Author POV
Mike mengambil ponselnya. Menekan tombol kontak dan mencari nama wanita itu lalu menekan tombol panggil setelahnya.
"Kamu dimana? Ada waktu? Aku ingin mengembalikan materi yang sudah ku koreksi." Katanya sambil berjalan menuju basement.
"Ah iya. Aku akan menuju ke kampus sekarang." jawab Bella.
"Ga usah. Kita bertemu diluar saja. Bagaimana jika di cafe waktu itu?" Mike membuka mobilnya.
"Okay."
Mike masuk setelah mendapat jawaban dari Bella dan segera melajukan mobilnya.
Bella sampai duluan di cafe tersebut. Dia langsung mengambil tempat duduk di bagian pojok. Tempat yang waktu itu diduduki Mike. Bella langsung memesan greentea latte kesukaannya. Berhubung di luar hujan, dia memesan hot green tea latte kali ini.
Setelah 15 menit menunggu,orang yang ditunggu pun akhirnya datang. Mike celingak celinguk mencari Bella. Bella pun langsung mengangkat tangannya agar Mike dapat melihat keberadaannya.
"Kamu sudah lama?" Tanya Mike sambil mengambil posisi duduk di depan Bella.
"Tidak juga. Kamu kok bisa basah kuyup gini? Bukannya kamu naik mobil?" Bella keheranan. Hampir seluruh tubuh Mike basah.
"Tadi mobilku sempat macet sedikit. Jadi aku turun untuk memperbaikinya. Aku lupa bawa payung. Oh iya ini materi kamu. Udah aku pilah mana materi yang harus kamu masukan dan mana yang tidak." jelas Mike sambil memberikan berkas berkas kepada Bella. Yang disodorkan berkas hanya diam sambil menatap Mike.
"Ini kamu minum green tea latte ku. Aku belum meminumnya kok. Masih panas." Bella menyodorkan cangkir berisi cairan hijau itu kepada Mike.
Mike mengernyit.
"Ga usah. Aku bisa pesan yang lain." Mike kembali menyodorkan cangkir itu kepada Bella.
"Kalau pesan lagi kelamaan. Kamu pasti kedinginan. Apalagi disini kam ber-ac." Bella menyodorkan cangkir itu.
Jadi lah sekarang mereka lagi dalam aksi menyodor-nyodorkan cangkir.
"Ya sudah kalau kamu maksa." Mike menyesap minuman yang diberikan Bella. Baru 2 detik merasakannya, Mike langsung menjauhkan cangkir itu.
"Ini apa? Kok rasanya aneh?" Mike mengerucutkan bibirnya tanda tak suka.
"Green tea latte. Kamu ga tau? Astaga Mike! Katanya lulusan jerman, masa green tea latte aja ga tau." kata Bella mencibir.
"Aku ga pernah mencoba ini sebelumnya. Aku hanya biasa memesan cappucino atau kalau tidak chamomile tea."
"Ckck. Kasian sekali." Bella menggoda Mike.
"Jangan rese deh." kata Mike sambil memutar bola matanya.
Bella tertawa.
Ini pertama kalinya Mike melihat Bella tertawa selepas itu. Mata itu. Mata itu mengingatkannya pada seseorang yang dia kenal. Seseorang yang menjadi salah satu alasannya berada di depan wanita ini. Mata yang membuatnya ragu membuat keputusan. Melupakan atau melanjutkan. Menyakiti atau membahagiakan.
"Bella.."
"Ya, Mike?" Bella berusaha menetralkan suaranya sehabis tertawa.
"Bisa kita ulang semua ini dari awal?" Nada Mike berubah menjadi serius.
"Maksudnya?" Bella mencoba mencerna pertanyaan Mike.
"Pertemuan kita. Pertemuan awal kita tidak lah menyenangkan. Kamu keliatan tidak suka berada di sampingku. Kalau aku punya kesalahan, aku minta maaf. Aku hanya ingin mengenalmu lebih dekat. Bolehkah?"
Bella mengerjapkan matanya berkali-kali. Dia mempunyai IPK di atas 3,5 tetapi dia tak mengerti apa yang dikatakan Mike barusan. Sedetik kemudian dia tersenyum.
"Iya, boleh."
