ch 19

8.6K 367 21
                                    

2 tahun kemudian....

Aruna pov

pemandangan diluar kereta Malabar tujuan Bandung di pagi hari rupanya tak hanya menenangkan mataku, tapi juga cukup menenangkan hatiku. perjalanan Yogya-Bandung semalaman ini seolah-olah telah menemukan potongan puzzle yang telah hilang selama ini. potongan puzzle itu ternyata tak pernah pergi jauh, tapi justru ada begitu dekat, ada dalam hatiku sendiri.

Arinda tak pernah diizinkan Tuhan untuk menjadi milikku. Tuhan mengambilnya percis dikala aku hendak menjadikannya milikku seutuhnya.

sejak kejadian menyakitkan 3 tahun lalu, rupanya tidak hanya melumpuhkan fisik Arinda, tapi juga telah membuat jiwanya rapuh. meski telah mendapatkan penanganan medis terbaik, kaki arinda tetap tak bisa berjalan dengan normal. kondisi ini telah mengikis perlahan rasa percaya dirinya hingga habis.

kami telah berusaha menjadi keluarganya, sahabat atau apapun yang dibutuhkannya. tapi rupanya jiwa Arinda terlalu rapuh. sesaat sebelum kami melakukan akad nikah, Arinda ditemukan di kamarnya dalam kondisi tidak sadarkan diri karena berusah memotong urat nadinya sendiri. Arinda meninggal sesaat begitu sampai di rumah sakit.
aku begitu tertekan atas kenyataan itu, menangis sejadi-jadinya di dalam ruangan IGD rumah sakit. berteriak2 pada dokter untuk membuat arinda hidup lagi. sampai akhirnya Mama memberikan sebuah surat yang ada di saku baju Arinda.

-------

Aruna, mama, papa, dan adik2 tersayang..

terima kasih atas kasih sayang kalian selama ini. terima kasih atas semua kehidupan indah sebuah keluarga yang telah kalian berikan padaku selama ini.. Aku sungguh-sungguh berterimakasih..

Aruna, terima kasih telah mencintaiku dengan tulus.. selalu menyayangiku setiap saat..
maafkan aku tak bisa membalas semuanya..
aku tak lebih baik untukmu..
suatu saat akan ada wanita baik yang dikirim Tuhan untuk menjadi jodohmu.. dan jika saat itu tiba, terimalah kepergianku dengan senyuman..

*Arinda*

-------

beberapa bulan ini hidupku serasa berat. entah berapa kali aku menyesali keputusanku yang selalu menunda untuk mengungkapkan perasaanku pada arinda dulu..
tapi semuanya sudah terlambat.. meratapi masa lalu hanya menghasilkan kemunduran perasaan..

hingga akhirnya aku memutuskan untuk kembali melanjutkan kuliahku di Yogya sambil mengawasi usaha hotel milik ayah di bandung. rutinitas perjalanan Bandung-Yogyakarta setiap minggu menggunakan kereta ini mengajarkanku banyak hal.
pelajaran bersabar, berjiwa tenang, dan optimis menghadapi masa depan..
bersabar karena harus semalaman di atas kereta,,
berjiwa tenang saat harus menghadapi belokan atau kondisi jalanan yang menikung tajam.. jujur saja jalanan daerah tasikmalaya hingga bandung cukup mengerikan..
optimis karena kita selalu yakin seberapa mengerikannya pun perjalanan ini, kita yakin akan selalu sampai di kota tujuan..

"permisi.."
aku menoleh pada sumber suara itu. seorang gadis berkerudung abu, usianya sekitar 20an. wajah orientalnya manis berkacamata.

"ya ada yang bisa saya bantu?"
jawabku.

"permisi pak, powerbank saya jatuh di bawah tempat duduk bapak."
ucapnya ragu-ragu.

bapak?! apa wajahku terlihat begitu tua!

"oh, baiklah saya ambilkan. tapi jangan panggil saya bapak. saya serasa tua." ujarku sambil berniat untuk sedikit bercanda.

"makasih banyak Pak Aruna!"

"eh koq kamu kenal saya?" aku menahan tanganku saat akan menyerahkan powerbank milik gadis itu.

"bapak kan yang ngajar mata kuliah makroekonomi di kelas saya. jurusan ekonomi pembangunan Universitas Yogyakarta, pak.."
jelas gadis tadi. selain melanjutkan S3, saya juga sesekali mengajar sebagai dosen tamu di beberapa universitas.

"ohya? nama kamu siapa?"
tanyaku sambil menyerahkan powerbanknya.

"Almira pak.. terima kasih bantuannya. saya kembali ke tempat duduk saya dulu."

gadis itu lalu kembali ke tempat duduknya percis di belakangku.

"Almira..." batinku. dan tanpa sadar nama itu mulai dicatat baik-baik dalam pikiranku.

15 menit lagi kereta ini sampai di bandung..
15 menit lagi aku harus membuat keputusan..
melanjutkan cerita atau memulai cerita baru...

-*- end -*-

***
jangan lupa baca tulisann lainnya..

Ada "FLASHBACK" yang terbaru..

Makasiiiih 😘😘😘

ARUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang