11 : New Rival

639 34 2
                                    

"Marcia!" Teriak Neilson ketika melihat Marcia yang sudah berada di dasar tangga. Matanya terbelalak tak percaya. Dia baru saja keluar toilet dan berada tak jauh dari tangga lalu dia mendengar sesuatu seperti ada yang jatuh. Segera saja dia berlari untuk melihat apa yang terjadi. Tapi siapa sangka jika orang yang jatuh Marcia?

Tetapi...

Bukan hanya Marcia yang jatuh. Tapi ada orang lain juga. Dan sekarang orang itu berada di bawah tubuh Marcia dengan keadaan memeluk Marcia? Berarti orang itu benar benar ingin menolong Marcia?

"Dom!" Teriak seorang laki laki membuyarkan pikiran Neilson. Dia terlihat baru saja menaiki tangga lalu orang itu berlari kearah orang berada di bawah Marcia itu. Neilson segera turun tangga untuk melihat keadaan Marcia.

"Panggil ambulance!" Teriak Neilson kepada beberapa murid yang ada disana ketika melihat darah yang mengalir dari pelipis Marcia.

★☆★☆★☆

Suara sirine ambulance terdengar sampai kepenjuru sekolah membuat semua murid berkumpul untuk melihat apa yang telah terjadi.

Ketika Marcia dibawa kedalam ambulance, tanpa pikir panjang Neilson langsung menemani Marcia walupun beberapa guru melarang, Neilson bersikeras ingin menemani Marcia dan akhirnya para guru mengijinkan. Walaupun misalkan dia harus menerima hukuman, dia rela. Jika dia harus berlari di lapangan sekolahnya itu selama 50 kali dia rela asalkan dia bisa menemani Marcia.

Sedangkan disisi lain, Dom yang-kemungkinan- menyelamatkan Marcia, juga dibawa ambulance dengan ditemani seorang guru.

Setelah sampai di rumah sakit, Marcia dan Dom dibawa ke UGD, sepanjang perjalanan sampai di rumah sakit, Neilson terus berdoa. Katakan dia lebay atau apa, tapi dia sungguh khawatir jika ada sesuatu terjadi dengan Marcia.

Setelah kurang lebih setengah jam melakukan pemeriksaan, akhirnya Marcia dapat dijenguk walaupun keadaannya dalam keadaan tidak sadar. Syukurlah Marcia dan Dom tidak mendapat cidera yang gawat. Marcia mendapat luka di pelipisnya sedangkan Dom mengalami patah tulang di bagian tangan kirinya, kemungkinan karena benturan cukup keras.

Neilson sudah duduk disebelah Marcia hanya dapat memegang tangan Marcia sambil mengusap ngusapnya, berharap Marcia segera sadar.

"Segera sadar Marcia, jangan buat aku khawatir" sekarang tangan Neilson sudah berpindah mengusap rambut Marcia yang terasa halus di tangannya.

Suara langkah kaki membuat Neilson langsung memalingkan wajahnya dari Marcia dan melihat kearah suara.

Ternyata di depannya sudah terdapat orang yang juga menjadi korban. Dom.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Neilson basa basi.

"Baik. Bagaimana dengan keadaannya? Apa dia baik baik saja?" Tanya Dom sambil menatap Marcia.

"Ya, dia hanya mengalami luka dipelipisnya" jawab Neilson.

"Kau pacarnya?" Tanya Dom membuat Neilson mulai curiga. Kenapa Dom terlihat sangat perhatian dengan Marcia?

"Bukan. Aku sahabatnya" jawab Neilson singkat.

"Oh.." hanya itu yang keluar dari mulut Dom.

Mata Neilson melihat name tag yang berada di seragam Dom.

Dominic Clarence

Ternyata nama orang di depannya ini Dominic, pantas saja dia dipanggil Dom.

"Terima kasih sudah menyelamatkan Marcia" kata Neilson akhirnya.

"Hahaha. Sudah seharusnya kan aku menjaga orang yang aku suka" kata Dominic membuat mata Neilson terkaget.

Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang