15 : Camp

614 34 1
                                    

Tibalah hari mereka untuk Camping. Neilson masih tidak menjalankan aksinya untuk 'melanggar' janjinya dengan Dominic. Jadi beberapa hari ini dia kembali menjadi Neilson yang 'dingin' lagi dan itu membuat Marcia kebingungan lagi.

"Aku ga paham sama Neilson" bisik Marcia pasrah kepada Alince yang duduk di sebelahnya. Sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju tempat camping.

"Ya sudah, relakan saja. Dia memang seperti itu dari dulu" kata Alince sambil menepuk pundak Marcia.

"Hmm" gumam Marcia lalu menyandarkan kepalanya di jendela bis dan melihat keluar. Hatinya terasa seperti kehilangan, dia tidak paham perasaan apa ini? Mungkin perasaan seorang sahabat yang dicuekin sama sahabatnya sendiri ya?

Line~

Satu notifikasi masuk ke android milik Marcia setelah beberapa menit berlalu. Perhatian Marcia tersita ke benda kecil berwarna putih itu.

Ternyata itu line dari Dominic. Ya, akhir akhir ini Dominic sering chatting dengan Marcia dan Marcia menganggap itu adalah bentuk persahabatan.

Dominic : haloo cia

Segera saja Marcia menjawab chat itu.

Marcia : halo juga nic

Dominic : aku pikir kamu tidur wkwkwk

Marcia : Ga bisa tidur nih. ngapain chat?

Dominic : gapapa sih, di bis ini semua pada tidur. Ga seru

Marcia tersenyum kecil. Paling tidak sekarang dia ada teman karena entah sejak kapan Alince sudah tidur.

Marcia : di bis aku juga.. nih Alince udah tepar. Wkwkwk... Marvin sama Neilson di sebelah juga udah tidur. Neilson kalau tidur lucu ternyata. Hahaha

Lalu tidak ada jawaban dan Marcia beramsumsi mungkin Dominic sedang tidur juga. Jadi, Marcia memutuskan untuk menyusul teman temannya di alam mimpi.

Dia tidak sadar, kalau di bis dimana Dom berada, dia sedang memandangi HP nya dengan tangan mengepal.

Hatinya panas ketika membaca jawaban Marcia. Neilson lagi Neilson lagi. Kenapa Neilson sangat bisa mengambil perhatian Marcia?

★☆★☆★☆

Akhirnya sampailah mereka ketempat camping. Tapi bukan berarti setelah sampai mereka langsung mendirikan tenda. Mereka harus menanjak gunung dulu untuk ketempat tujuan.

"What?! Aku gamauu" rengek Tiffany keras ketika mendengar penjelasan salah satu pendamping mereka.

"Shhh" desis semua anak menyuruh Tiffany terdiam.

"Richiee. Gimana ini?" Tanya Tiff yang entah kapan sudah di sebelah Neilson membuat mata Neilson terbelalak kaget.

"Ngapain kamu disini?! Sana. Ke kelompok kelasmu sana" usir Neilson sambil menempis tangan Tiff yang mulai menggelanyuti lengannya.

"Aaa.. baby kok jahat sih? Aku kan takut jatuh nanti.. siapa yang mau bantu?" Tanyanya sok imut.

"Ya suruh teman temanmu lah!" Jawab Neilson ketus. Sial. Kenapa cewek ini bisa ada disini sih? Lalu matanya langsung menangkap pemandangan yang sukses membuat matanya sakit. Melebihi sakitnya ketika melihat Tiffany.

Disana terlihat Dominic yang sedang berbincang dengan Marcia. Dari tatapannya saja Neilson sudah dapat membaca sebuah perasaan khusus.

"Baby lihat apa?" Tanya Tiff membuat Neilson tersadar.

"Bisa tolong lepas tangan kamu dari lenganku?" Tanya Neilson dengan nada datar, dingin, sekaligus menusuk membuat Tiff perlahan melepaskan tangannya.

Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang