14 : Sick Neilson

521 32 2
                                    

Sekarang Neilson dan Dominic sedang berada di sebuah lapangan basket yang cukup besar. Tempat ini sepi dan cuman ada mereka berdua dan tempat ini merupakan tempat outdoor. Keduanya sudah memakai jersey menandakan keduanya sudah siap bermain atau lebih tepatnya bertanding. Cuaca mendung sehingga keduanya tidak kepanasan.

"Apa lo sudah siap?" Tanya Dominic dengan wajah tenang.

"Menurutmu? Buat apa gue disini kalau belum siap?" Jawab Neilson tak kalah tenang.

"Oke. Kita mulai. Sesuai perjanjian kita. Kalau lo yang menang, gue bakal mundur. Tapi, kalau gue yang menang, lo harus mundur. Deal?" Tanya Dominic sambil menyeringai.

"Deal. Don't waste our time. Let's do it" jawab Neilson. Di dalam hatinya, dia berharap, semoga saja dia yang menang. Tapi entah kenapa firasatnya mengatakan ini tidak akan berakhir baik.

★☆★☆★☆

Keduanya bertanding sengit. Pertandingan sudah berjalan 5 menit yang lalu.

Dan nilai mereka seri. 1-1

Neilson sempat kepikiran Nick karena tadi Nick memaksa ikut karena alasannya dia takut jika ada acara pukul memukul antara Dom dan Neilson. Ya, Neilson sudah menceritakan semuanya kepada Nick dan Nick bilang, dia seperti anak kecil. Fine. Dia juga merasa dirinya begitu. Tapi mau bagaimana lagi?

Pertandingan terus berlanjut. Dan Neilson makin khawatir. Sedangkan Dom terlihat sangat tenang.

Waktu terus bergulir bagaikan air yang mengucur dari kran.

Skor mereka masih seri. 5-5.

Waktu permainan di tetapkan 30 menit. Dan sekarang waktu sudah tersisa 25 menit tiba tiba hujan turun dengan derasnya membasahi keduanya tetapi keduanya tetap fokus. Neilson berdoa dalam hatinya, berharap yang terbaik.

Permainan berlanjut sampai Dominic mendekat dan merebut bola dari Neilson.

"Waktu sisa satu menit son" bisik Dominic sambil mendrible bola lalu segera berlari kearah ring basket milik Neilson.

Mata Neilson terbelalak. Dan segera saja dia menyusul Dominic.

Kringg....

Skor mereka berakhir dengan 5-6

Waktu telah habis dan tanpa terasa setetes air mata keluar dari mata Neilson.

Dia..

Kalah.

★☆★☆★☆

Ting tong ting tong ting tong

Bel pintu rumah Neilson berbunyi dengan nyaringnya membuat Nick yang tengah menemani kedua sepupunya itu terpaksa berjalan cepat menuju pintu.

Bruk

Tubuh Neilson yang basah kuyup jatuh tepat saat Nick membuka pintu.

"Yaampun son!" Kata Nick terkaget ketika melihat sepupunya itu pingsan. Badan sepupunya itu terasa hangat atau lebih tepatnya panas saat bersentuhan dengan kulitnya.

"Kak? Kak Neilson kenapa?" Tanya Nathania yang tiba tiba muncul di sebelah Nick.

"Kakakmu habis mandi hujan. Jadinya begini. Makanya, jangan pernah mandi air hujan" kata Nick menasehati Nathania. Entah kenapa, disaat seperti ini Nick masih bisa menasehati orang? Dia gila atau apa ya?

"Nia, rasanya kakakmu ini sakit panas" kata Nick sebelum akhirnya membopong tubuh sepupunya itu kekamar.

★☆★☆★☆

Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang