Epilog

877 29 3
                                    

Waktu berjalan ke depan bukan berjalan mundur ke belakang. Semua yang lalu hanya akan menjadi pelajaran untuk membuat segalanya jauh lebih baik. 3 tahun berjalan dengan lika liku kehidupan masing-masing. Terlalu banyak kejutan yang terjadi, mulai dari pernikahan Edwin dan Natasya. Sungguh tidak ada satu pun dari mereka yang akan menduga bahwa Edwin akan bertekuk  lutut pada Natasya, mereka menerima itu dengan baik. pertemuan yang tidak terduga ketika Edwin berlibur ke Singapura, ternyata ia satu hotel dengan Natasya. Begitulah cerita itu berlanjut dan berujung di pelaminan. Kini, Natasya tengah mengandung anak pertama mereka.

Cerita Rani dan Arga begitu dramatis, ternyata selama ini mereka menyimpan perasaan satu sama lain dan membiarkan semua itu hanya menjadi sebuah persahabatan. Sampai akhirnya mereka memiliki pasangan masing-masing. Sayangnya, Arga tidak seberuntung Rani. Hubungannya kandas begitu saja, karena kekasih arga lebih memilih orang lain yang jauh lebih kaya dibandingkan Arga. Ia sempat rapuh namun berkat sahabatnya, ia sekarang memiliki bengkel sendiri dan jelas mantannya mengemis untuk kembali, tapi Arga menolaknya. Rani sudah bertunangan dengan pria yang sangat tampan dan ia sangat beruntung memiliki pria itu. meskipun berkali-kali jatuh bangun dalam hubungan mereka dan sempat bertengkar dengan Arga namun semua itu mampu Rani lewati.

Oh tentu saja Susi adalah sahabat Senja yang sudah lebih dulu menikah dan ia sudah memiliki satu anak laki-laki berumur 1 tahun yang begitu menggemaskan. Suami Susi berkerja sebagai Pilot maskapai terkenal. Seorang duda muda dan jarak umur mereka sekitar 7 tahun.

Kini, mereka semua sedang dalam pesta pernikahan. Pesta yang sungguh sangat meriah, setelah berjuang cukup lama dan akhirnya sang pria memutuskan untuk menikahi wanitanya. Mereka sedang menghadiri pernikahan Juna. Juna memakai tema outdoor wedding, agar terkesan lebih santai.

Ini moment terbaik bagi mereka untuk berkumpul, Pras juga hadir dalam acara ini. mereka sedang asik berbincang namun Senja melihat Rani dengan wajah yang begitu sebal.

"ada apa ran? El belum datang?" tanya Senja

"belum. Aku hubungi tidak bisa. Menyebalkan sekali" geram Rani

"nanti dia akan datang tunggu saja" kata Senja mencoba untuk menenangkan. Rani memilih untuk mengambil beberapa buah-buahan

"setelah buku kerja sama kalian menjadi best seller. Kalian tidak berniat untuk kembali bekerja sama?" tanya Dika

"bagaimana menurutmu Senja?" tanya Pras

"mungkin lain waktu, Pras sedang sibuk untuk pameran lukisannya nanti dik" jawab Senja

"apakah kau sudah punya kekasih Pras?" goda Dika dan Senja justru melebarkan mata, menatapnya dengan sebal. Dika hanya terkekeh sedangkan Pras salah tingkah.

"aku akan melamar kekasihku,pada bulan yang akan datang. Doakan saja" ucap Pras malu-malu. Dika terbelalak kaget dan Senyum Senja merekah sangat lembar

"siapa wanita beruntung itu? menyebalkan kamu tidak mengenalkan kami" sungut senja

Mereka menghadiahi pukulan kepada Pras dan saling memeluk satu sama lain. Pras sudah menjadi bagian bagi kami, persahabatan ini semakin ramai. Semua memberikan Pras selamat termasuk Juna yang diberi tahu oleh Senja. Rani pamit untuk ke toilet, bersamaan dengan kedatangan El.

"maaf Senja, aku terlambat" ucap El, mencium pipi kiri dan kanan Senja.

"baru datang, udah cium Senja aja" cibir Dika.

"yaelah dik. Senja boleh aku cium sekali lagi gak? Kamu cantik banget sih malem ini. eh kamu selalu cantik deh" goda El, membuat yang lain terkekeh mendengar itu

"cari ribut banget lu ya. Godain pacar orang" ucap Dika sinis

"harusnya kamu lebih dulu ketemu aku Senja dibandingkan ketemu Dika. Pasti kamu sama aku ya, seandainya aja aku gak sama Rani dan kamu gak sama Dika. Huh udah aku ajak kawin kamu" ucap El asal tanpa menangapi perkataan Dika sebelumnya. Mereka semua tertawa mendengar itu, sedangkan Dika sudah berapi-api akan merebusnya.

Matahari untuk Senja ( editing )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang