Takdir Yang Berbalik

1.2K 80 7
                                    

yuki POV

Ruangan serba putih dihadapanku, bau obat-obatan yang menyeruak. Ini bukan lagi tempat aneh bagiku. Beberapa bulan lalu hari-hariku juga selalu diisi dengan terbangung dikamar rumah sakit.

Tapi sosok pria dihadapanku ini siapa ? dia hanyalah seorang pelanggan ditokoku, tapi sikapnya terlalu peduli untuk taraf seorang pelanggan.

" Kamu menangis ?" aku tidak mungkin salah lihat, pria tampan ber dimple itu menatapku enuh kesedihan dan khawatir.

" Dasar anak manja ! sampai kapan kamu akan terus membuat onar ? "

eh kenapa dia malah memarahiku ? anak manja? dia pikir dia siapa ?

" berhenti menatapku seperti itu. Mulai sekarang jika terjadi sesuatu katakan padaku dan jangan membantah " diusapnya kepalaku, bahkan suaranya yang sempat bergetar berubah dengan kehalusan.

" Apa sebelumnya kita saling mengenal ?"

" tak apa jika tidak ingat. Suatu saat kamu akan ingat. Aku bukan orang jahat, tapi maafkan aku. Kita mulai lagi semuanya dari awal,namaku Renald Bouttier. Panggil aku Ren"

" Maaf untuk apa ? "

" Maaf karena aku datang terlambat. Bisakah kita berteman ?"

berada didekatnya sangat menenangkan juga menyenangkan. kurasa menerimanya bukan hal buruk.

" namaku Yuki Adijaya. Panggil aku Yuki."

"Ehm...sepertinya aku harus pergi. tak masalahkan anak manja ?"

" ya ! kenapa memanggilku seperti itu ? dasar tuan Menyebalkan !"

" lihat, bahkan julukanku tidak pernah berubah. ini nomer HPku. simpan dan hubungi aku "

sosoknya menghilang dibalik pintu. Oh tidak .... perasaan apa ini ? jantungku berdetak sangat cepat, senyumku pun tak kunjung hilang. Apa aku tertarik padanya ?

Ren POV

hah ini hari yang melelahkan. Sepanjang malam aku harus menemani Kirana yang tak kunjung sadar. Jujur aku ingin menceritakan kejadian yang sebenarnya, tentang jati dirinya. Tapi melihat kondisinya tak tega untukku menyakitinya.

Flasback On

" Dok apa yang terjadi pada adik saya ?"

" Jadi anda kakaknya ? kenapa anda baru datang sekarang ?"

" Saya ada urusan bisnis. apa adik saya baik-baik saja ?"

" sepertinya nona Yuki sempat memaksakan dirinya untuk mengingat masa lalunya. Itu yang membuat goncangan pada dirinya. Terlebih trauma pasca kecelakaan yang dialaminya, membuat beberapa kerusakan pada saraf memorinya"

Flashback off

Dia terluka, bukan secara fisik namu psikis. Aku harus membantunya, mengingat semua kenangannya. Akan kukorbankan hidupku untuknya asal dia bahagia. karena dia sahabatku, bagian dari hidup kekasihku dan Keenan.

" kamu baru pulang ? semalam kamu kemana ?"

" Anin, kamu kok disini sayang ? kenapa tidak menghubungiku ?"

" HP mu pasti mati. Aku bahkan sudah menghubungimu berkali-kali. Kamu kemana aja ?"

" aku lelah. Kita bicarakan ini nanti saja "

bukan maksudku menyakitinya,tapi sungguh aku lelah. Aku tau dia sangat khawatir, bahkan sekarang tercetak jelas raut kekecewaan darinya. Kulewati tubuhnya yang berdiri dihadapanku, hingga kurasakan genggaman tangannya menahanku untuk berlalu.

Kurengkuh tubuhnya dalam dekapanku, tak lupa kucium dan kuhirup puncak kepalanya.

" aku harus istirahat sekarang".

Anin POV

semalaman aku menunggunya, berharap adanya sebuah penjelasan. Dia hanya menatapku, mengatakan ingin istirahat dan kembali berlalu.

Ya. pagi-pagi sekali aku pergi kerumahnya, bundanya juga khawatir karena tak kunjung menerima kabar. Bahkan sepertinya dia lupa, tadi malam adalah ulang tahunku.

Tapi tunggu bau ini, bau yang kuhirup dari kemejanya bukanlaharoma parfumnya. Ini parfum wanita, dan tentunya ini bukan parfumku. Lelah menunggunya, kuputuskan pergi ke kantor menemui Keenan.

" Kamu baik baik aja Nin?"

" Sepertinya ada yang tidak beres dengan Ren. Dia bersikap acuh padaku."

" Itu tidak mungkin. dia selalu ingin bersamamu. apa kau sudah bertemu dengannya dan bicara padanya ?"

aku hanya mengangguk,tak tersa airmata meluncur membasahi pipiku. Kulihat banyangan langkah kaki Keenan mendekat kearahku. merangkul bahuku sembari mengusapnya.

" Sudahlah jangan menangis. Haruskah ku pesankan susu putih hangat untukmu ?"

ku alihkan pandanganku dan menatapnya. Aneh... Bagaimana dia bisa...

" Aku tau dari Kiran. Kalo kamu sedih dia pasti akan membuatkanmu susu putih hangat. "

aku hanya mengangguk. memang benar kami berteman dekat, tapi hal mendetail seperti ini hanya rahasiaku dengan Kiran. Tak kusanggka dia akan menceritakannya, sama sepertiku yang menceritakan kebiasaannya pada Ren.

Mengingat Ren rasa kecewa itu tumbuh lagi. Bukankah seharusnya orang yang berdiri disampingku, menenangkanku dan mengatakan  " Tidak usah khawatir " adalah dirinya ? tapi kenapa justru Keenan ?.

Author POV

Ketika kita mulai mencoba untuk memperbaiki sebuah kesalahan ,tanpa sadar kita melupakan sesuatu yang penting dan mengesampingkan persasaan. Membuat sebuah kesalahan kecil menjadi lebih besar.

Seseorang pernah berkata, ketika kamu menghadapi sebuah masalah bersujudlah. Karena kapan lagi kita berbisik pada bumi, namun di dengar oleh langit.


Whispering Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang