Bella terbangun dari tidurnya dengan keringat bercucuran. Tiba-tiba kenangan buruk itu kembali hadir dalam mimpinya. Badannya bergetar dengan nafas yang tersengal. Dia hendak mengambil air diatas nakas tetapi terjatuh karena tangannya yang ikut bergetar akibat terlalu buruknya mimpi tersebut. Fanya yang sedang tertidur pun bangun karena mendengar suara gelas yang pecah.
"Lo kenapa, Bel?" Fanya panik melihat Bella yang meringkuk di atas tempat tidur.
"Mimpi itu Fan, mimpi itu dateng lagi." suara Bella terdengar penuh rasa takut.
Fanya yang mengerti tentang "mimpi" yang dikatakan Bella langsung sigap memeluk sahabatnya itu.
"Udah udah, itu cuma mimpi Bel. Itu ga bakal terjadi lagi kok. Udah ya."
Bella hanya mengangguk dengan tatapan kosong.
Setelah beberapa saat, Bella menjadi sedikit lebih tenang.
"Wajah mama jelas banget Fan di mimpi itu." jelas Bella sembari mengingat kembali mimpinya.
"Mungkin tante Ria lagi kangen kali sama kau Bel. Makanya dia dateng di mimpi kamu." ucap Fanya asal sebelum dia menyadari arti perkataannya sendiri.
"Sorry, Bel. Gue ga maksud." kata Fanya mengkoreksi ucapanya.
"Ga papa. Tapi kenapa harus bagian itu sih Fan yang muncul di mimpi gue? Padahal gue udah berusaha buat lupain itu selama ini."
"Udah Bel. Itu cuma bunga tidur, ya walopun kayak gitu ya. Banyak banyak berdoa sebelum tidur. Udah lo tidur lagi. Besok lo udah bisa pulang kerumah kata dokter." Fanya menurunkan tempat tidur Bella.
"Wah? Serius? Tapi...yang bayar rumah sakit gue siapa? Jangan bilang nyokap lo, Fan? Gue kan ga enak." walaupun Bella sudah dianggap seperti anak sendiri oleh Fera, tetapi tetap saja Bella selalu merasa sungkan dengan ibu Fanya itu.
"Yee geer! Bukan nyokap gue. Mike yang udah bayarin semuanya ampe tuntas tas tas" gaya bicara Fanya sambil merentangkan kedua tangannya.
"Seriusan lo? Gue malah tambah ga enak lagi. Tapi dia dimana ya? Dia ga hubungin gue sampai sekarang. Padahal udah mau seminggu gue disini."
"Ga tau. Dia merasa bersalah kali sama lo makanya pergi gitu aja." lagi-lagi, Fanya mengatakannya dengan asal.
"Maksud lo?" Bella mengeryitkan dahinya dan menatap Fanya tajam.
"Ha? Emang gue bilang apa tadi? Lo tidur ah udah subuh nih. Gue ke toilet dulu, mau pipis." Fanya langsung kabur ke toilet meninggalkan Bella dengan penuh tanya.
###
Rumah Mike, Berlin, German.
Mike berjalan ke arah balkon seraya membuka gorden pintu kaca tersebut. Mata Mike langsung menangkap seorang wanita baya bersama seorang wanita seumuran dengan ibunya sedang berkutat di kebun bunga. Seketika terukir senyum di bibir Mike. Betapa dia merindukan tempat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my final destination
רומנטיקהSaat kau terperangkap pada rencanamu sendiri dan menjadi boomerang untuk mu, ada banyak hal yang kau sesali karena menggunakan emosi saat mengambil langkah. Michael Dave Christian terjebak pada rencananya. Yang selalu mengharuskannya untuk memilih...