ch 8

4.8K 332 13
                                    

Jovan

setelah setahun.. akhirnya aku bertemu lagi dengannya. tapi reaksi wajahnya yang membenciku seolah-olah berhasil menahan tubuhku untuk tidak mengejarnya. aku hanya bisa menatap punggungnya yang seolah penuh beban, semakin memperdalam rasa bersalahku, penyesalan terbesarku.

Arinda pergi bersama seorang lelaki. siapakah dia? apa mungkin Arin sudah bahagia bersamanya. aku benar-benar butuh waktu bicara dengannya. aku ingin menyampaikan maaf dan penyesalanku padanya.

sudah setahun dari kejadian itu, bagaimana dengan anak kami? apa dia laki-laki atau perempuan? apakah dia sehat dan berkecukupan? Maafkan aku Arin atas semua kebodohanku dulu..

Yaa Tuhan, mengapa aku tidak mengejarnya.. sekarang dia sudah tidak ada.. Arinda sudah pergi.. ku mohon Ya Allah,, berikan aku kesempatan satu kali lagi untuk memohon maaf padanya.

"Hei Joe,, loe nyari siapa sih? koq lari-lari ke parkiran kayak gitu..?"
Gadis disebelahku ini bertanya kebingungan, sambil matanya mencari objek yang mungkin dicari juga olehku.

"temen lama. tapi kayaknya udah pulang. yuk kita makan siang dulu."
ajakku pada Shalom, pemilik kafe ini yang juga merupakan calon tunanganku.

------

****
Author

nahhh,, masih inget gak Shalom itu siapa???

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang