2 years later.
"Abang! You look so old!" Kata Athira berbicara pada layar laptop yang menampilkan muka Alex yang tengah tersenyum.
"Gak sopan. Gimana UN? Lancar?"
Athira mengibaskan tangannya. "Kecil."
Mario yang datang membawa dua cangkir coklat panas kemudian bergabung dengan Athira dan Alex dalam video call.
"Sombong lu." Cibir Mario.
Athira mendelik lalu kembali berpaling pada Alex. "Liat nih Mario. Nyebelin banget Bang."
Alex terkekeh diujung sana. "Gimana kuliah lo, Yo?"
"Lancar, Abang Bos!" Jawab Mario.
"Kapan skripsian?"
"Paling 5 bulan lagi. Sidang lo gimana, Bang?"
"Ditunda, njir. Gue udah belajar malah ditunda. Upil emang."
Mario tertawa sampai kepalanya terjungkal kebelakang. "Kesyan kesyan kesyan."
"Terus aja ngomong berdua." Sindir Athira sambil mengerucutkan bibirnya.
Mario tersenyum sambil merangkul Athira agar mendeket padanya. "Ngambekan kamu tuh."
"Lah bodo."
Alex disana tertawa, kemudian melirik ke arah Mario. "Jadi hari ini?"
Mario mengangguk. "Gak usah dibahas. Ntar ambyar."
"Jadi apanya?" Tanya Athira.
"Gapapa."
"Ih apaan!? Kasih tau gak!?"
"Gak."
"YOOOO!"
"Apa sih?"
"Kasih tau!"
"Kepo banget sih, Ra." Ujar Alex.
"Nyebelin."
Mario tersenyum miring sambil berpura pura fist bump dengan Alex disana.
Athira yang kesal meletakkan laptop yang awalnya berada di pahanya ke atas meja lalu berlari ke dapur.
"MAU KEMANA RA?" Tanya Mario setengah berteriak.
"BUAT CEMILAN!" Balas Athira.
"OH BAGUS DEH. AKU LAPER." Balas Mario lagi, kemudian ia tertawa.
"Sekarang, Yo?"
"Ntar deh, tunggu dia balik. By the way, how's Germany? Good?" Tanya Mario.
"Yes, of course. I'm in love with this place since i was born, you know."
"Ah, gue jadi kangen Amerika. What's the weather? Winter or fall?"
"Almost winter."
Mario mendesis iri. "You seems really happy there."
KAMU SEDANG MEMBACA
First or Last?
Teen Fiction"Cause no matter what's going on in the past, you still be the first and the last, for me."