" Kamu harus membantuku ! kali ini dia sangatlah keterlaluan"
Sepasang mata begitu antusias mengamati kedekatan dua orang yang berdiri tak terlalu jauh dari posisinya sekarang. Tatapan penuh kemarahan dan kekecewaan tentunya. Marah ketika merasa dikhianati dan kecewa atas semua perbuatan buruk yang tak pernah berhenti.
"aku akan menangani masalah disini, kau awasi saja kondisi Kirana."
Keenan POV
Arrrggghhh aku cukup muak dengan semua ini. Bukankah aku meminta bantuan untuk mencarikanku seorang asisten sementara yang bisa diandalkan ? tapi kenapa justru Clara yang terpilih. Jujur aku tak memiliki masalah dengannya, namun sikapnya yang terus menempel padaku membuat aku muak.Dulu sekali aku sangat dekat dengan Clara bahkan pernah mencintainya, tapi sikapnya yang terus mengganggu tentu membuatku kesal.
" maaf Pak Keenan setelah saya selidiki, hampir 1 bulan tuan renald tidak berada di Amerika. Beliau justru mengubah perjalanan ke Paris"
"itu tidak mungkin Jo. Kalau dia ada di Paris,lantas siapa yang mengirimkan hasil presentasi perusahaan?"
" Tuan Renald mengajukan salah satu karyawan terbaik untuk menggantikannya."
" Sekarang juga pesankan aku tiket keberangkatan dan penginapan ke Paris. Dan pastikan Anin tidak mengetahuinya,serta lindungilah Anin selama aku pergi."
" Baik tuan Keenan"
Apa yang sebenarnya dikerjakan Ren ? kenapa dia membohongi semua orang. Bukannya aku tidak mempercayainya sehingga menyuruh salah satu informanku untuk mengikutinya. Tapi mendengar keluhan Anin membuatku tak tega. Sikapnya yang tiba-tiba acuh kepada Anin. Menghubunginya saja hamper tidak pernah kecuali jika Anin yang menghubunginya, mereka juga tidak banyak mengobrol. Anin yang selalu mengingatkan agar dia menjaga kesehatan selalu Ren akhiri dengan mengatakan " sudah dulu ya, aku sibuk. Nanti kuhubungi lagi.aku sayang kamu " bahkan setelah mengatakannya dia tak kunjung menghubungi Anin.
" Keenan apa aku mengganggumu ?"
" tentu saja tidak. Jika yang masuk Clara itu baru membuatku terganggu.ada apa Anin kamu mencariku ?"
" apa Renald menghubungimu ? ah kau pasti bosan ya ?"
"belum. Bosan kenapa ?"
"tentu saja kau bosan. Setiap kali aku datang atau menelponmu selalu saja aku menanyakan tentang Renald."
" Anin, aku harus pergi untuk sementara waktu. Biasalah perjalanan bisnis"
" dengan Clara ?"
" dia tidak ikut, Aku akan mengurusnya sendiri. Dan aku membutuhkan bantuanmu untuk menggantikan posisiku."
" tentu saja itu tidak mungkin. Bagaimana dengan restauranku ?"
Anin POV
Aku masih sangat mengantuk, semalam aku lembur menyelesaikan beberapa pesanan cake. Sebenarnya aku memiliki beberapa karyawan kepercayaan, tapi tetap saja jika ada pesanan rasanya akan lebih puas jika aku ikut turun tangan.
" apa kau sudah bangun"
"tentu saja sudah nan. "
"kau sudah bersiap ke kantor kan?"
" aku....."
Astaga aku lupa, segera kumatikan hp ku tak sempat membalas ucapan Keenan. Sudah hamper 4 hari Keenan pergi dan seharusnya aku mnggantikan posisinya. Namun karena banyak pesanan aku meminta sedikit waktu untuk persiapan sebelum masuk kantor. Dan bodohnya hari ini aku melupakan semua itu. Untung saja Keenan meneleponku. Kusisir rapi rambutku dan menggulungnya ke atas. Pakaianku pun sederhana hanya kemeja putih dengan celana coklat terang. Tidak lupa aku merias wajahku dengan sedikit riasan sederhana. Segera aku berlari turun, mencaplok sandwich buatan mama dan meluncur menerebos kemacetan kota.
Sesampainya di kantor bukannya segera mengerjakan beberapa laporan, aku hanya memandang sedih banyaknya tumpukan laporan dihadapanku. Bukan karena banyaknya, tapi semua ini mengingatkanku pada Ren. Saat ini pasti dia juga sedang menangani banyak pekerjaan, terlebih dia melakukannya sendirian. Seharusnya aku tidak berfikiran buruk tentangnya. Aku menyesal.
Kirana POV
Menara eifel sangatlah indah, hamper 1 bulan aku di paris dan selama itu pula aku pasti kesini. Kali ini aku sendirian, Ren akan menyusulku nanti. Lagi pula tidak baik jika aku terus bersamanya, jantungku selalu berdegup cukup kencang saat bersamanya. Hal yang menurutku sangatlah tidak baik untuk kesehatan jantungku. Oh iya mimpiku pun belum juga menghilang aku juga belum bisa mengingat. Hanya saja sekarang sosok dari mimpiku hanya diam, namun matanya menyiratkan kesedihan dan kerinduan.
Awwww..... aissshh apa yang kulakukan? Jangan-jangan botol yang tadi ku tending mengenai orang.
"Hei tunggu !"
sial bahkan dia telah menggapai tanganku.
" I'm sorry mister. I don't know if...."
" Kirana ?"
" hei kau kan pria yang sembarangan memelukku"
" kau mengingatku? "
Aku harus segera pergi dari sini. Sebelum pria ini bertindak seperti dulu lagi.
" jangan pergi lagi Kiran! Tak masalah jika kau tak mengingatku, tapi jangan pernah melangkah lebih jauh lagi. Aku takut tak bisa mengejarmu "
Ehhh... apa maksudnya? Sejak awal dia selalu memanggilku Kiran, tapi ntah kenapa kakiku selalu terhenti saat nama itu disebut. Kubalikan badanku, kutatap tajam matanya menunjukkan ketidaksukaanku padanya. Tapi kenapa dengan tatapannya?
Dia mendekat bahkan semakin mendekat, tapi tak ada niatan dariku untuk menghindarinya. Dia menggenggam tanganku erat, mata sendunya sangat membuatku tertarik. Tatapannya seolah mengikatku, manic mata yang indah.
" Terimakasih, sudah mau berhenti princess"
Apa dia bilang ? sekarang dia bahkan memelukku, tapi lagi-lagi aku hanya diam. Seolah aku merindukan pelukannya.
" Tidak masalah jika kamu melupakanku. Tapi kamu akan tetap menjadi princess bawelku.hahahaha"
Bahkan tawa renyahnya membuatku tenang. Tanpa sadar air mata meluncur begitu saja, merusaha membasahi pipiku. Apa yang terjadi padaku ? segera kulepaskan pelukannya. Berlari sekencang mungkin meningglkannya.didalam mobil bayangan kejadian tadi berulang ulang muncul. Dia bilang Princess bawel ? awww kepalaku sakit.
Flashback memories on
" mau sampai kapan kamu terlelap di bahuku princess bawel ?"
" kamu bilang aku bawel ? tapi justru kamu yang terlalu banyak bicara."
" maaf tapi kamu taukan aku takut ketinggian."
" aku yang harusnya minta maaf.
" aku sayang kamu my princess bawel"
" aku juga sayang kamu pangeran mancung "
"dasar kekanakan "
Flashback memories off
Itu tadi apa? Bukankah itu pria tadi ? siapa dia ? aku harus kembali. Kususuri tempat tadi untuk segera mencarinya, kemana dia pergi ?
" aku tau kamu pasti kembali. Kamu selalu menepati janjimu"
" apa maksudmu ?"
" apapun yang terjadi, tidak perduli itu sesulit apapun aku akan kembali untuk menjemputmu. Kamu ingat kata-kata itu ? kamu selalu mengatakannya. Dan aku selalu percaya. Aku harus segera pergi, sampai ketemu lagi Kirana "
Dia pergi begitu saja, meninggalkanku. Menyebalkan! Ini tidak bisa terjadi dia harus ada disini aku butuh penjelasan.
" Tunggu!" kenapa dia tidak mau berhenti. Aku harus apa ?
" Keenan "
Dia berbalik menatapku, oh dia tersenyum. Tapi apa yang terjadi denganku ? tidak mungkin nama tadi adalah namanya. Nama itu mencelos begitu saja dari mulutku.
Siapa dia ?
Author pov
Jauh diasana sepasang mata yang sempat mengawasi kejadian tadi tersenyum puas dan mulai menelepon seseorang.
" rencana pertemuan berhasil bos. Mereka telah bertemu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispering Of Love
Romance"Aku bukanlah pria sempurna, tanpa kamu sosok gadis kecil yang telah tumbuh menjadi permata yang cantik " - Keenan Koesmadji Dolken - "Hari - hariku akan selalu menjadi mimpi buruk. Tanpa kamu sebagai pelindungku" - Kirana Des K...