Part 2

1.7K 73 3
                                    

Brakkk

"ASSALAMUALAIKUM BUNDAA!" serempak kedua kakak beradik yang baru saja membuka--tidak, tepatnya seperti mendobrak-- pintu rumah nya tersebut.

"Waalaikumsalam. Kalau pintu nya rusak kalian ganti ya?" balas Anna sambil tersenyum, sedangkan kedua pelaku yang dituduh hanya menunjukkan cengiran seperti biasa.

"Yaelah Bun, gitu doang gak mungkin rusak. Kan pintunya kuat" ucap Thira.

"Iya Bun. Gak bakal rusak kok, tenang ajaa" sahut Alex.

"Kalau rusak Bang Alex siap ganti kok hehe" cengir Thira. Sedangkan yang disebut namanya melirik tajam ke arah Adiknya. Anna menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan dua anaknya tersebut. Sudah besar, kelakuannya masih kaya anak kecil.

"Udah ah, jadi bahas pintu. Kenapa nih kok pulangnya telat 5 menit?" tanya Anna.

"Yee 5 menit doang Bun. Tadi si Thira ngajak bicara dulu bentar," jawab Alex.

"Engga, Bun! Bang Alex yang ngajak bicara" elak Thira. Kenyataannya mereka sama sama bicara, sih.

Anna kembali menggelengkan kepalanya.

"Udah-udah! Berantem mulu kalian. Stress nih Bunda," kata Anna.

"Ya maaf Bun hehe. Thira ke atas dulu ya, mau mandi trus ngerjain pr hehe. Dah Bun, dah bang!" ucap Thira sambil memeluk Anna singkat. Lalu, ia pun berlari menaiki tangga.

Tepat pada gundukan terakhir, Thira teringat sesuatu dan reflek memutar kepalanya, mencari seseorang. Setelah mendapati ojek yang ia cari, ia pun berteriak.

"BANG ALEX! NANTI KE KAMAR THIRA YA! MAU CERITA!" serunya.

"IYA DEK NTAR GUE KESANA. UDAH DULUAN SANA" balas Alex.

Athira pun tersenyum lalu melanjutkan perjalanannya ke kamar berpintu putih tersebut. Sesampainya di dalam kamar bernuansa putih-hijau toska itu, Athira membaringkan tubuhnya sebentar. Kemudian, ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Selesai mandi, ia mengenakan kaus putih dan bawahan celana tentara favoritnya. Selalu. Ia kembali merebahkan tubuhnya ke atas kasur sambil memainkan ponselnya.

250 LINE received. Sudah biasa. Pasti Ami Fou, grup LINE nya bersama Luna, Cio, dan Dee. Dan isinya, yah, tidak jauh-jauh dari bergossip dan curhat. Sebagian lagi berasal dari grup kelas, grup angkatan, para kaum adam yang menyapa Athira di LINE--sebagiannya berasal dari teman Alex--  yang enggan Thira balas, dan isi random lainnya, biasa, Get Rich dan teman-temannya.

Ceklek.

"Dek, hari ini gue tidur kamar lo ya" ucap Alex yang baru saja membuka kamar Athira. Tanpa permisi. Selalu begitu.

"Untung gue gak jantungan ya," ucap Thira, "Kok tumben mau tidur disini? Kenapa?" tanyanya.

"Gak papa, kangen sama lo, hehe. Ntar gue ajarin pr nya deh" kata Alex.

"Tau deh ya yang jenius," balas Thira sambil memutar bola matanya malas, "Gue kan juga bisa ngerjain sendiri" sambungnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Hehe iyadeh, jadi boleh atau enggak nih?" tanya Alex sekali lagi.

Athira menganggukkan kepalanya, "Boleh lah, tapi gue ngerjain pr dulu ya. Jangan berisik, oke?" katanya.

Alex menganggukkan kepalanya semangat sambil memasuki kamar adiknya dan menutup pintu kembali. Begitu Alex masuk, harum vanilla langsung menyeruak memasuki rongga hidungnya. Adiknya memang penyuka vanilla.

Selama 1 jam, kamar Thira kembali diisi keheningan. Alex sibuk dengan hp nya--ntah kenapa-- dan Athira masih sibuk berkutat dengan buku-buku di hadapannya.

First or Last?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang