Maaf ya udah mentok-mentok banget nih. Bingung wkwkwk. Yaudah, enjoy!
***
"Huaah! Akhirnya ujiannya selesai juga ya, Van!" Ucap Rere kegirangan.
"Iya." Vanno tersenyum tipis.
Seminggu sudah mereka lewati ujian kenaikan kelas untuk naik ke kelas 12. Dan seminggu penuh pula Vanno dan Rere belajar bersama untuk mengajari satu sama lain. Tak lupa Bagas untuk ikut belajar dan merusak suasana Vanno dan Rere.
Selesai ujian, Vanno mengajak Rere untuk ke suatu tempat. Dimana Vanno selalu mengajak Shelin kesana, karna saat pertama kali Vanno mengajak Shelin kesana, tempat itu menjadi tempat favoritnya Shelin.
Siapa tau Rere juga suka tempat itu. Batin Vanno.
"Re, jam 7 aku jemput ya." Ucap Vanno saat mengendarai motor untuk mengantar Rere pulang.
"Mau kemana?"
"Jangan banyak nanya, dandan aja yang cantik." Pinta Vanno.
Rere terlihat bingung dengan permintaan Vanno barusan, jarang-jarang Vanno memintanya untuk dandan. Mungkin akan ada sesuatu yang terjadi pada malam ini, pikirnya.
*
Rere bingung dengan pakaian yang Vanno pakai, ia memakai jas hitam dengan dasi kupu-kupu dilehernya. Tetapi, Rere tidak mau kalah ia memakai gaun panjang berwarna gold dengan tidak ada lengan yang membuat Rere tampak menawan dan sangat cantik serta sexy.
Vanno tersenyum lebar melihat perempuan miliknya itu, "kamu cantik."
Rere hanya senyum - senyum tak jelas karna ia merasa malu dengan pujian Vanno.
Vanno pun menarik tangan Rere lalu menuntunnya ke mobil miliknya. Ia buka kan pintu untuk Rere lalu ia masuk ke tempat duduk sang pengemudi. Dengan perlahan tapi pasti, ia kendarai mobil itu ke tempat tujuannya.
*
Vanno berjalan menuju tempat yang ia maksud setelah turun dari mobilnya dan menggandeng tangan Rere, tanda ia bangga mempunyai seorang perempuan seperti Rere dihidupnya.
"Suka ga?" Tanya Vanno kepada Rere yang sedang diam dan memerhatikan sekitar.
"Suka banget!" Balas Rere. "Makasih, sayang!" Rere langsung memeluk Vanno.
Ternyata Vanno sudah menyiapkan surprise untuk Rere ditempat ini. Dimana tempat ini banyak bunga-bunga dan lilin-lilin yang sudah dibentuk love, mengelilingi meja yang akan dipakai mereka untuk dinner.
Tak lupa satu bucket bunga mawar berwarna biru, warna kesukaan Rere. Vanno pun memberikan bunga tersebut ke Rere, Rere hanya tercengang melihat semuanya. Ia masih tidak percaya bahwa Vanno bisa seromantis ini padahal mereka baru masih beberapa minggu jadian.
"Re, this is for you." Vanno memberikan bunga tersebut.
"Thank you, Vanno."
"Please, take a seat and have a dinner with me." Vanno menarikkan bangku yang akan diduduki Rere dan membiarkan Rere duduk lalu ia duduk dibangku nya sendiri.
Saat Rere duduk, Vanno menepukkan kedua tangannya lalu datanglah seorang pelayan membawa makanan khusus untuk Rere. Selama mereka menyantap makanan tersebut sambil mengobrol-ngobrol cantik, Vanno menatap mata Rere dalam.
Vanno masih tidak percaya bahwa dia bisa menemukan perempuan seperti Rere, yang benar-benar mirip dengan Shelin. Tapi ia tidak mau mengutarakan pendapat ini bahwa Rere mirip dengan Shelin, karna ia tau bahwa itu akan menyakiti Rere. Dan membuat Rere minder serta merasa terbelakang karna Vanno belum sepenuh nya move dari Shelin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Meant To Be #1
Novela JuvenilDi balik dinginnya seorang Vanno, Rere percaya, bahwa pasti ada satu titik kehangatan di dirinya. Dan Rere percaya pula, ia bisa membuktikan itu. Dan satu lagi. Tidak selamanya harapan sesuai dengan kenyataan. Terkadang kenyataan hanya bisa menghan...