CHAPTER 9

8K 463 4
                                        

Tett. Tett. Tett.

Alarm hp Rere pun berbunyi, itu adalah alarm ke 5 kalinya. Ia tersentak kaget saat melihat jam di hp nya tersebut, yang menunjukkan angka 06.05.

"Duh, telat nih gue!" Ucap Rere. Ia langsung bangun dari kasur dan berburu-buru untuk siap-siap.

"Bang Ferry!!! Anterin aku dong udah telat nih!!!" Teriak Rere sembari turun ke ruang tamu.

"Apa apaansih kamu, Re. Itu Abang udah nunggu dimobil daritadi." Balas Mama Rere yang sedang duduk disofa nya.

Rere langsung berlari ke arah mobil bang Ferry-sepupunya yang sedang main dirumahnya. Ia buka pintu mobil tersebut dan langsung menjatuhkan pantat nya diatas kursi mobil itu.

"Ayo bang udah 06.25!" Rere tampak panik.

Bang Ferry pun menancapkan gas nya dan mengebut. Ia mengendarai mobil nya layaknya pembalap seperti di tv tv.

Telat sudah, jam menunjukkan pukul 06.35. Waktu dimana gerbang ditutup, Rere hanya bisa pasrah. Iapun menunggu didepan gerbang dan bang Ferry meninggalkannya, karna Rere yang menyuruh Bang Ferry.

"Ah elah! Segala telat lagi dah!" Tiba tiba terdengar seorang laki-laki yang sedang mengoceh. Rere pun menghampirinya dan bertanya.

"Kenapa lo?"

"Gapapa, lo telat juga?" Tanya nya.

"Iya nih. Kita sama." Jawab Rere.

"Gue Bagas." Ia menjulurkan tangannya kepada Rere.

"Rere." Rere juga menjulurkan tangannya pada Bagas.

"Gue anak IPS. pasti lo anak IPA kan?"

"Kok tau?" Rere mengernyitkan dahi nya karna bingung.

"Abisnya gue jarang liat lo berkeliaran. Yang biasanya jarang keliatan tuh anak IPA yang sok sok ansos gitu biasanya." Jawab Bagas penuh semangat.

Merekapun melanjutkan percakapannya, tak lama mereka dipersilahkan masuk ke kelas masing-masing setelah menunggu 2 jam pelajaran di luar gerbang.

"Sini gue anterin, lo IPA berapa?"

"IPA 1" jawab Rere.

"Wih kelas biling." Bagas menepukkan tangannya karna ia merasa kagum. Rere hanya tertawa pelan.

Bagaspun berjalan disamping Rere untuk mengantarnya sampai kelas.

"See you, Gas." Rere menepuk pundak Bagas lalu tersenyum.

"Istirahat gue kesini ya." Kata Bagas.

"Oke." Balas Rere.

Rere terpaksa harus menginjakkan kakinya ke dalam kelas nya sekarang dimana pelajaran terboring dihidupnya dimulai, yaitu sejarah.

Rere menahan kantuknya saat mendengarkan guru tersebut menjelaskan, Vanno yang melihatnya hanya tertawa kecil tanpa disadari Rere.

Bell istirahatpun berbunyi, didepan kelas Rere sudah berdiri seorang laki-laki yang baru saja tadi pagi ia kenal. Rere langsung menghampirinya dan Bagas mengajaknya pergi.

"'Mau kemana nih?" Tanya Bagas dengan suara lembutnya, tidak seperti Vanno yang dinginnya super-super.

"Jajan lah yuk!" Jawab Rere semangat.

Bagas menarik tangan Rere untuk menuju kantin. Bagas ingin sekali membayarkan makan teman barunya itu, yaitu Rere.

"Lo duduk sini, gue mau mesen makanannya. Oke?" Ucap Bagas dengan lembut.

Not Meant To Be #1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang