Senja tak bisa tidur dengan nyenyak selama seminggu belakangan, sudah dipastikan bahwa Pras penyebabnya. Senja sudah menyiapkan Ruang baca untuk pertemuan mereka. selama seminggu, Senja meminta waktu pada para member untuk tidak hadir pada hari ini. mereka dengan mudah mengerti, mereka memandang Senja sebagai anak dari pemilik Café pelangi. Senja berhak melakukan apapun pada Café tersebut, namun tidak bagi Senja. Ia harus mengumumkan ini agar mereka tidak kecewa.
Juna yang diberitahu oleh Arga tentang pertemuan Pras dan Senja, merencanakan hal licik dibelakang Senja. Dengan bantuan karyawan disana,Juna memerintahkan karyawannya untuk memasangkan CCTV tersembunyi. Juna melakukan itu untuk mengontrol Senja atau ia takut akan ada kejadian yang diluar kendali. Meskipun ia tahu bahwa jika Senja mengetahui hal ini, Senja akan marah besar.
Senja duduk manis dengan buku ditangannya, ia sedang membaca novel Surat untuk Ruth karya Bernard Batubara. Akhirnya Pras datang langsung mengambil tempat disamping Senja, namun Senja menjaga jarak dengannya. Kekecewaan jelas terlihat pada wajah Pras.
"aku tak ingin basa-basi" kata Senja datar
"bisakah kita berbicara lebih santai, jangan tegang seperti ini" kata Pras dengan sedikit memohon
"aku tak punya banyak waktu" kata Senja ketus. Pras menghembuskan nafas panjang, suasana ini tidak nyaman bagi mereka.
"baiklah Senja" jawabnya lemah
Senja justru diam, ia tidak bisa berkata apapun sekarang. Ia memilih memalingkan wajahnya asal tidak melihat Pras yang kini menatapnya dengan menyedihkan. Ia membenci itu, ia benci membuat Pras Sedih.
"aku minta maaf baru muncul sekarang. Aku tahu kamu marah dan pergi, tapi hal bodoh yang aku lakukan. Aku tidak mempercayai kepergianmu hingga aku benar-benar tidak menemukanmu di Yogya" kata Pras dengan sedih. Ia tidak tahu lagi harus berkata apa lagi sekarang. Ia hanya harus menjelaskan semua yang terjadi.
"aku yang bersalah, aku yang membuatmu pergi. Tapi satu hal, dari sekian banyak yang tidak kamu percayai. Kamu harus percaya, bahwa dari dahulu hingga saat ini. hanya kamu yang aku cintai" kata Pras yakin. Senja menatapnya dengan tajam, ada kemarahan dalam matanya.
"jika kamu mencintaiku, mengapa kamu bisa berkhianat dibelakangku ? dan lucu sekali Angga Prakasa. Kamu bilang hanya aku yang kamu cintai, tapi kamu justru berciuman dengan perempuan itu." kata Senja merendahkan
" aku tidak mencintainya Senja, aku hanya mencintaimu"
"berhenti berkata seperti itu, itu hanya membuatku muak. Dan apa maksudmu dengan bilang tidak mencintainya ?" kata Senja
"aku memang tidak mencintainya" jawab Pras yakin. Senja menggepalkan tangannya. Ia terkejut dengan apa yang barusan ia dengar.
"kamu memang bangsat, kamu memang pria brengsek. Pria sepertimu memang pantas untuk ditinggal pergi" kata Senja dengan nada naik satu oktaf
Pras terkejut mendengar perkataan Senja, diluar sana Arga dan yang lainnya ikut terkejut. Mereka tidak menyangka Senja akan berkata sekasar itu. ada raut kemarahan yang tidak bisa dibendung lagi oleh Senja.
" aku berani bersumpah, kamu pria paling brengsek yang aku cintai. Hebat sekali kamu" kata Senja dengan tepuk tangan. Ia berdiri semakin menjauh dari Pras
" apa maksudmu ? berhenti berkata sekasar itu. kamu perempuan terhormat, jaga ucapanmu" kata Pras yang sudah mulai terpancing
"kamu bahkan tidak cukup pantas untuk dihormati, kau dengar ! kau berciuman dengan perempuan itu dan kau dengan mudahnya bilang tidak mencintainya. Selain brengsek kau juga bejat Pras" kata Senja sudah tak mampu menahan amarahnya. Pras membeku mendengar makian yang ia terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Matahari untuk Senja ( editing )
RomanceSenja, menutup hatinya untuk pria mana pun. ia masih setia menunggu masa lalunya kembali. lalu datang seorang pria, mengacaukan dunianya. tatapan kebencian Senja tak mampu membuat pria itu berhenti. akankah Senja luluh dan melupakan masa lalunya?