Bella menyelipkan harapan disana. Di jawabannya. Tidak ada salahnya membuka hati. Semoga keputusannya kali ini tepat. Memasukkan seorang Mike di dalam kehidupannya.
"Terima kasih, Bell." Mike tersenyum penuh arti.
Ini sama seperi yang direncanakannya dulu. Mendekati Bella, masuk kedalam kehidupannya. Tapi kali ini dengan tujuan yang berbeda. Tujuannya saat ini untuk menjaga Bella, membahagiakan wanita itu. Ia hanya menginginkan itu sekarang. Biarlah semuanya berjalan sebagaimana mestinya. Biarlah dia mengikuti hatinya, kali ini saja.
###
Setelah lama berbincang-bincang, waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore.
"Mike, gimana kalo kamu ke kos aku dulu? Aku ada baju yang sepertinya muat sama kamu. Kos aku deket dari sini. Apartemen kamu kan jauh. Kamu bisa masuk angin nanti kalo kelamaan pake baju basah." Bella meminum minumannya sampai habis.
"Tenang saja. Bajunya bukan bergambar hello kitty atau boyband korea kok." lanjut Bella ketika melihat reaksi wajah Mike yang sepertinya sungkan. Sejak kapan pria didepannya ini kelihatan sungkan? Dia kan selalu seenaknya, pikir Bella.
"Yasudah. Ayo."
###
Bella mengendarai motornya dan Mike mengikutinya dari belakang. Hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai ke kos-an Bella.
"Bel ibu kos kamu ga ada kan?" tanya Mike saat baru masuk ke kamar kos Bella.
Jangan menganggap Bella macam-macam. Dia hanya ingin berbaik hati saat ini. Setelah itu dia akan menyuruh Mike pulang setelah Mike berganti baju.
"Ga ada sih kayaknya. Kayaknya lagi ke jogja nengokin anaknya yang kuliah disana. Kenapa? Kamu mau ngekos disini? Ini kos-an khusus cewe Mike." kata Bella tanpa berbalik ke arah Mike sambil membuka lemarinya.
Mike terkekeh. Kenapa Bella polos sekali, sih.
"Ngga. Kali aja kita mau ena ena gitu kan. Jadi ga akan ada yang marah."
Bella menoleh seketika mendengar jawaban Mike. Mike mengedipkan matanya. Mike berjalan mendekati Bella. Bella hanya diam mematung memasang siaga satu kalau Mike berbuat yang tidak-tidak.
Tapi entah kenapa untuk bernapas pun Bella tak mampu. Kakinya terasa seperi jelly saat ini. Membuat Bella tak sadar bahwa Mike sudah berada di depannya. Tepat di depan wajahnya. Bella menutup mata dan bibirnya rapat. Setidaknya dia mengikuti perintah otaknya saat hatinya sudah dangdutan tak karuan di dalam.
Mereka hanya berdua. Di dalam kamar Bella. Dengan cuaca yang dingin serta keadaan yang sunyi. Kalau di drama korea, si pria pasti sudah mencium wanitanya. Bella wanita dewasa, dia tau hal apa yang dapat terjadi di keadaan seperti ini.
Mike tersenyum geli melihat kelakuan Bella di depannya.
"Kayaknya bajunya pas. Aku ganti dulu ya." Kata Mike berbisik tepat ditelinga Bella dan mengambil kaos yang diremas Bella saat ini. Membuat darah Bella berdesir tak karuan.
Bella membuka mata dan ternyata Mike sudah masuk ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Didengarnya tawa Mike menggema.
Bella menggerutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa dia berpikir bahwa Mike akan menciumnya? Mungkin terlalu sering bersama Mike menularkan sifat pria itu kepadanya. Bella baru tau, ternyata sifat mesum bisa menular juga ya?
###
Hai hai! Author update lagi nih. Kita seneng-seneng aja dulu ya. Kan kasihan Bellanya baru seneng gitu masa langsung nangis bombay sih :p kalo sempat,mungkin bakal update lagi besok. Tinggalin vote dan comment ya reader readerku😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my final destination
RomanceSaat kau terperangkap pada rencanamu sendiri dan menjadi boomerang untuk mu, ada banyak hal yang kau sesali karena menggunakan emosi saat mengambil langkah. Michael Dave Christian terjebak pada rencananya. Yang selalu mengharuskannya untuk memilih...