Bimbang

491 31 0
                                    

"Senja, jika kamu tahu masalalu kami apakah kamu masih ingin berteman dengan kami ?" tanya Rani

"tentu saja, kalian orang baik" jawab Senja dengan tersenyum

"kami tidak sebaik itu" jawab Susi

"bisakah kalian jelaskan itu ?" tanya Senja

"biar aku yang mulai ya Senja " pinta Edwin, Senja membalas itu dengan tersenyum

"aku bukan orang baik Senja, saat itu aku pernah ML bersama kekasihku. Bukan hanya sekali tapi berkali-kali. Awalnya memang dia yang menggodaku namun akhirnya aku yang ketagihan Senja. Tidak munafik bahwa itu memang nikmat. Aku melakukan itu kesetiap kekasihku setelahnya, sampai pada saat itu" Edwin menghela nafas Sejenak

"kekasihku bernama Sukma hamil dan aku menyuruhnya untuk menggugurkan bayi itu. bayi yang tidak berdosa itu meninggal Senja. Tak lama setelah itu, Sukma mengalami pendarahan hebat dan ia menyusul anaknya. Aku sempat dituntut namun akhirnya keluarga Sukma memaafkanku dan mengambil jalur kekeluargaan" Sambung Edwin dengan berkaca-kaca, Senja diam.

"aku pernah menjadi lelaki yang setia Senja namun semua berubah semenjak kekasihku meninggal karena kecelakaan motor bersamaku. Setiap detik yang kujalani adalah rasa sakit dan rasa bersalah. Aku melampiaskan itu pada para wanitaku. Aku sering berganti pasangan hanya ingin mencari seseorang yang akan membuatku lupa padanya. Aku melampiaskan napsuku pada mereka walaupun tidak sampai merenggut masa depan mereka. aku menjadikan wanita sebagai alat. Semakin sakit itu menyiksaku, maka akupun semakin menyiksa kekasihku. Kadang ciumanku membuat bibir mereka berdarah" Ucap Arga dengan menunduk

"aku pernah menjual tubuhku pada lelaki yang aku cintai. Aku merelakan keperawananku hanya untuknya. Tapi dia tidak mencintaiku. Aku selalu berusaha untuk membuatnya cinta padaku. Tapi dia tidak pernah menghargai usahaku. Aku dicap murahan oleh teman-temannya. sehingga setiap aku memiliki kekasih, mereka selalu meminta tubuhku untuk bukti bahwa aku mencintai mereka. aku merasa bahwa aku sudah kehilangan harga diriku." Jelas Susi dengan meneteskan air mata. Lalu menutupi wajahnya.

"kamu pernah dengar Senja ? ada anak SMA yang rela jalan dengan om-om hanya untuk mendapatkan uang ? aku salah satunya Senja. Aku rela melakukan itu hanya untuk gaya hidup. Agar mereka melihatku, agar mereka menganggapku. Aku berasal dari keluarga miskin, mereka selalu menginjak harga diriku. Karena itu aku berani melakukan itu. terkadang aku menemani mereka minum alkohol tapi aku bukan hanya menemani, aku ikut minum dan merokok. Mereka melihatku, mereka mau berteman denganku. Tapi aku tersiksa Senja. Aku takut orangtuaku kecewa. Akhirnya aku di DO dari sekolah, aku mencoreng nama keluarga. Kami jadi omongan warga kampung hingga kami memutuskan untuk pindah" ucap Rani, lalu memeluk Arga dan menangis. Senja tersenyum mendengar kejujuran mereka.

"Senja yang kalian lihat ini, Senja yang bodoh. dulu aku pernah hampir menghilangkan nyawaku. Aku koma selama 1 minggu akibat benturan hebat pada kepalaku. Aku kecelakaan motor karena ulahku, aku membawa motor dengan kecepatan 100km/jam dan sialnya ada mobil. Aku mencoba untuk menghindar namun justru itu membuatku kehilangan keseimbangan" kata Senja dengan tersenyum. Mereka sontak terkejut mendengar itu.

"apa kamu tidak akan malu mempunyai sahabat seperti kami ? jika mereka tahu tentang kami, kamu akan mendapatkan ejekan dari mereka" ucap Rani dengan ragu

"sejak kapan aku peduli dengan ejekan orang lain? Sejak kapan aku menilai seseorang hanya karena masalalu orang itu ?" tanya Senja. Mereka terdiam.

"aku bukan malaikat, aku bukan orang suci, aku bukan peri atau aku bukan manusia tanpa dosa. Aku tak punyak hak menghujat seseorang atau menilai mereka hanya karena masalalu. Tak ada satu orangpun yang pantas dihina. Aku hanya ingin berjalan pada hari ini, menyiapkan masa depan dan belajar dari masalalu. Jika aku masih hidup hari ini, karena ini belas kasih Tuhan" ucap Senja yakin

Matahari untuk Senja ( editing )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang