Part 5

1.4K 58 1
                                    

Author P.O.V

Nafas Athira terengah engah. Ia terbangun sambil mengusap keringat yang muncul di dahi nya. Mimpi buruk. Athira seharusnya tidak lupa membaca doa sebelum tidur. Tapi rasanya aneh, mimpi itu terasa familiar. Tetapi dengan sigap Athira menggeleng-gelengkan kepalanya. Kemudian ia menoleh ke arah jam weker di nakas samping tempat tidur nya.

03:00 AM.

Athira kembali menyembunyikan kepalanya di antara lipatan selimut. Tapi nihil, ia tidak bisa kembali tertidur. Otaknya terus bekerja memikirkan mimpi buruknya tadi. Ia mengerutkan keningnya. Final, ia menyingkap selimutnya, berjalan ke arah kamar mandi dan mengambil wudhu.

Kata Bunda, kalau gak bisa tidur lagi setelah tengah malam, berarti disuruh sholat malam, batinnya.

Setelah selesai mengerjakan sholat malam, Athira kembali berjalan ke tempat tidurnya. Mencari posisi paling nyaman dan mencoba kembali tertidur. Tapi tetap tidak bisa. Kepalanya serasa berputar putar.

Dengan lemas, Athira berjalan untuk membuka pintu kamarnya. Sepi. Tidak ada orang. Athira menajamkan matanya ke arah sofa di samping pintu kamarnya.

Alex.

Athira berjalan menghampiri Abangnya yang tengah tertidur. Dia punya kamar, kenapa tidur disini? Batin Athira.

"Bang Alex?" Panggilnya sambil memukul pelan lengan Alex.

Alex perlahan membuka matanya, dan sontak terduduk sambil membulatkan matanya.

"Lo... Lo siapa?.." Tanya Alex dengan muka horror.

"Astaga Bang, gue adek lo," jawab Athira sambil menyipitkan matanya.

Alex bernafas lega, "Gue kira siapa,"

"Pea sih ya,"

"Kagak nyet, emang udah jam 5 ya?"

Athira menggelengkan kepalanya, "Masih jam 3, tadi mimpi buruk, trus udah sholat malam, tapi tetep gak bisa tidur. Lo ngapain tidur disini?"

"Ketiduran," ucap Alex, "Yok tidur lagi, gue temenin di kamar lo."

Athira mengangguk semangat sambil berjalan ke arah kamarnya bersama Alex.

Sesampainya di kamar, Athira merebahkan badannya di atas tempat tidur, begitu juga dengan Alex. Kemudian Athira pun membalikkan badannya ke arah Alex, menaruh kepalanya tepat di dada Alex dan memejamkan matanya.

03:35 AM. Dan Athira pun berhasil kembali tertidur.

***

06:00 AM.

Athira merapikan kunciran rambutnya di depan meja rias. Hari ini ia berhasil tidak telat. Ia bangun jam 05:30 karna alarm pada jam weker nya. Sepertinya mimpi buruk tadi malam membuat telinganya lebih peka.

Setelah memeriksa bahwa semuanya sudah siap, Athira berjalan menuruni tangga ke arah ruang makan sambil menyandang tas sekolahnya.

"Pagi, Bun, Bang... AYAH!?" Teriak Athira sambil berlari memeluk Ayahnya. Sudah lama sekali rasanya ia tidak melihat Ayahnya sejak Ayahnya itu dipindah-kerjakan ke Singapore. Karna Athira yang tidak mau pindah, maka Ayahnya akan pulang seminggu sekali atau dua minggu sekali.

"Pagi, Sayang. Apa kabar?" Tanya Angga-- Ayahnya-- hangat.

"Lebih baik habis ketemu Ayah," jawabnya sambil mencium pipi Angga kilat kemudian berjalan memutari meja untuk duduk di samping Alex.

"Tumben kamu gak telat bangunnya, Ra," ucap Anna.

"Hehe iya Bun, tadi kebangun jam setengah 6" jawabnya sambil meneguk susu putihnya.

First or Last?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang