CHAPTER 10

5.9K 415 4
                                        

WARNING: typo(s) everywhere.

###

"Ma, Vanno berangkat ya." Vanno mencium punggung tangan dan pipi Mamanya lalu ia langsung pergi berangkat sekolah.

Sesampainya disekolah, seperti biasanya Vanno lah yang selalu datang sebelum Rere.

"Itu anak jangan sampe telat lagi deh, udah mau jam 06.30" ucap Vanno sambil melihat jam di hp nya.

Entah apa yang Vanno fikirkan, tapi ia takut bila Rere telat lagi. Tetapi tak lama kemudian, muncul lah Rere didepan pintu kelas bersama seorang lelaki yang Vanno benar-benar kenal.

Ya, pasti itu adalah Bagas. Seseorang yang saat ini benar-benar Vanno benci entah karena apa. Mood Vanno pun langsung turun, merasa ada yang tak enak saat melihat mereka berdua seperti itu.

Apaansih, Van. Kok lo jadi ngaco gini benci sama Bagas garagara dia deket Rere! Batin Vanno.

Kalau boleh Vanno jujur, ia memang benci melihat pemandangan itu. Rere bersama laki-laki lain sedang berduaan.

Karna rasa kesalnya yang sudah memuncak, tanpa basa basi, Vanno pun langsung mendatangi Rere dan merangkul nya didepan Bagas.

"Ayok, Sayang. Masuk." Ajak Vanno. Rere tersentak kaget, karna Vanno bertingkah aneh kali ini.

"Ah?" Muka Rere tampak bingung.

"Oh, jadi kalian udah jadian?" tanya Bagas.

"Ah? Be-"

"Udah, kenapa?" Vanno sudah membalas ucapan Bagas duluan sebelum Rere membalasnya.

Vanno fikir, ini lah satu-satunya cara agar Rere tidak berdekatan dengan Bagas.

"Oh, congrats ya! Lo berdua besok traktir gue ya!" Bagas terlihat senang.

Vanno pun membawa Rere masuk dan menyuruhnya untuk duduk. Sedangkan Bagas kembali ke kelasnya.

"Van, kok lo-"

"Kenapa? Gue ga suka liat lo sama Bagas." Ucap Vanno yang memotong pembicaraan Rere, lagi.

"Tapi, kok gitu?"

"Mungkin garagara gue sayang sama lo."

Mata Rere yang bulat itu tiba-tiba membesar. Ia kaget dengan ucapan Vanno dan ia tidak bisa percaya akan kata-kata yang diucapkan Vanno itu.

Dia pasti cuma bercanda, Re. Udah, udah. Jangan ngefly. Ucap Rere dalam hati.

"Bisa aja lo bercandanya! Hahaha.." ujar Rere sembari memukul pundak Vanno.

"Serius." Balas nya datar dan dingin.

Terlihat bahwa siswi-siswi seperti sedang membicarakan mereka dibangkunya masing-masing. Mungkin siswi-siswi tersebut mendengar ucapan Vanno hingga akhirnya mereka menggosipi Vanno dan Rere.

"Eh, mereka udah jadian ya?" Ucap salah satu siswi.

"Udah mungkin, tadi aja dia dirangkul gitu terus Vanno bilang sayang ke Rere. Duh!" Balas siswi lainnya.

"Ah pasti lo bercanda, gak percaya gue. Udah ah udah bell tuh! Siapin buku lo." Ujar Rere.

***

Bel pulang sekolah berdering, seperti biasa Vanno mengantar pulang Rere. Ini sudah menginjak bulan ke 3 Vanno menjadi siswa di SMA tersebut, mereka juga mulai akrab dan terbiasa dengan keadaan yang mungkin awkward dan membosankan ini. Dan seperti biasa Vanno menyuruh Rere untuk menunggunya.

Not Meant To Be #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang