Keenan POV
( memori 12 tahun lalu )
Saat itu aku menginap dirumah kakek. Hawa sejuk dan aroma pegunungan menelusup ke dalam indera ku. Susasana pagi disini memang jauh lebih baik daripada, suasana kota yang terlalu marak akan kebisingan. Ku habiskan masa liburanku disini, dibawah pohon besar yang rindang disamping rumah. Tempat terbaik untuk sekedar membaca komik kesukaanku. Hingga semua buyar, akibat sebuah bola yang tanpa permisi main hajar kepala orang.
" sial ! siapa sih yang lempar bola sembarangan ? pasti ini orang nggak tau sopan santun. Awas aja kalo sampe ketemu nanti akan ku....."
ucapku yang belum terselesaikan karenan teriakan seseorang.
"hei ! cepat lemparkan bolanya" . Aku tak menghiraukan panggilan itu. Lagipula siapa dia seenaknya menyuruhku.
" hei ! apa kamu tidak dengar ? atau kamu tak tau cara melempar ? ".
Sial ! siapa sih dia,kurang ajar sekali. Sepertinya perlu diberi pelajaran. Kubalikkan badanku dan terlihatlah sosok anak yang kutaksir lebih mua daripada aku. Dengan topi dan masker yang menutupi sebagian wajahnya.
" Kalo mau ambil saja sendiri ! " teriakku tak kalah lantang dari suaranya.
Saat itu kuliat dia berlari kearahku dan berdiri tepat dihadapanku. Tapi aku tak pernah menyangka kalo dia....PEREMPUAN.
" kenapa melihatku seperti itu ? terimakasih telah mengembalikan bolaku. Dan kau tenang saja, bola ini tak akan menimpa kepalamu ini lagi. Oke? " ucapnya.
Dia memiliki mata dan senyum yang indah. Ketika dia berbicara wajah ceria seolah mngajakku untuk tersenyum.
" Kiran ! kamu dimana ?! ".
" iya bun! Aku pergi dulu, sampai ketemu lagi !" ucapnya sembari berlari mengikuti arah suara yang memanggilnya.
Jadi namanya Kiran, nama yang cantik untuknya.
Kirana POV
Anak tadi sangat tampan. Rambutnya yang sedikit bergelombang, senyumnya yang manis meskipun hanya sekilas. Ini semua gara- gara Bunda ! coba kalau tidak memanggilku seperti tadi, pasti aku sudah tau namanya. Aku harus bertemu dengannya lagi.
" Kiran ! kamu cuci tangan kok lama sekali. Itu Anin sudah menunggumu didepan . cepat sana temui Dia ". Ucap Bunda sembari pergi meninggalkanku.
Segera setelah itu aku menemui Anin yang sudah mulai asik merangkai bunga. Dia ini sahabat terbaikku, sabar,penuh pengertian. Dia benar-benar mirip bunda. Oh iya, dia juga lebih tua 2 tahun daripada aku.
" kau mulai merangkai bunga lagi ? " ucapku yang sedikit mengagetkannya.
" tentu saja! Bukankah kau menyukai rangkaian bungaku ? kali ini khusus kubuatkan untukmu "
"untukku ? tapi aku tidak memintanya. Lagipula aku sedang tidak mau merangkai bunga. Aku lelah karena seharian bermain bola."
" aku tidak menyuruhmu ikut merangkainya. Kau hanya perlu duduk dan memperhatikan caraku merangkainya "
" baiklah, aku akan duduk dengan tenang. Dan tidak mengganggumu. Lakukan apapun yang kau mau. Oke?"
Anin POV
Hahaha Kiran selalu saja seperti itu. Bertingkah seperti anak kecil. Tapi dia benar-benar penurut seperti kucing.
" hei, kenapa tanganmu ini?" ucapnya membuyarkan lamunanku.
"hanya luka kecil. Lagipula tadi sudah diobati Bundamu"
" luka kecil apanya? Yang namanya luka mau besar atau kecil itu sakit."
Sudah kutebak dia akan bertingkah seperti ini. Selalu mengkhawatirkan orang lain sebelum dirinya sendiri, sudah menjadi kebiasaan untuk Kiran.
" tadi aku sempat hampir tertabrak mobil. Lalu aku terjatuh dan mendapat luka ini."
" mana orangnya biar kuberi pelajaran!"
Ren POV
" dasar gadis bodoh! Karena dia perjalanan kita sempat terhenti" ucap Clara yang mengomel tak jelas.
Sedangkan disebelahku Natasha tanpa permisi main memeluk lenganku sambil tertidur, sangat kekanakan.
" sudahlah Clar berhentilah marah-marah berisik tau!"
"tapi aku tak sabar bertemu Keenan. Memang kau tak rindu dengan saudaramu itu?"
" aku memang merindukannya. Tapi aku tidak seperti dirimu yang berlebihan"
Hari ini kuputuskan untuk menyusul Keenan saudara terdekatku. Kebetulan ibunya adalah kakak dari ibuku. Dan perempuan disamping kanan dan kiriku ini adalah Clara dan Natasha mereka berdua adalah anak dari rekan bisnis ayahku dan orang tua keenan. Dan kenapa mereka ikut ? entahlah, yang pasti mereka sangat memaksa agar bisa diajak berlibur bersamaku dan Keenan. Semoga Keenan tidak akan terlalu terkejut dengan kedatangan mereka.
,,,,,,
Tolong komentar dan sarannya ya ! biar tambah semangat lagi nuisnya. Jangan lupa juga buat bintangnya ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Whispering Of Love
Romance"Aku bukanlah pria sempurna, tanpa kamu sosok gadis kecil yang telah tumbuh menjadi permata yang cantik " - Keenan Koesmadji Dolken - "Hari - hariku akan selalu menjadi mimpi buruk. Tanpa kamu sebagai pelindungku" - Kirana Des K...