Hari ini aku kembali ke kampus untuk menemui dosen pembimbingku seperti yang dikatakan Pak Gatot kemarin. Ini baru pukul 08.00 WIB, ada baiknya mungkin aku ke sekret dulu untuk menemui kak Tian.
"Yoga,lo ngeliat kak Tian ga?"tanyaku pada Yoga yang sedang melamun di kursi kayu khas sekret Ikatan Mahasiswa Akuntansi.
"tadi ada sih. Tapi ga tau sekarang kemana. Telpon aja,Bell."
"eh,telpon yah?" tanyaku kikuk.
"Iya,kenapa? Ga ada pulsa lagi? Nih pake hp gue. Elah percuma cantik tapi ga ada pulsa." Ejek Yoga sambil menyodorkan hpnya padaku.
"kampret! Apa hubungannya pulsa ama cantik bego!" jawabku nyolot sambil menyambar hp yang disodorkan oleh Yoga.
Terdengar nada panggil sampai akhirnya ada suara bariton yang menjawabku di seberang sana.
"Ya,kenapa Yog?" jawab kak Tian saat telponku tersambung.
"eng ini aku kak,Bella. Kak Tian dimana sekarang?"
"oh Bella. Lagi ditempat fotocopy nih. Kenapa?"
"itu kak,aku mau ngebahas soal izin aku." Jawabku sambil menggaruk tengkuk ku yang tak gatal.
"izin? Izin apa ya?" tanya kak Tian dengan nada keheranan.
"emangnya Fanya belom ngasih tau kak Tian?"
"kasih tau apa sih,Bell? Kemarin aku ketemu sih sama Fanya,terus dia Cuma senyum doang habis itu pergi karena disamperin sama Bagus."
"hah? Awas aja kamu Fanya." Kurang ajar nih sih Fanya. Rupanya dia belom ngasih tau kak Tian soal izin aku buat ga ikut kongres itu. Sok-sokan bilang kak Tian ga setuju lagi. Ini pasti karena tiba-tiba si Bagus dateng. Fanya kan kalo ketemu sama Bagus udah kayak ketemu malaikat surga. Tiba-tiba kaku kayak patung.
"Kenapa Bell?" tanya kak Tian membuyarkan pikiranku.
"eng ngga kak. Kakak masih lama fotocopynya?"
"Ngga kok,ini sisa beberapa lembar lagi."
"Oh yaudah,aku tunggu kak Tian yah di sekret. Ada yang mau aku bicarain."
"sipp." Jawab kak Tian seraya menutup telponnya.
Aku melirik jam ditanganku. Masih 45 menit lagi,batinku.
Setelah 15 menit menunggu,akhirnya muncul kak Tian sambil membawa tumpukan kertas ditangannya. Kak Tian itu adalah ketua DPO di organisasiku. Ya,dia senior satu tingkat di atasku. Dia telah menyelesaikan skripsi dan sidang akhirnya dan akan di wisuda bulan April nanti."sorry lama,Bell. Mau bicarain apa?" kata kak Tian sambil mengambil tempat di sampingku.
"Anu kak,kan bulan Mei nanti ada kongres tuh kak. Trus jadwalnya tuh bertepatan dengan sidang akhir."
Jelasku terbatah-batah. Aku tahu kak Tian adalah orang yang tegas. Aku takut kalau mendapat amukan darinya. Walaupun selama 2 tahun menjabat dia selalu baik padaku."Iya,itu aku juga tau. Trus kenapa? Kamu jangan muter-muter gini deh ngomongnya."
"itu kak,aku mau izin ga ikut kongres." Jawabku sambil tersenyum masam.
"apa? Kenapa? Kamu tahu kan pada saat kongres kamu penyerahan jabatan kepada pengurus baru dan harus memberikan kesan dan pesan kepada mereka. " kak Tian membenarkan posisi duduknya.
"Iya kak aku tau. Tapi tanggal segitu pas sama sidang akhir aku kak."
"kamu udah mau sidang akhir? Skripsi kamu udah jadi?" kata kak Tian melototiku.
"Aku baru mau mulai cari bahan sebentar kak,sekaligus ketemu sama dosen pembimbing. Tapi kata Pak Gatot kalo dalam 5 bulan ini aku bisa cepat dan ga ada revisi,aku bisa ikut sidang akhir bulan Mei nanti kak. Trus wisuda deh bulan Juni nya. Boleh ya kak?"jelasku sambil menunjukkan puppy eyes andalanku.
Kak Tian tampak berpikir sejenak.
"Yaudah tapi kamu harus cari perwakilan dan entah bagaimana caranya harus ada kesan dan pesan yang kamu berikan pada saat kongres itu.""ehm,gimana kalau aku rekam video aku kak? Nanti Fanya aja kak yang jadi perwakilan aku" ucapku penuh semangat.
"yah itu boleh juga. Ya udah aku ada urusan nih. Kamu good luck ya skripsinya." Kata kak Tian sambil tersenyum kemudian pergi.
Ahhhhh akhirnya. Satu masalah sudah beres. Ga nyangka aku kak Tian bisa sebaik itu ngizinin aku buat ga ikut kongres. Tau gini mah dari awal aja aku sendiri yang tanya kak Tian. Ga usah nungguin si Fanya yang ngelakuin. Awas aja ya dia kalo ketemu. Aku bejek-bejek jadi sambel terasi.
Sambil menelurusi koridor kampus dan senyum-senyum sendiri saking bahagianya,aku terlonjak kaget saat melihat jam dinding dihadapanku.
09.15 WIB! Astaga aku lupa kalo aku ada janji sama Pak Gatot dan dosen pembimbingku. Apalagi ini kan hari pertama ku bertemu dengan dosen pembimbing. Bagaimana kalau dia mencap aku jelek karena tidak tepat waktu dan memblacklist namaku dan menyusahkan aku saat menyusun skripsi dan...... arghh aku tak siap memikirkan kalo nantinya aku ga jadi wisuda tahun ini hanya karena dosen pembimbing tak menyukai ku.
Dengan semua tenaga yang kupunya aku segera berbalik dan berlari sekuat mungkin. Tak peduli apa yang dipikirkan orang-orang tentangku. Seorang Agatha Bellansky yang berlari seperti orang kesurupan. Tangga yang kunaiki terasa 5x lipat lebih jauh dari biasanya. Sejak kapan sih anak tangganya jadi sebanyak ini?
Sampailah aku di depan ruangan Pak Gatot yang berada di lantai tiga dengan keringat yang bercucuran. Menarik napas sebentar dan sedikit memperbaiki baju ku yang berantakan. Aku pun segera mengetok pintu ruangan Pak Gatot.
Tok tok tok.......................
Hai semuanyaaa! Sedih banget deh masih sedikit yang vote:( yang udah baca tinggalin jejak dong plissss. Author jadi ga semangat lanjutinnya huhuhu.......
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my final destination
RomanceSaat kau terperangkap pada rencanamu sendiri dan menjadi boomerang untuk mu, ada banyak hal yang kau sesali karena menggunakan emosi saat mengambil langkah. Michael Dave Christian terjebak pada rencananya. Yang selalu mengharuskannya untuk memilih...