Yuki POV
Mimpi itu kembali, meskipun tiap kali mimpi ini muncul kuharap ini adalah sebuah petunjuk atau kenangan di masa lalu.
Flashback on
" Kamu siapa ?"
" Kamu sehat, bahkan sekarang aku melihat senyum indah itu kembali lagi. Tapi cobalah untuk mengingatku. Kami semua merindukanmu".
"Bisakah kamu mendekat ? agar aku dapat lebih jelas melihatmu dan mengingatmu"
" Kamu hanya perlu tau, aku akan selalu disisimu. Karena aku hanya akan selalu berputar di duniamu. Dunia kecil kita, mimpi kita."
lalu kilatan cahaya putih menyilaukan meleyapkan sosok itu.
Flashback off
BODOH..... kenapa setiap aku memimpikan sosok itu dan secara misterius cahaya itu datang aku tak pernah mampu untuk menahan agar mata ini terbuka. Siapa dia ? haruskah kubertanya kepada Clara lagi ? tapi pasti dia akan menjawab itu hanya mimpi.
seteh insiden kecelakaan itu, sosok yang selalu berdiri disampingku hanya Clara. Hanya dia yang dapat kupercaya setelah ingatanku hilang. Katanya orang tuaku sudah lama meninggal dunia dan meninggalkanku dengan rumah besar dan juga sebuah butik yang mulai kukelola kembali. Clara bilang, aku termasuk orang yang tertutup sehingga sahabatku hanya dia.
Terkadang aku tidak percaya padanya, meskipun aku hilang ingatan tentu aku tidak mungkin melupakan setiap tindakanku. Dia bilang aku tertutup tapi pada kenyataannya aku mampu dengan cepat beradaptasi dengan para karyawanku. lalu katanya lagi aku tidak suka jika hujan turun, apalagi bau tanah yang mulai basah akibat diguyur hujan. Kenyataannya berbanding terbalik dengan itu semua, aku sangat menyukainya.
Tapi untuk menghargai semua ucapannya setiap kali aku berda dengannya aku pasti akan pura-pura membenci hal itu. MENYEBALKAN !!
,,,,,
Ren POV
" Bagaimana ? kau sudah menemukan posisinya ?"
"......."
"Baiklah,aku akan segera kesana."
segera aku bergegas menuju tempat yang dikirim informanku tentang keberadaan gadis yang mirip dengan Kirana.
" Ini datanya, namanya Yuki. Dia pemilik dari butik ini,salah satu desainer muda dan masih terbilang baru. menurut data yang saya terima dia pernah dirawat di rumah sakit Angkasa."
"kamu bilang dirawat ?"
" iya. menurut data dia terlibat dalam sebuah Kecelakaan".
" rahasiakan masalah ini dari siapapun. Aku akan masuk kedalam, mencoba untuk memastikan."
ku langkahkan kakiku menuju butik dihadapanku. Aku akan berpura-pura untuk mencari gaun pengantin untuk calon istriku. Interior ruangan ini cukup berkelas serta terhitung luas. dengan banyak gaun indah terpajang serta beberapa pilar yang di desain klasik beraroma perancis.
" Gaun yang indah bukan. Kebetulan aku sendiri yang merancangnya. Namun maaf, berhubung ini karya pertamaku jadi tidak diperjual belikan. Anda bisa memilih gaun lainnya ".
Kirana....dia pasti Kirana. Cara bicara,sikapnya semua tersa sangat spontan penggambaran mudah dari seorang Kirana. Tapi kenapa dia tak mengenaliku ?
" Memangnya salah jika aku hanya melihatnya ? lagi pula aku sudah tertarik dengan salah satu gau disana,nona muda".
terluhat pipinya merona karena salah tingkah dan sikap sok tahunya. Walaupun sebenarnya aku berbohong,karena saat aku masuk mataku selalu tertuju pada gaun ini.
"Maaf jika sikap saya kurang sopan".
dia memainkan tangannya sembari menunduk untuk menutupi rasa malunya. TUNGGU...dia bahkan memainkan ujung kemejanya persis seperti Kirana. Aku tidak mungkin salah, sekalipun salah mana ada orang yang memiliki kemiripan hampir 100 %. Bahkan anak kembar pun tak seperti itu.
" Namaku Ren. siapa namamu ?"
baru saja dia akan menyambut uluran tanganku. Handphoneku tiba-tiba saja berbunyi.
" Iya Nan. Gue akan balik kekantor sekarang."
"......."
" Mana mungkin aku lupa. Ini hari yang penting buatnya. Aku pasti datang".
Dia menatapku dari ujung kaki hingga mata kami bertemu.
"Oh maaf. Namaku Yuki "
" Baiklah Yuki, tapi sepertinya aku harus segera pergi. Sampai jumpa lagi, Anak manja "
sengaja aku mengatakannya untuk mencari tahu responnya. Itu adalah ejekanku untuk Kiran selama ini. Kulihat dia melotot dan akan menginjak kakiku, gerakannya terkesan sama mudah ditebak.
" kamu masih sama seperti dulu, mudah ditebak "
hampir saja aku akan meninggalkannya tiba-tiba terdengar teriakan dari arah belakang.
" Nona yuki bangun !! "
segera ku berlari kearahnya, membopong tubuhnya kerumah sakit.Hari sudah semakin larut namun Yuki belum juga sadar. Seharusnya aku tidak memaksanya untuk mengingatku dengan ejekan maupun sikapku tadi. Itu pasti sangat menyakitinya.
"Kiran kamu harus bangun. Kamukan gadis yang kuat, cepatlah sadar Anak Manja".
wajah ini terlihat begitu rapuh. Sebenarnya apa saja masalah yang harus kamu tanggung sendirian Kiran ? pasti tersa sulit untuk menghadapinya. hingga gadis sekuat kamu saja bisa terlihat tak berdaya.
,,,,
Anin Pov
kemana sih Ren? handphonenya juga tidak aktif. Tidak biasanya dia seperti ini. Apa dia lupa dengan hari ulang tahunku ? ah rasanya tidak mungkin. Dia selalu menjadi orang pertama.
" Duduklah dulu Nin. Aku yakin Ren akan segera datang"
"Tapi handphonenya tidak aktif,Nan".
kulihat Keenan mulai melamun lagi. Pasti dia merindukn sosok Kiran. Ini merupakan ulang tahun pertamaku tanpa adanya sosok Kiran sahabatku. Biasanya dia yang paling semangat untuk mencari tempat bahkan mendekor ruangan khusus untuk kami berempat.
"Kalo aja Dia ada disini. Pasti cake Coklat dihadapan kita saat ini udah habis dia lahap sendiri."
" kamu bener Nan. Apalagi setiap salah satu diantara kita ulang tahun pasti itu jadi momen buat Kiran dan Ren untuk jadi akur."
"iya kamu bener. Mereka hanya akan akur dan sepaham hanya saat ulang tahun kita."
malam semakin larut dan hanya aku bersama Keenan yang duduk terdiam disini. Tenggelam dengan pikiran masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispering Of Love
Romantizm"Aku bukanlah pria sempurna, tanpa kamu sosok gadis kecil yang telah tumbuh menjadi permata yang cantik " - Keenan Koesmadji Dolken - "Hari - hariku akan selalu menjadi mimpi buruk. Tanpa kamu sebagai pelindungku" - Kirana Des K...