3 : Now, My Name is...

1K 58 0
                                    

Sore harinya Annalise keluar rumah setelah seharian di rumah bagaikan orang gila.

Dia memutuskan untuk menyiram tanaman yang ada di taman milik Alince.

Alince belum pulang karena dia mau kencan dengan pacarnya. Itulah yang disampaikan oleh Marvin tadi siang setelah dia pulang sekolah.

Annalise mengambil selang. Namun dia merasa asing dengan benda itu.

'Bagimana cara membukanya?' Pikirnya bingung.

Lalu dia mencoba berjalan menuju kran yang sudah dibungkan dengan selang yang dipegangnya.

'Apa ini diputar?' Pikirnya lagi.

Akhirnya dia memutuskan untuk memutarnya.

"Heh!!" Teriak seseorang kesal membuat Annalise segera menoleh. Ternyata cowok yang tadi pagi dia lihat sekarang sudah basah bagian rambut dan bagian seragamnya. Mukanya terlihat kesal namun tidak dapat Annalise pungkiri, laki laki itu memiliki badan yang atletis dan memiliki muka yang tampan ditambah rambut coklat miliknya yang sudah berantakan.

"Ups. Maaf" kata Annalise segera tersadar dan segera mematikan kran itu. Ternyata saat dia membuka kran itu, dia tidak sadar kalau selang yang dia pegang mengarah ke arah yang salah. Jadi laki laki itu lewat tepat bersamaan dengan nyalanya air.

"Kamu ini gimana sih" katanya kesal sambil berjalan kearah Annalise yang sudah ketakutan. Takut jika dia akan dipukul.

"Hmm..hey, by the way. Kamu yang kemarin malam kan? Kamu siapa? Kok rasanya baru lihat ya?" Tanyanya dengan nada yang sudah berubah dratis sambil mencondongkan tubuhnya kearah Annalise membuat Annalise bingung lalu refleks mundur.

"Ak-aku.." Annalise terdiam. Dia siapa? Namanya saja dia tidak tau.

Laki laki itu masih diam. Setia menunggu jawaban dari bibir mungil Annalise.

"Aku tidak tau siapa namaku" jawab Annalise akhirnya.

"Kamu.. lupa ingatan?" Tebak laki laki itu yang dijawab anggukan oleh Annalise.

"Emang kamu tidak membuat nama sementara biar orang dapat memanggilmu?" tanyanya.

"Tidak.. aku bingung mau membuat nama sementara seperti apa" jawab Annalise polos.

"Hmmm... daripada aku manggil kamu hey ato apa. Mending aku manggil kamu.." kata laki laki itu menggantung.

"Bagimana kalau aku panggil kamu Marcia?" Tanya laki laki itu membuat Annalise ikut berpikir.

Marcia? Tidak buruk. Lebih baik dia punya nama sementara dulu sampai dia ingat nama aslinya daripada dia dipanggil hey atau sebangsanya.

"Boleh. Terima kasih sudah membantuku memikirkannya" kata Annalise tulus.

"Iya. Oya, namaku Neilson Richardo. Kamu bisa memanggilku Neilson atau Richie. Terserah kamu" kata Neilson sambil tersenyum.

"Oh.. salam kenal ya, Neilson" kata Annalise sambil tersenyum.

"Ya udah. Aku masuk dulu ya" kata Neilson lalu berjalan menuju pintu rumahnya. Namun sebelum sampai halaman rumahnya Neilson berkata setengah berteriak kepada Annalise.

"Marcia! Lain kali kalau mau menyalakan selang liat arah selangnya ya! Nanti kamu bisa dimarahin loh sama korbannya" pesan Neilson sambil tersenyum sebelum akhirnya dia masuk ke rumahnya.

Annalise hanya terdiam lalu dia tersenyum kecil. Dia punya teman baru selain Alince dan Marvin. Ditambah teman barunya telah membantunya mencarikan nama.

Marcia.

★☆★☆★☆

"Hai Alince" sapa Annalise ketika melihat Alince yang barusan pulang. Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore.

"Hai" sapa Alince sambil tersenyum.

"Ini aku bawakan makanan untukmu"kata Alince sambil meletakkan sebungkus makanan di meja makan.

"Ah. Terima kasih" jawab Annalise senang lalu duduk dan membuka makanannya. Namun dia sadar, hanya ada sebungkus. Lalu Alince?

"Kamu tidak makan?" Tanya Annalise bingung.

"Udah makan tadi sama Dylan" jawab Alince lalu ikut duduk di depan Annalise yang sudah mulai makan. Annalise tidak menanyakan siapa Dylan karena dia sudah tau kalau tadi Alince sedang berkencan dengan pacarnya. Maka, pastilah Dylan adalah nama pacar Alince.

"Enak?" Tanya Alince yang langsung dijawab anggukan.

"Kamu hari ini terlihat senang. Ada apa?" Tanya Alince penasaran.

"Iya. Sekarang aku sudah punya nama. Walaupun aku masih belum bisa mengingat nama asliku, tapi aku tadi dibantu teman baruku membuat nama baru sementara sampai aku ingat nama asliku" kata Annalise panjang lebar setelah menelan makanannya.

"Oya? Apa nama barumu dan siapa teman barumu?" Tanya Alince ikut senang.

"Namaku Marcia dan teman baruku namanya Neilson Richardo" kata Annalise sambil tersenyum.

"Bagus sekali nama barumu. Seharusnya nama aslimu juga pasti tidak kalah bagus" puji Alince membuat Annalise makin senang.

"Hm. Hey Marcia, tadi kamu bilang temen barumu Neilson Richardo? Si Richie?" Tanya Alince membuat Annalise mengangguk.

"Anak itu cool banget loh kalo di sekolah. Jarang bicara, pinter banget, single trus most wanted lagi. Tapi tadi kamu bilang dia bantu kamu cari nama? Woah.. bisa jadi hot news nih di sekolah!" Kata Alince bersemangat membuat Annalise terbingung. Deskripsi Alince tentang Neilson hampir berbeda dengan Neilson yang tadi dia temui. Neilson yang tadi dia temui agak cerewet kok.

"Most wanted?" Tanya Annalise yang merasa sedikit asing dengan kata kata itu.

"Iya. Banyak banget yang suka dia!" Jawab Alince yang hanya dijawab oh oleh Annalise.

Most wanted ya? Hmm..

★☆★☆★☆

Annalise berbaring di kasurnya dan memandang ke langit langit kamarnya.

Hari memang sudah larut. Lebih tepatnya sudah tengah malam. Ini sudah hari keduanya dan berarti masih ada 47 hari lagi. Akhirnya dia memutuskan untuk beranjak dari tempat tidurnya.

Dia mengintip di balik selambu jendelanya. Ingin rasanya keluar ke balkon melihat bintang bintang di langit. Lalu dia memutuskan untuk keluar ke balkon dan melihat kelangit malam yang indah.

"Dimana aku harus mencari kalung itu?" Gumamnya. Jujur saja, dia tidak tau dimana harus mencarinya. Bentuknya saja dia tidak tau, bagaimana bisa mencarinya?

Setelah 10 menitan di luar ditambah angin malam yang dingin, Annalise memutuskan untuk masuk. Kemudian matanya terpaku pada kalender yang terletak di meja dan memutuskan untuk melihatnya. Lalu dia mulai menghitung dari tanggal dia datang sampai hari ke 49. Dan hari itu tepat tanggal 25 Desember.

"Oh.. ternyata hari ke 49, tanggal 25 itu hari natal ya?" Gumamnya lalu membundari tanggal itu. Dia tidak tau kalau sebenarnya itu adalah hari ulang tahunnya.

★☆★☆★☆

Jangan lupa Vote and Comment-nya..

Oya, di part selanjutnya, nama Annalise aku tulis Marcia ya karena dia sudah punya nama baru. Wkwkwk. Semoga ga bingung;)

See you next chapter!

(+) yang di mulmed itu Neilson, bagaimana menurut kalian??

Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang