ending part 1

1.5K 67 2
                                    

Kirana pov

Hari ini langit tampak cerah diiringi awan yang berarak kesana kemari. Disini duduk seorang pria yang selalu menggenggam tanganku erat selama hampir 6 tahun. Senyumnya tak pernah lepas saat matanya menatpku, seolah selalu meyakinkanku bahwa selama aku bersamanya aku akan bahagia. Pernyataan cinta tak hanya muncul dari lisannya,namun juga terpancar dari sinar matanya.

"Keenan,kapan mereka datang ? apa masih lama ?"

"sebentar lagi sayang. Kau tak perlu khawatir"

Tak lama,kudengar suara langkah kaki semakin mendekat kearah kami. Tamu yang kami nanti telah datang.teman sehidup semati kami.

"hai Ki,hai Nan dan hai juga untuk baby K yang kedua. Tapi kemana Karen,ki?"

"hai juga Nin. Kamu tuh ya habis pulang dari bulan madu kedua,bukannya nanyai keadaan sahabatmu ini yang habis ngelahirin. Eh malah nanyain Karen."

"Kiranaku sayang,akukan Cuma mau mastiin kalo Karen akan baik baik aja setelah dia punya adik. Anak kecilkan sering nggak mau diduain."

"dia lagi dibawa jalan jalan sama eyangnya. Maklum inikan weekend."

Kalian pasti bingung dengan kehadiran Anin disini kan ? 2 tahun yang lalu Anin telah siuman dari komanya.dan beberapa bulan setelahnya Anin resmi menikah dengan Ren.oh iya soal Karen dia itu....

"mama !! papa!!"

"ayo kesini jagoan papa!. Karen coba liat siapa yang dateng ayo salim dulu"

"wah Karen tambah pinter dan ganteng aja nih"

"iyalah,siapa dulu ibunya?hahaha" ucapku dengan diikuti tawa mereka.

"eh udah mulai siang, kok dia belum dateng juga ya ?"

"mungkin pesawatnya delay"

In airport

Author pov

Seorang wanita cantik bak model kembali menginjakan kakinya ditanah air setelah hamper 3 tahun vakum dari pekerjaannya. Tentunya kepulangannya dari Paris bukan hanya tanpa alasan.

"iya,Nan. Aku udah sampai.mungkin sekitar satu jam lagi. Aku juga kangen kalian."

Back to kirana house

"gimana Nan? Udah sampai mana ? ini udah satu jam dari kamu telpon dial ho. Coba kamu hubungi lagi deh."

" halo everyone,do you miss me?"

"clara !!" ucap anin dan kirana serempak dan dilanjutkan dengan pelukan.

Jangan heran,kenapa mereka semua sangat bahagia akan kedatangan Clara. Semua ini tak lain dan tak bukan karena prinsip kekeluargaan dalam pertemanan mereka. Teman mungkin akan membuang temannya yang dianggap tak sejalan. Tapi keluarga tak akan pernah membuang anggota keluarga yang tak sejalan.

Setelah kejadian yang dialami Anin, hal baik tak kunjung mendatangi kehidupan Clara. Depresi dan rasa bersalah terus menghantuinya. Tapi diasaat itulah Kirana justru datang untuk menguatkannya. Dan ketika Anin mulai sadar dari koma, Clara memutuskan ungtuk meminta maaf dan melanjutkan pengobatannya ke Paris. Bagi Clara tempat yang saat ini menjadi pijakannya tempat kelahirannya terlalu banyak menyimpan kenangan memilukan. Karena itu, selama dua tahun dia memilih menetap di Paris untuk mengumpulkan ketenangan jiwanya kembali.

"aku pikir kamu nggak akan dateng"

"jangan bercanda deh Ki,Nin. Aku pasti datenglah kan aku juga mau liat baby kamu. Eh namanya beneran Kara kan ya?"

"iya emang kenapa?"

"hehehe nggak sih. Tapi aneh aja. Kalian serius mau bikin keluarga K dengan semua anggota keluaga diawali huruf K?"

"setidaknya,kiran udah punya anak. Dan aku juga lagi mengandung 4 bulan. Lha kamu sendiri mana coba calonnya ?"

Diam..hanya itu yang dapat clara lakukan. Mungkin benar dia telah melupakan perasaannya,tapi belum dengan hatinya. Jauh dalam lubuk hatinya masih tercetak jelas nama Keenan. Seseorang yang tak akan mampu dia raih.

"kalian tenang aja. Nanti kalo udah ada calonnya pasti aku kenalin,hahaha"

Pahit...Kirana tau pasti. Hati Clara sampai sekarang belum dapat berpaling. Pasti sulit untuknya memendam rasa itu.

"kok malah ngelamun,ayo kita makan."

"Nan, menurut aku Clara..."

"sssttt apapun yang Clara rasain saat ini. Percayalah suatu saat akan berubah. Sekarang dan kedepannya aku itu punya kamu. Dan clara hanya masa lalu."

"aku cinta kamu,nan"

"aku jauh lebih cinta kamu,Kirana"

Kecupan dikening itu mengakhiri rasa bersalah yang sempat muncul dihati Kirana untuk sesaat. Rasa bersalah yang tak beralaskan. Sedangkan dibalik dinding sepasang mata mengawasi mereka dengan senyuman bahagia.

"aku tau ,Nan. Kamu telah jatuh ketangan yang tepat. Aku harap suatu saat nanti,aku juga akan menemukan tempatku untuk melabuhkan hati ini. Sekarang aku yakin, melepasmu seutuhnya adalah pilihan terbaik. Selamat tinggal cintaku,Keenan." Ucap Clara.

Whispering Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang