20 : Ending

791 45 1
                                    

10 tahun kemudian...

Semua berjalan seperti biasa.

Marvin dan Shania, Alince dan Dylan sudah menikah. Dominic juga sudah menikah dengan Nancy, bahkan dia sudah memiliki 1 anak. Tiffany? Dia sudah memiliki tunangan. Sedangkan Neilson? Entahlah.

"Kapan kau akan menikah? Kau sudah berusia 28 tahun" Ledek Marvin ketika mereka semua berkumpul bersama di cafe milik Neilson.

Ya, sekarang Neilson sudah memiliki usaha yang cukup sukses. Dia sudah membuka beberapa cafe yang cukup terkenal. Begitupun dengan sahabat-sahabatnya itu.

Marvin dan Alince pun tetap merahasiakan sosok Marcia karena mereka yakin, walaupun mereka menceritakannya, semua akan sama saja. Mereka tidak akan pernah mengingatnya.

"Kau mau kemana?" Tanya Alince ketika melihat Neilson beranjak dari duduknya.

"Mengecek pelanggan," jawab Neilson singkat.

"Mau sampai kapan dia seperti itu?" Tanya Tiffany prihatin.

"Entahlah. Semoga Tuhan segera mempertemukan jodohnya agar dia tidak selamanya sendiri," jawab Dominic yang dijawab tawaan oleh semuanya.

★☆★☆★☆

Neilson menggerutu kesal. Dia sangat sensitif jika membahas tentang pernikahan. Untuk apa memikirkan hal seperti itu?

"Kak Neilson," panggil seseorang membuat Neilson langsung menoleh kearah suara. Dia sempat terkaget sejenak sebelum akhirnya tersenyum.

"Aku kangen kakak," kata perempuan itu sambil menggelanyut manja di lengan Neilson.

"Aku juga merindukanmu," kata Neilson sambil mengacak rambut perempuan itu gemas dengan tangannya yang bebas.

"Oh... jadi ini yang kau sebut pelangganmu?" Tanya Marvin yang entah kapan sudah muncul bersama yang lainnya.

"Apa dia pacar barumu?"

Neilson mengangkat alisnya bingung. "Siapa yang kau maksud dengan 'pacar'?"

Marvin menunjuk perempuan yang masih memegang lengan Neilson.

Perempuan menatap Marvin sebelum akhirnya tertawa terbahak bahak. Dan itu membuat semua orang bingung kecuali Neilson.

"Kak Marvin lupa padaku? Yang benar saja aku pacar kak Neilson," kata perempuan itu masih tertawa.

"Kau..?" Tanya Marvin menggantung.

"Aku Nathania," jawab perempuan itu terlihat berusaha menahan tawanya.

"Nia?!" Pekik Alince histeris.

"Kau sudah berubah banyak," Kata Marvin sambil mencubit pipi Nathania gemas.

"Kau kemana saja?" Tanya Alince penasaran. Memang dia sudah lama tidak melihat Nathania.

Ternyata Nathania dan Niall pindah ke German dan tinggal bersama nenek karena kak Neilson akan kuliah di Amerika, ayah mereka takut tidak ada yang akan menjaga Nia dan Niall karena ayah mereka juga harus bekerja. Sesekali ayah mereka dan Neilson akan pergi ke Jerman. Sampai satu tahun yang lalu, ketika nenek mereka meninggal, Nathania dan Niall tetap memutuskan untuk melanjutkan sekolah disana. Dan kemarin mereka dipaksa untuk kembali oleh ayah mereka.

"Lalu dimana Niall?" Tanya Alince sambil mencari keberadaan Niall.

"Dia-" "Nia! Kan aku menyuruhmu menunggu di luar waktu aku mau parkir mobil," kata seseorang yang tiba tiba muncul di antara mereka.

"Niall?" Tanya Marvin ketika melihat pria yang baru muncul itu.

"Oh, hai kak Marvin," sapa Niall sambil tersenyum lebar.

Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang