2 : New World

1.3K 64 0
                                    

Annalise terbangun dari tidurnya lalu memerjapkan matanya beberapa kali karena silaunya cahaya yang meneranginya.

"Engg.." erang Annalise sambil memegangi kepalanya lalu mantanya menyusuri sekitarnya.

'Aku di dimana?' Pikirnya bingung.

"Hei, kau sudah bangun?" Tanya seorang perempuan yang tidak Annalise kenal dan refleks membuatnya beringsut mundur. Jika dilihat perempuan itu mungkin seumuran dengan Annalise.

"Hey, jangan takut. Siapa namamu?" Tanya perempuan cantik itu lagi.

Annalise terdiam dan berusaha mengingat namanya. Namun hasilnya kosong. Dia tidak tau namanya, asalnya darimana pun dia tidak ingat. Dia tidak ingat apapun.

Annalise menggeleng pelan.

"Aku tidak tau..." bisiknya.

"Oh.. kalau asalmu? Atau keluargamu?" Tanya perempuan itu sekali lagi dan dijawab gelengan.

"Aku tidak ingat apapun" tepat saat itu Annalise mendengar suara yang tidak jelas yang ada di pikirannya. Namun hanya ada satu suara paling jelas.

'Tapi ingat, kau harus menemukan kalungmu dalam waktu 49 hari atau kau tidak akan pernah kembali lagi kesini selamanya'

"Oh.. jadi kamu tidak ingat apapun?" Tanya perempuan itu bingung dan dijawab anggukan oleh Annalise.

"Hmm.. hey Marvin. Bagimana ini?" Tanya perempuan itu sambil menoleh ke orang di belakangnya. Ternyata ada orang lain disini batin Annalise.

"Entahlah. Mungkin untuk sementara kau harus menampungnya sementara. Hitung hitung kau jadi punya teman kan di rumah" kata orang itu dan ternyata seorang laki laki.

"Hmm. Baiklah.."kata perempuan itu lalu melihat Annalise.

"Hey, namaku Alince. Dan dia Marvin. Untuk sementara kau tinggal di rumahku dulu ya?" Kata Alice sambil tersenyum ramah.

"Ba-baiklah.. tapi kalau boleh tau, aku dimana?" Tanya Annalise.

"Kau di rumah sakit. Tadi pagi saat aku sama Marvin mau kesekolah, kita melihat kau yang dalam keadaan pingsan di bawah pohon dekat rumahku dengan pakaian putih dan tanpa alas kaki. Karena khawatir akhirnya kita memutuskan membawamu ke rumah sakit terdekat" terang Alince panjang lebar.

"Oh.." lalu tiba tiba mata Annalise terpaku pada kalung yang dipakai oleh Alince. Tanpa dia sadari tangannya sudah terlulur menyentuh kalung itu.

Tiba tiba sekelebatan ingatan tentang sebuah bandul yang sama dengan milik Alince hanya saja permatanya berwarna biru muda. Spontan saja Annalise menarik tangannya.

"Kenapa?" Tanya Alince bingung sambil memegangi kalungnya.

"Ti-tidak apa apa. Kalungmu bagus" kata Annalise sambil tersenyum.

"Ah! Iya, terima kasih" kata Alince sambil tersenyum.

★☆★☆★☆

Akhirnya disinilah Annalise dengan Alince beserta Marvin dirumah Alince.

"Ini adalah rumahku.. kuharap kau betah ya" kata Alince sambil menggandeng tangan Annalise yang hanya terdiam daritadi. Rumah ini tidak besar hanya saja nyaman dan bersih.

"Ah iya.." jata Annalise sambil tersenyum.

Marvin daritadi hanya mengikuti dari belakang sambil berpikir siapa perempuan ini.

"Ayo naik" kata Alince setelah menunjukkan ruang yang ada di lantai satu.

"Iya" jawab Annalise lalu mengikuti Alince menaiki tangga.

Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang