MOZAIK 7

32.3K 1.8K 64
                                    

"Dia menyukaimu?" tanya Sara akhirnya.

"Sangat."

Cameron sepertinya enggan membahas hal itu.

"Tapi kalian sepupu."

"Dia tipe gadis agresif, kau harus mengingat betul hal itu."

Cameron meringis, dia melirik Sara yang balas menatapnya dengan polos.

"Begitu, ya?"

Cameron hanya mengamati penampilan Sara. Seperti biasa, gadis itu memang selalu berpenampilan luar biasa jika menyangkut tampil di depan umum, sangat berbeda jika sedang dirumah dan bersamanya. Seulas senyum terukir dibibirnya.

"Ada apa?"

Teguran dari Sara membuat Cameron mengerjap. Dia menghapus bekas senyumannya. Terlalu gengsi untuk memberi senyum pada Sara.

Mereka kemudian mengambil tempat duduk di meja yang tepat berseberangan dengan meja Rebecca. Sara melihat gadis itu duduk di sebelah pria yang ia duga ayahnya tersebut.

"Lelang apapun yang kau inginkan, Sara," bisik Cameron di telinga gadis itu. "dan jangan mempermalukan aku."

Walaupun wajahnya merona, Sara berusaha menyembunyikannya dan mengangguk tanpa menatap Cameron.

"Ah, Mrs. Frances?"

Sara mendongak, seorang wanita paruh baya dengan rambut di sanggul ke atas tersenyum lebar ke arahnya.

Dia duduk semeja dengan mereka. Wajahnya khas wanita Asia Timur pada umumnya, di sebelahnya berdiri seorang pria yang juga paruh baya dengan wajah campuran antara Asia Timur dan bangsa barat. Bermata sipit tetapi berhidung mancung.

"Mr. dan Mrs. Chen," sapa Cameron ramah pada pasangan itu.

Mr. Chen tersenyum sementara Mrs. Chen terus menatap Sara penuh gembira. Sementara kedua pria tersebut kemudian sudah tenggelam dengan topik urusan bisnis keduanya.

"Mrs. Sara Frances, aku sangat senang bertemu kau disini," ujarnya ramah. "kau terlihat cantik malam ini."

"Anda terlihat tak kalah cantik juga Mrs. Chen ... dan awet muda."

"Kau membuatku malu, Sara." Mrs. Chen tersipu, "kau bisa memanggilku Jessica saja."

"Tidak, Jessica. Kau terlihat lebih muda," ucap Sara tulus.

Sara kemudian mengedarkan pandangannya, matanya langsung bertumbukan dengan tatapan tajam dari Rebecca tepat di seberang meja mereka. Dia terlihat jengah dengan kedekatan Cameron dan Sara.

Sudah banyak barang dan pakaian yang dilelang. Semua barang memang milik dan untuk wanita. Tetapi tak satupun yang menarik perhatian Sara.

Sebuah trolly dengan guci antik di atasnya kemudian di dorong ke tengah panggung pelelangan. Sara terperangah melihat guci cantik itu. Dengan mata berbinar akhirnya ia memutuskan untuk mengambil guci antik tersebut.

"Itu milikku," seru Mrs. Chen menggebu-gebu.

"Barang terakhir malam ini. Guci antik ini umurnya sudah lebih dari setengah abad. Asli dari China dan hanya ada dua di dunia. Satu diantaranya ada di museum Beijing. Guci ini milik Mrs. Jessica Chen."

"Lima ratus ribu dollar!"

"Ya, kita buka dengan harga lima ratus ribu dollar," ucap sang MC.

"Lima ratus lima puluh dollar," lelang seorang pria di sudut ballroom.

"Tujuh ratus dollar!"

Sara menggigit bibir kalut. Dia ingin melelang guci tersebut tetapi apa daya uangnya tidak terlalu banyak untuk melelangnya. Dia harus menguras tabungannya untuk memiliki barang antik itu.

Heels, Tux And CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang