Epilogue

44.5K 1.5K 49
                                    

EPILOGUE

***

Gadis berlensa mata warna hazel dan berdress putih tersebut masuk ke dalam Sacrè Cœur dengan langkah pelannya. Setelah melewati puluhan bahkan mungkin ratusan anak tangga demi mencapai bangunan bagian dalam gereja di Prancis tersebut, gadis itu sedikit menggigil. Maklum saja, ini sudah di penghujung musim gugur dimana hawa musim dingin sudah begitu terasa.

Gadis itu, tak lain Sara, melihat sekelilingnya. Ia berharap menemukan sosok yang dicarinya.

Sara kemudian menemukan sosok itu di tengah altar. Menghadap ke depan dengan kepala mendongak ke arah kristus. Dia terlalu serius sehingga tidak merasakan derap langkah yang menuju ke arahnya, dan berhenti tepat di sampingnya. Suara desahan dari Sara juga yang membuat pria itu menoleh. Mengalihkan pandangannya ke arah Sara.

Sara menghela nafas pelan. Dia menatap sosok yang dirindukannya itu lekat-lekat. "Musim dingin kesepuluh," bisik Sara.

Lelaki tadi, Cameron, hanya tersenyum tipis ke arahnya. Pria itu terlihat semakin matang dan pembawaannya tenang. Tidak pecicilan dan emosian seperti dulu. Kemeja hitamnya seolah penuh kontradiksi dengan dress Sara yang berwarna putih.

Wajah itu masih sama tampannya sejak terakhir kali Sara meninggalkannya.

Begitu pula gadis itu, tidak ada garis usia yang melekat di wajah Sara saat Cameron memandang seluruh wajah gadis tersebut.

"Kau sudah menemukan jawabannya?" tanya Cameron tenang. Tanpa ekspresi sama sekali.

Sara mengangguk dan menatap Cameron penuh teka-teki. Dia menghela nafasnya yang terasa begitu berat. "Aku..."

Setelah gadis itu menyelesaikan kalimatnya. Wajahnya sedikit sedih sekaligus tatapan bersinar. Dia menatap Cameron dengan banyak pertimbangan.

Cameron Frances kemudian tersenyum penuh arti pada Sara.

Bahkan orang bodoh pun tahu.

Hanya ada dua arti dalam senyuman itu.

Senyuman penuh kebahagiaan karena berhasil mendapatkan gadis itu kembali.

...Atau justru senyuman penuh ketulusan untuk melepaskan gadis itu seutuhnya.

Semua terserah pada kesimpulan masing-masing. Percayalah, bagaimanapun akhirnya...

Cinta keduanya takkan pernah sirna.

***

This is the real ending.
Whatever you'll choose, just believe:

"Love is when the other person's happiness is more Important than your own."
H. Jackson Brown, Jr.

Hug & Kiss,
-Miss A-

Heels, Tux, And Curse
2015-2016

Heels, Tux And CurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang