan Uzzam hidup dalam rumah tangga yang bahagia.

Tepat dihari minggu ini mereka menghabiskan waktu liburan mereka di Bandung. Aisyah begitu antusias saat tau bahwa Uzzam akan mengajaknya kesini.
Uzzam sengaja membawa istrinya kesini karna mereka sudah lama tidak jalan-jalan jauh seperti ini.

"Jazaakallah khair, Abbiy" ucap Aisyah manja pada sang suami (Aisyah dan Uzzam mengganti panggilan mereka demi mempererat hubungan mereka)

"Wa jazaakillahu. Sayang.." jawab Uzzam lembut sambil terus menggamit lengan istrinya.

Kini mereka duduk dipelataran masjid agung yang berada di Bandung.. Dua insan yang telah halal itu, tak hentinya mengucap syukur atas segala nikmat yang allah berikan..

Aisyah merebahkan kepalanya dibahu suaminya.
"Abbiy.."

Uzzam sedikit mengalihkan pandangannya kepada istrinya..

"Iya, Mii.." sahut Uzzam.

"Ammii, rindu Biiy.. Rindu Nayah.." Aisyah mengucapkan itu sambil tak terasa menitihkan air mata..

Uzzam menggenggam lengan istrinya.. "Abii pun rindu pada Amad, Mii.. Abii sudah lama tak tahu kabar mereka dari semenjak kecelakaan itu."

Aisyah langsung membenarkan duduknya dan menatap Uzzam terkejut.

"Ada apa Mii?"

"Apakah mereka juga tidak tau tentang aku yang koma?"
Uzzam menggeleng lemah.
Aisyah makin terkejut. "Dan apakah mereka juga tidak tau bahwa kita sudah menikah, Biiy?" tanya Aisyah lagi penasaran.

Uzzam mendesah pelan. "Iya Mii.. Tak ada satupun dari sahabat-sahabat kita yang mengetahui tentang pernikahan kita Mii.."

Aisyah tergugu ditempatnya. Ia bingung. Kemana sahabatnya? Apa kabarnya? Apakah sahabatnya masih selamat?

Aisyah beristighfar..
Uzzam mengusap pelan bahu istrinya. Seketika rasa hangat itu menjalar. Ia menatap suaminya tepat dimanik matanya.

"Setelah liburan ini, kita ketempat Nayah dan kak Amad ya Biiy?"

Uzzam tampak menimbang-nimbang keiinginan istrinya ini. Ia takut.. Jika, nanti tau-taunya sahabatnya itu benar-benar telah tiada bagaimana? Apa ia sanggup melihat kesedihan dimata cantik istrinya lagi?

Uzzam mengusap wajahnya lemah..
"Abbiy.." panggil Aisyah lagi dengan mata sendu.

"Insya Allah setelah dari sini, kita akan berkunjung kerumah Nayah dan Amad." Ucap Uzzam sambil mengelus kepala istrinya.

Mata Aisyah langsung berbinar mendengar jawaban suaminya.
"Syukron, Abbiy.."

"Semoga Allah masih mempertemukan kita semua, Mii.. Semoga Allah masih mempertemukan kita dengan sahabat-sahabat kita.." batin Uzzam dalam hati.

"Kita pulang yuk, Mii.. Sudah mau sore nih.." Uzzam mengajak istrinya dengan manja

Aisyah tersenyum melihat suaminya.

"Allah.. Bila memang ia benar adanya jodohku.. Semoga kami tetap dipertemukan nanti diJannah Mu.. Aamiin" ucap Aisyah dalam hati..

Pendakian CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang