5 : School

874 47 1
                                    

Seperti yang sudah disepakati bersama, akhirnya Marcia sekolah.

Hari ini adalah hari pertamanya. Seperti yang kalian duga, Marcia mendapat beasiswa karena kepintarannya yang entah berasal darimana.

"Marcia, sudah siap belom?" Tanya Alince dari luar pintu kamar Marcia.

Ceklek

Pintu kamar Marcia terbuka dan terlihatlah si pemiliknya.

"Woah" hanya itu yang keluar dari mulut Alince.

Memang seragam mereka sama, yang membedakan hanya Marcia terlihat rapi dan imut karena rambut gelombangnya itu di kuncir ponytail dengan poni samping.

Tas ransel putih yang di belinya kemarin terlihat pas di tubuhnya. Seragam yang membalut tubuh ideal milik Marcia membuat Alince iri walaupun dirinya juga memiliki bentuk tubuh yang sama dengan Marcia.

"Kenapa Alince? Ada yang salah ya?" Tanya Marcia sambil melihat dirinya sendiri. Kenapa Alince menatapnya seperti itu? Pikirnya bingung.

"Tidak. Ayo sarapan" ajak Annalise lalu menggandeng tangan Marcia untuk bergegas.

Setelah di bawah,ternyata Marvin sudah datang. Seperti biasa, dia akan ikut sarapan.

"Kamu cantik" kata Marvin pertama kali ketika dia melihat Marcia turun tangga.

"Ah. Iya, terima kasih" jawab Marcia sambil tersenyum yang pasti menambah kecantikannya.

Marcia segera mengambil duduk di sebelah Alince dan segera makan. Setelah ketiganya selesai, mereka segera berangkat bersama.

Ketika perjalanan ke sekolah, Marcia melihat kedua orang yang ada di kanan dan kirinya, dia merasa bersyukur dapat bertemu kedua orang ini. Jika tidak ada mereka, bagimana nasib dirinya?

★☆★☆★☆

"Selamat pagi anak anak. Kita kedatangan murid baru. Silakan masuk Marcia" kata kepala sekolah itu kearah Marcia yang berada di luar kelas.

Ya, setelah sampai kesekolah, Marcia diantar oleh Alince dan Marvin ke ruang wakasek untuk konsultasi mengenai kelas Marcia. Kebetulan sekali kelas mereka sama. Jadi Marcia sekelas dengan Alince dan Marvin dan.. Neilson.

Marcia masuk kelas dengan perlahan karena ini adalah hal baru baginya.

"Sialakan perkenalkan dirimu" kata kepala sekolah itu dan hanya dijawab anggukan oleh Marcia.

"Ha-hai semuanya" sapa Marcia gugup yang langsung dijawab sorakan senang para murid. Terutama laki laki.

"Diam anak anak" tegur kepala sekolah itu yang membuat kelas kembali diam.

"Namaku Marcia.. salam kenal dan mohon bantuannya" kata Marcia sambil tersenyum lalu membukkukan badannya sedikit.

"Ya sudah. Marcia, biarkan wali kelasmu yang mengatur kamu duduk dimana. Pak Andi silakan" kata kepala sekolah itu kepada guru matematika sekaligus walikelas Marcia sebelum beliau keluar.

"Marcia, selamat datang di kelas 12A-1, saya adalah pak Andi. Walikelas sekaligus guru matematikamu. Selamat bergabung ya" kata Pak Andi memperkenalkan diri.

"Iya pak" jawab Marcia sambil tersenyum.

"Kamu bisa duduk di sebelah Neilson. Itu yang duduk di belakang Alince dan Marvin. Neilson, tolong kamu bimbing dia ya" kata Pak Andi yang dijawab anggukan oleh Neilson dan sorakan iri dari beberapa siswa dan siswi di kelas. Siapa siswi yang tidak ingin duduk dengan Neilson? Sudah pintar, tampan lagi. Tapi seperti yang kalian tau, Neilson sangat susah didekati.

Fallen AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang