Hidup itu sebuah pilihan. Diam atau berusaha. Membahagiakan atau menyakiti. Jujur atau berbohong. Mencintai atau dicintai. Pilihan kita saat ini menentukan kisah kita di masa yang akan datang. Apapun pilihan kita saat ini, punya dampak di masa yang akan datang.
Mike sedang bersusah payah membuat pilihannya saat ini. Kadang Ia begitu yakin, kadang Ia pun takut akan menyakiti Bella. Dia tahu suatu saat kebohongannya saat ini akan menjadi boomerang untuknya. Entah itu sesuatu yang baik atau pun buruk. Dan Mike belum siap untuk kemungkinan yang kedua terjadi dalam hidupnya. Cukup sudah melihat satu wanita yang berharga untuk Mike menangis di depannya. Dia tak ingin ada wanita lain yang dia cintai merasakannya, lagi.
Waktu menunjukkan pukul 12 siang, menandakan kelas mata kuliah Manajemen Stratejik yang diajar oleh Mike sudah selesai. Mike bergegas menuju ke perpustakaan mencari Bella setelah membeli sesuatu di restauran dekat kampus.
Suasana perpustakaan sekarang cukup sepi. Mungkin karena jam makan siang dan ada sebagian orang yang menjalankan shalat. Hanya terlihat beberapa orang di dalam perpustakaan. Mungkin lebih mirip kuburan saat ini.
"Nah itu dia!" Mike tersenyum saat matanya menemukan wanita yang Ia cari-cari sedang menunduk di bilik ketiga perpustakaan ini.
Mike memgambil kursi tepat disamping Bella. Tapi karena terlalu serius membaca buku, Bella sampai tidak menyadari kehadiran Mike.
"Serius amat sih baca bukunya,neng." kata Mike kepada Bella yang masih terus menunduk.
"Iya Pak. Mau buru-buru sidang nih. Kejar target." Bella menjawab tanpa mengangkat kepalanya.
"Ohh dosen pembimbingnya siapa?" tanya Mike lagi menahan senyum melihat kelakuan Bella.
"Ada tuh pak, dosen baru. Pak Mike namanya. Dia itu tuh yang nyuruh saya revisi se-begini banyaknya." Bella masih setia memakukan matanya pada buku Perpajakan yang Ia baca.
"Wah Pak Mike nya kok tega banget ya. Nanti saya tanyain ke dia deh." Mike masih mengikuti permainannya.
"Iya Pak,tolong bil-" suara Bella terputus saat mengangkat kepalanya dan melihat Mike sedang tersenyum dengan sangat lebar di depannya.
"Jadi Pak Mike tega ya, Bel? Oh gitu ya? Nanti saya kasih tau deh, ya." kata Mike dengan wajah dibuat-buat.
"Eh, sayang. Kamu sejak kapan disitu? Hehehe" kata Bella salah tingkah.
"Kamu tuh saking seriusnya baca sampai ga nyadar ada aku disini. Masa kamu ga hafal suara aku sih?" jelas Mike sambil cemberut.
Bella hanya tersenyum geli melihat kelakuan Mike. Ini pertama kalinya Mike bertingkah seperti kanak-kanak di depan Bella.
'Kalau mahasiswi yang lain tahu, pasti mereka bisa ilfeel.' batin Bella
"Ya kamu kan nyuruh aku revisi, jadi aku pengen cepet selesaiin lah. Maaf yaa."
Mike mencibikkan bibirnya kemudian mengangguk.
"Iyaa. Ini aku bawain makan siang buat kamu. Aku tahu pasti kamu bakal lupa makan kalo udah serius gini. Bukan cuma lupa makan malah, lupa pacar juga." sindir Mike.
"Hahahha kamu tuh lucu banget tau ga. Wihh apa nih? Makasih ya, sayang." kata Bella sambil membuka kotak makanan pemberian Mike.
"Wahhh sphagetti! Ihh kamu tau aja aku lagi pengen makan ini." seru Bella senang saat melihat isi makanan yang dibawa Mike.
Mike mengelus kepala Bella.
"Makan gih. Dikit lagi penjaga perpus balik. Nanti kamu diusir kalo makan di perpus gini." jelas Mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my final destination
RomanceSaat kau terperangkap pada rencanamu sendiri dan menjadi boomerang untuk mu, ada banyak hal yang kau sesali karena menggunakan emosi saat mengambil langkah. Michael Dave Christian terjebak pada rencananya. Yang selalu mengharuskannya untuk memilih...