13 : Fight Back

581 27 4
                                    

Marcia berjalan lunglai menuju kelasnya. Kepalanya masih dipenuhi oleh pertanyaan tentang Neilson tadi. Tiba tiba ada satu tepukan yang mendarat di bahunya membuatnya menjengit kanget.

"Yaampun Alince! Jangan ngagetin napa" gerutu Marcia kesal.

"Hehe.. sorry. Habis kamu langsung keluar sih habis Neilson nyanyi" jawab Alince sambil terkekeh.

"Ya habis aku malu tau diliatin satu kelas gitu" gerutu Marcia masih tetap melanjutkan jalannya.

"Sudah.. mungkin Neilson cemburu kali kamu dekat sama Dominic. Makanya dia nyanyi kayak gitu soalnya kan akhir akhir ini kamu ga ngomong sama dia" jelas Alince sambil mengalungkan tangannya di lengan kanan Marcia.

"Tapi kan aku sama Dominic itu cuman sahabat. Neilson juga sahabat aku. Dia nya aja diajak ngomong dingin banget jawab nya" bela Marcia membuat Alince memutar bola matanya malas. Sungguhan deh! Sahabatnya satu ini gak peka banget! Padahal udah jelas kalau Neilson suka dia. Ih, Alince jadi gregetan.

★☆★☆★☆

Sekarang bel masuk sudah berbunyi dan semua anak menunggu guru PKn mereka untuk mengajar. Tapi siapa sangka kalau yang masuk adalah wali kelas mereka?

"Selamat pagi anak anak" sapa Pak Andi.

"Pagi pak" jawab anak anak kompak.

"Baik, mungkin kalian bingung kenapa saya yang masuk. Hari ini kita akan membahas tentang camping yang akan di adakan beberapa hari. Dan saya harus menjelaskan apa yang akan kalian lakukan dan akan dibagikan kelompok. Kelompok sudah saya atur dan saya juga akan membagikan surat dari sekolah untuk kalian, berikan kepada orang tua untuk meminta persetujuan mereka" kata Pak Andi panjang lebar. Beberapa terlihat antusias tetapi tidak sedikit juga yang mendesah malas.

"Kelompok di kelas ini saya bagi menjadi 4. Satu kelompok 8 anak" kata Pak Andi lalu beliau menulis nama nama kelompok di papan tulis membuat semua anak diam dan memperhatian setiap gerakan tangan Pak Andi.

Kelompok 1 :
1. Anastasya Alince
2. Marcia
3. Marvin Antonio
4. Neilson Richardo
5. Nancy Annabelle
6. Kelvin Demander
7. Alex Andreas
8. Irene Vincentia

Disusul oleh kelompok lainnya..

Beberapa anak protes, ada juga yang menggerutu, ada yang mengomel karena teman kelompoknya tidak cocok. Tapi mau sampai kapan pun mereka mengomel, nama nama mereka tidak akan berubah.

"Untuk ketua masing masing kelompok, di rundingkan sendiri dan beritahu saya besok" kata Pak Andi membuat anak anak terdiam sebentar.

"Baik anak anak. Ketua kelas, silahkan bagi ini ke teman - temanmu. Sekian dari saya, selamat siang" lanjut Pak Andi sambil menberikan surat edaran itu sebelum akhirnya beliau meninggalkan kelas.

Marvin dan Alince ber high-five karena mereka sekelompok. Sedangkan Marcia hanya melirik Neilson yang berada di sebelahnya. Hatinya merasa takut, apakah Neilson marah padanya?

Tapi hal yang tidak di duga, Neilson menoleh kearahnya dengan senyum tipis dibibirnya membuat mata Marcia terbelalak karena kaget.

"Kita sekelompok ya?" Tanya Neilson.

"Ka-kamu ngomong sama aku?" Tanya Marcia tidak percaya.

"Iyalah, masa ngomong sama angin?" Tanya Neilson sambil tertawa pelan. Senyuman di bibir Marcia mengembang. Setelah sekian lamanya akhirnya Neilson bicara padanya(?) Hanya dengan beberapa kata saja dari Neilson, ditambah tawa Neilson, itu sukses membuat Marcia seperti mendapat percikan air surga setelah sekian lama kemarau.

"Hehehe" Marcia terkekeh malu.

"Jadi, kita kelompok ya?" Ulang Neilson.

"Iya" jawab Marcia semangat sambil mengangguk.

Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang