Author POV
Saat itu seorang pemuda nampak gelisah. Langkah kakinya hanya bergerak ditempat itu saja tak tentu arah. Hingga sekali lagi di tatapnya seorang gadis yang tengah sibuk dengan bukunya di bawah pohon rindang.
" Haruskah aku mengatakannya " ucap pemuda tersebut. Hingga dia mendengar suara seseorang yang memanggil namanya.
"Keenan ! sini buruan !"
Keenan POV
"Aku harus melakukannya " batinku.
ku hampiri dia, seseorang yang ternyata sangat berarti untukku. Dia tak pernah berubah senyum cerianya, rambutnya yang di ikat satu, gaya sedikit tomboy dan pemberaninya menunjukan sisi lain dari dirinya.
" Nan kamu kok lama banget sih ? aku udah nunggu kamu disini lama banget tau nggak. Udah sampe lumutan gini."
" Kamu kok cerewet banget sih. Lagian ada hal penting yang mau aku omongi sama akamu ?"
Kiran tak berubah sedikit pun. bahkan pandangan matanya padaku tak pernah berubah, sorot mata coklat itu yang paling kusuka.
" kamu kok diem sih Nan. Ayo ngomong, katanya ada hal penting. Mana aku sampai nggak boleh Ngajak Anin lagi"
" kalo Anin kesini yang ada Ren juga ikutan, secara mereka pasangan yang susah banget dilepasnya"
" bener juga sih. Semenjak mereka jadian 1 tahun yang lalu, mereka makin lengket aja"
" kamu mau kayak mereka ? "
" maksud kamu ?"
" mau nggak jadi pacar aku ? meskipun nggak seromantis Ren yang nyatain cintanya ke Anin pake musik sambil nyanyi. Kamu nggak perlu ngeraguin perasaan aku ke kamu,Kir. dan juga aku mau bilang makasih, udah selalu ada buat aku."
" aku mau kok,Nan. Lagipula aku juga nggak ngarepin kamu nyatain perasaan kamu ke aku kayak yang dilakuin Ren ke Anin. Itu namanya nggak kreatif.hahaha"
YEAY.....sekarang gue nggak perlu khawatir lagi akan kehilangan kamu, Kirana. Mulai sekarang aku akan jaga kamu. Aku nggak akan selemah dulu, yang justru ngebuat diri kamu dalam bahaya karena aku.
Flashback
( ingatan 3 tahun lalu )
saat itu aku sama Kirana tersesat di hutan. Sebenarnya kita cuma mau main-main aja sam Max,Anin,Clara dan Natasha, sampai akhirnya aku sama Kirana justru terpisah dari rombongan. Hujan waktu itu turun dengan derasnya. Aku sama Kiran udah semakin basah kuyub serta kedinginan. bahkan berkali-kali Kiran mencegah aku untuk pergi dan memintaku untuk menunggu disini saja hingga pertolongan tiba. Tapi itu nggak mungkin, kondisinya udah diluar perkiraan.
Singkat cerita aku tetep pergi hingga terperosok ke jurang. Untung nya sebuah tangan tiba-tiba berusaha untuk menarik sebelah tanganku dan mengangkatnya ke atas.
" aku akan pegangin kamu,Nan. Jadi kamu nggak boleh nyerah"
" Kirana lepasin kamu bisa ikut jatuh !"
" mendingan aku jatuh daripada aku ngelepasin kamu. Kamu taukan aku itu kuat"
" tapi liat tangan kamu Kiran ! tangan kamu luka, darahnya banyak banget"
" nggaka usah cerewet. Buruan kamu cari pijakan, biar bisa naik "
Untungnya gue bisa bebas darisana. Kirana nggak ninggalin aku bahkan dia lebih memilih mengobati lukaku terlebih dahulu.
" Kiran lukaku nggak usah diperban. Itu buat nutup luka kamu aja. Kalo aku pake ntar kamu pake apa"
"dasar bawel ! tugas kamu cuma perlu bawa aku keluar dari sini dan jangan ninggalin aku lagi kayak tadi, kalo emang kamu nggak mau liat aku luka"
senyum itu, bahkan dalam kondisi tersulit pun senyumnya tak pernah hilang. Bahkan wajahnya yang mulai pucat karena kedingan luruh akan senyuman dan matanya yang indah. Sejak saat itu aku sadar, Dia selalu ada disiku dalam kondisi apapun. Dan dibuktikan sekali lagi disini.
Flashback OFF
To : Penasihat Clara
Aku udah ngungkapin perasaanku ke Kirana. Makasih buat sarannya ya Clar. Kamu memang penasihat dan teman terbaikku. Oh iya jangan lupa datang ke acara makan malam dirumah ku ya. Kamu harus datang.
From : Pangeran Keenan
"Ayo Kiran kita pergi. Kamukan Harus siap-siap buat acara ntar malam. Lagipula aku juga mau bilang kesemua orang kalo kita udah jadian"
" kamu berlebihan deh. Tapi aku suka kamu yang mulai berlebihan gini. hehehe"
Ku genggam tangannya dan berharap tak akan pernah lepas dari sisiku.
![](https://img.wattpad.com/cover/43224677-288-k313840.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispering Of Love
Dragoste"Aku bukanlah pria sempurna, tanpa kamu sosok gadis kecil yang telah tumbuh menjadi permata yang cantik " - Keenan Koesmadji Dolken - "Hari - hariku akan selalu menjadi mimpi buruk. Tanpa kamu sebagai pelindungku" - Kirana Des K...