Takdir adalah ikatan yang tak bisa kita ingkari. Namun pepatah mengatakan bahwa kita bisa mengubah takdir tersebut dengan berusaha. Mungkin Mike sudah berusaha untuk membahagiakan Bella, tapi ia sempat gagal. Maka ia pun berusaha lagi untuk menjauhi Bella, dan lagi-lagi gagal. Apa yang sebenarnya takdir inginkan untuk Mike dan Bella? Bersatu atau berpisah?
Taman Jajan, Bintaro, Jakarta Selatan.
"Hmm ayam penyet satu sama bebek penyet nya 1 bang. Kamu mau nasi uduk apa biasa?" tanya Bella pada Mike
........
"Mike! Nasi uduk apa biasa?" kembali Bella mengulang pertanyaannya melihat Mike yang hanya terus memandanginya tanpa menjawab.
"Eh nasi uduk aja." Mike kembali sadar dari lamunannya.
"Nasi uduknya 2 bang. Satu es teh manis dan satu teh manis hangat ya. Makasih." Bella kembali menatap Mike setelah menyelesaikan pesanannya.
"Kamu kenapa sih ngeliatin aku kayak gitu?" tanya Bella sambil bertopang dagu.
"Kamu hampir dua minggu ga ketemu aku kok tambah cantik ya." goda Mike yang dibalas cubitan kecil oleh Bella.
"Apasih, gombal." Bella merona.
"Kamu ih doyannya cubit-cubitan. Kalo tangan aku putus trus ga bisa makan gimana? Kamu mau nyuapin aku? Eh tapi aku rela sih kamu suapin terus." canda Mike yang membuat Bella tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha kamu tuh yang ga pernah abis lebaynya. Masa iya tangan kamu putus karena aku cubit. Sini mana aku liat tangannya." Bella menarik tangan Mike yang sedikit kemerahan akibat ulahnya, lalu mengelusnya.
"Makasih ya Bel karena masih mau terima aku." suasana pun berubah menjadi serius.
"Aku yang terima kasih karena kamu masih mau terima aku setelah tahu keadaan aku yang sebenarnya." Bella menggenggam tangan Mike.
"Aku janji akan selalu jagain kamu. Bete juga sih kalo kelamaan sama Ata itu. Berisik."
Bella tertawa kecil mendengar gerutu Mike.
"Kalo kamu liat aku sama Grace lagi, kamu langsung datengin aku aja. Atau nanti kita sekaligus dinner sama Grace dan Josh. Mereka itu bener-bener cuma sahabat yang udah aku anggap sodara. Makanya kita sedeket itu." jelas Mike.
Bella mengangguk.
"Iya,aku ngerti kok. Mungkin sebelumnya aku aja yang terlalu parnoan. Hmm, jadi namanya Grace?" tanya Bella.
"Iya, Grace." jawab Mike.
###
Luxus Boutique, Berlin, German.Hari ini Grace akan mengikuti fashion show internasional di Berlin. Maka dari itu sekarang Ia sedang berada di sebuah butik ternama untuk melakukan fitting.
"Halo Oma, apa kabar?" Grace sedang berbicara dengan Oma Caroline, Oma Mike, melalui telepon.
"Baik sayang. Wie haist du?" Oma Caroline bertanya balik.
"Gut, Oma. Danke. Oh ya, Mike lagi di berlin ya?"
"Ah iya, beberapa hari yang lalu Mike disini. Tapi kemarin dia kembali ke Indonesia. Ada rapat mendadak katanya." jelas Oma Caroline.
"Rapat mendadak Oma?" Grace mengulang jawaban Oma Caroline.
"Ya. Dia kelihatan buru-buru sekali kemarin. Dan sangat panik."
"Ga biasanya. Padahal aku baru mau kesitu setelah pulang dari fashion week. Yaudah Oma, jaga kesehatan ya. Minggu ini kalau aku ada free aku mau kesana nge-teh sama Oma. Auf widersehen!"
"Okay cantik. Bye!" tutup Oma Caroline di seberang sana.
Raut wajah Grace berubah menjadi muram. Dia terlihat curiga dengan alasan Mike kembali ke Indonesia secepat itu. Tak lama Ia kembali menekan layar ponselnya dan mengklik nama Josh disana.
"Where are you?" tanya Grace tanpa basa-basi.
"Indonesia. Kenapa?" jawab Josh di seberang sana.
"Apaaa?" teriak Grace yang membuat pelayan di butik yang sedang mengukur badannya pun kaget.
"Whoa calm down! Kenapa sih?" Josh pun terdengar kaget dari suaranya.
"Lo lagi sama Mike? Mike dimana?"
"Ngga. Ya mana gue tau. Lo telpon Mike lah sana, kenapa malah telpon gue."
"Gue tadi udah coba telpon yapinga aktif. He was in Berlin few days ago dan kemarin mendadak balik ke Indonesia karena alasan rapat. Ada yang ganjal ga sih?" selidik Grace dengan nada curiga.
Josh yang sudah mengetahui hal ini pun berusaha untuk menjawab dengan tenang. Dan satu hal, jangan sampai keceplosan. Mulutnya kadang berkoar di saat yang kurang tepat. Dan jika itu terjadi, mungkin Mike akan benar-benar menebas kepalanya.
"Ganjal apanya? Ya wajar lah dia kan dosen." jawab Josh santai.
"Tapi lo tau alasan dia sampai stay di Indonesia itu apa. Dia ga serius sama kerjaannya di sana sebagai dosen. Lo nyembunyiin sesuatu ya dari gue?" Grace pun mulai curiga dengan Josh yang kali ini tidak cerewet dan menjawab seadanya.
"Ga ada kok. Udah lah Ge, nanti juga dia balik lagi kok." Josh berusaha menenangkan Grace.
"Yaudah kalo gitu. Minggu depan gue ke Indonesia." dan Grace pun langsung menutup telponnya.
Josh di seberang sana hanya menganga dan bingung mau melakukan apa. Grace adalah tipe orang yang keras kepala sekaligus manja. Keinginannya harus selalu terpenuhi dan memang seperti itu sejak dulu.
"Ahh." Grace memegang dadanya sedikit merintih.
"Hey darling, are you okay?" Manager Grace datang dengan wajah panik.
"I am." Grace mengangguk pelan.
"Kamu duduk dulu sebentar. Tarik napas, buang. Senyum, okay? Tiga jam lagi kamu harus menampilkan yang terbaik." jelas Manager Grace yang dibalas senyuman kecil olehnya.
###
Hellooo! Author sakit kepala nih kalo di depan hp lama-lama:( jadi maaf ya kalo pendek. Semoga suka! Ditunggu vote dan commentnya! Thankyou.
KAMU SEDANG MEMBACA
You are my final destination
RomanceSaat kau terperangkap pada rencanamu sendiri dan menjadi boomerang untuk mu, ada banyak hal yang kau sesali karena menggunakan emosi saat mengambil langkah. Michael Dave Christian terjebak pada rencananya. Yang selalu mengharuskannya untuk memilih...