dream- kirana

1K 86 2
                                    

untuk kesekian kalinya memori itu muncul lagi. bukan hanya sebagai ingatan tapi juga sebagai bunga tidur. sekuat tenaga aku berusaha menyimpannya rapat dalam ruang paling tersempit dalam ingatan. pada akhirnya dia muncul juga.

beruntung saat ini aku memilikinya, dia tengah ikut terlelap di samping ranjangku. beberapa hari ini hampir setiap malam Keenan mengunjungi apartemenku menemaniku. jangan khawatir ! aku bukan gadis bodoh yang dengan mudah memberikan kesucianku, meski kelak pria yang disampingku kini akan menjadi pemiliknya. dia hanya tidur beralaskan kasur lipat dibawah ranjangku. jadi setiap aku terbangun dari mimpi buruk itu, hanya dengan memandang wajahnya seperti saat ini sangatlah menyenangkan. lagi pula, ini adalah tempat yang tak mungkin di datangi Clara.

"apa kau terbangun lagi ?"

"ya begitulah. maaf membuatmu ikut terbangun"

"tidak apa. sudah jangan menangis, jika kamu belum mau menceritakannnya"

aku memang belum menceritakan semuanya pada keenan. dan aku semakin bersikap bodoh dengan hanya terus menangis dalam pelukannya.

"Nan, aku udah siap"

"nggak Princess, kalau kamu belum siap aku..."

" aku siap"

Flashback On

hari itu adalah jadwal penerbangan Keenan dan Renald. aku dan sahabatku Anin memutuskan untuk menemui mereka di bandara sesaat sebelum keberangkatannya. masih teringat jelas saat aku sibuk mendengarkan musik di dalam mobil, sedangkan Anin sibuk membelikan aku minuman. hingga seseorang mengetuk jendela mobil dengan paksa. aku yang saat itu panik tak mampu melawan pria itu , dan semuanya gelap. hingga aku terbangun dengan kondisi tangan dan kaki terikat. kepalaku saat itu penuh dengan berbagai pertanyaan tentang siapa mereka dan apa mau mereka.

aku dibawa menuju sebuah rumah besar di sebuah pedesaan di sekitar perkebunan teh.selama berhari-hari aku dikurung dalam sebuah kamar. tak ada satupun cara agar aku dapat keluar dari sana. jarang ada penduduk yang melewati rumah itu. mungkin karena letaknya yang terbilang cukup jauh. bahkan jendelanya pun dipasang tralis yang tak mungkin bisa ku terobos.

hingga suatu hari kudengar sebuah sapaan dari suara yang sangat ku kenal.

"Hai kirana, apa kabar ?"

"Clara, kenapa kamu ada disini ? apa mereka juga ...akh"

belum sempat kuselesaikan ucapanku, tubuhku terdorong ke atas ranjang yang tersedia disana. baru saja aku akan bertanya, sebuah tamparan keras ditujukan padaku berkali-kali. aku bukan gadis lemah, tapi saat aku akan melawannya ntah kenapa aku ingi menangis.

dia terlihat sangat marah, tapi bukannya merasa takut aku justru merasa kasihan. Clara yang ada dihadapanku justru terlihat sangat lemah.

" tidak apa. aku tau kau merasa kesal padaku. tapi tolong jelaskan apa maksud semua ini ?"

"jangan bersikap kamu kuat, kirana. kamu hanyalah gadis lemah, yang menjadikan kelemahanmu untuk merebut Keenan dariku!"

" apa maksudmu ?"

"aku akan buat kamu menyesal. bahkan sahabat bodohmu itu akan kubuat tersiksa dengan rasa penyesalan yang amat besar karenamu."

" kamu berhak marah ke aku. tapi jangan bawa Anin, dia nggak tau apa-apa"

"dia telah merebut Ren dari Natasha. kalian adalah penghancur yang harus dihancurkan"

beberapa detik kemudian aku segera berlari dan mendorongnya dengan teramat kencang ke arah lemari hingga terjatuh. saat itu juga kulihat sosok lain menatapku dari arah pintu. dia adalah Natasha.

"Kirana, berhenti ! kalo kamu terus bersikap seperti ini, masalah nggak akan selesai. "

"lalu apa yang dapat membuat masalah ini selesai?"

"lepaskan Keenan untuk sesaat. dengan begitu aku janji Clara nggak akan berbuat jauh untuk menyakiti anin"

selama beberapa bulan aku tetap berdiamdiri didalam kamar. hingga kudengar keributan dari luar kamar.

"lepasin kirana! kamu mau kurung dia sampai kapanpun Keenan nggak akan kembali lagi sama kamu, Clara."

"sebentar lagi dia akan jadi milikku,Sha. kenapa kamu nggak mau paham juga sih ? terus gimana sama Ren? kamukan cinta sama dia!"

"aku udah ikhlasin dia ,Ra. kamu tau itu juga kan. lagi pula aku udah punya seseorang yang aku cintai dan dia juga cinta sama aku.sekarang kasih kunci kamar kirana ke aku. ayo Ra!"

beberapa kali kudengar mereka berdebat dari dalam kamar. hingga natasha berhasil membuka pintu kamar dan memaksaku keluar.bahkan kulihat dia tengah menghalangi Clara dan beberapa anak buahnya yang akan mengejarku. sekuat tenaga aku terus berlari.namun kurasakan genggaman erat dari tangan salah seorang anak buah Clara berhasil menangkapku. aku meronta beberapa kali, hingga kudengar teriakan Natasha.

" Kirana awas !"

sesat aku merasakan tubuhku terguling beberapa kali hingga kepalaku terbentur sebuah batu dan semuanya kembali gelap.

Flashback off

"maafin aku Nan. karena sempat terfikir melepaskan kamu"

"hei, jangan nangis lagi. aku tau, saat itu kamu nggak punya pilihan. justru aku yang minta maaf. harusnya aku ada disisi kamu saat kamu dalam masa sulit."

"aku takut nan!"

"kamu nggak perlu takut lagi. mulai sekarang hanya akan ada ingatan dan mimpi indah buat kamu. karena aku akan mengis semuanya dengan kebahagiaan. hingga kamu lupa kalu pernah merasa sakit dan terluka"

seandainya kamu tau Keenan. hanya dalam pelukan,genggaman dan berada disisi kamu aku tenang.

,,,,

jangan lupa vote dan komennya ya guys. maaf telat lagi sibuk sama UTS hehehe.





Whispering Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang