12

12.4K 854 6
                                    

Suasana kediaman Mama mertua Prilly tengah ramai, siang hari Prilly sudah bertandang kerumah Mama mertuanya karena bosan jika harus terus di apartemen.

Setelah meminta izin pada suaminya, Prilly pun melajukan mobilnya sendirian ke kediaman mertuanya. Daripada bosan dirumah lebih baik main bersama dengan keponakannya.

Setidaknya anak Kakak iparnya bisa menjadi teman main untuknya, " Ali syuting dimana sekarang Prill ?"

" Syuting iklan di Kebagusan Ma ", Mama Resty mengangguk - anggukan kepalanya.

" ih kenapa sih tiap main sama anak kecil bawaannya ngantuk terus ya haha "

" iya bener banget deh Prill, aku aja tiap momong dia duh ngantuknya gak nahan "

" tidur aja dulu di kamarnya Ali, Prill. Biar badannya enakan "

Prilly setuju dengan ide mertuanya itu, dia harus tidur dulu karena matanya sudah begitu mengantuk. " ya udah aku izin ke kamar dulu ya Ma, Ka. Ngantuk banget ini "

" Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69)  

Firman Allah SWT dalam ar-Ruum: 23 tentang keberkahan melakukan tidur di tengah hari:  
" Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.

Abdul Hafizh al-Haddad dalam al-I’jāz al-Ilmi fil Quran was-Sunnah asy-Syarīfah berpendapat, dengan tidur maka berbagai sistem tubuh istirahat sehingga bisa melakukan pemulihan agar bisa beraktivitas kembali. Semakin  cukup seseorang tidur, maka semakin besar pula kemampuan tubuhnya untuk bisa aktif bekerja kembali, sehingga bisa menjaga daya tahan tubuh dan kesehatannya.

Ahli medis berpendapat bahwa tidur siang bisa bermanfaat jika dalam pelaksaanaannya diperhatikan, seperti pada waktu yang tepat, tidak dalam waktu yang lama, dan juga ditempat yang tepat.

***

Sore hari Prilly sudah dengan pakaian yang rapih, dia menuruni anak tangga rumah mertuanya. Dia belum pulang karena katanya Ali akan menjemputnya jadi dia masih bersantai di kediaman mertuanya.

Saat tengah asik berbincang dengan keluarga suaminya di ruang tengah, mereka semua di kejutkan dengan sosok yang duduk di kursi roda dengan orang lain di belakangnya.

Prilly membelalakkan matanya, satu tangannya menutup mulutnya. Rasanya dia sulit untuk bangkit dari tempat duduknya.

" Ya Allah Ali, kamu kenapa Nak ?", Mama Resty langsung menghampiri anak bungsunya yang masih setia di kursi roda.

Ali mencoba bangkit dari kursinya di bantu oleh asistennya, dia berjalan dengan pincang ke arah kursi yang sebelumnya di duduki Mamanya. " Ali kenapa ?" Tanya Mama Resty pada asisten Ali.

" jatoh keseleo pas naik tangga "

Prilly berjalan menghampiri suaminya yang duduk dikursi sebrangnya. Melihat kondisi kaki suaminya yang diperban, wajahnya sudah murung. " Gak apa - apa kok Yang, cuma keseleo doang "

" kalo cuma gak akan sampe di perban gini " jawabnya judes.

Ali terkekeh mendengar jawaban judes istrinya itu, sungguh Prilly selalu menggemaskan jika sedang marah seperti itu. " terus besok gimana Li? Bukannya besok Gala Premiere film kamu ?"

" InsyaAllah Ali datang kok Ma "

" oh iya Prill, Ali belum makan "

Prilly menatap tajam kearah asisten suaminya, " kok belum makan ?", Ali menatap memohon pada asistennya agar tidak berbicara yang tidak - tidak pada Prilly. " Kenapa kalian saling tatap gitu ?"

Ali menyerah jika Prilly sudah mode galak, dia ikhlas jika hari ini harus kena omel seharian. " tadi gak keburu makan siang, keburu tragedi Prill "

" tapi syutingnya udah selesai ?"

" udah kok "

" ya udah mau makan sama apa?", Ali bernafas lega saat Prilly mulai kembali melunak. " Apa aja deh, yang ada aja biar gak lama "

Prilly berlalu meninggalkan keluarga Ali di ruang tengah, dia kedapur lalu mengalasi makan untuk suami terbucinnya. Ali Bucin ? Selalu, Ali akan selalu bucin jika itu ke Prilly. Muhammad Ali Bucin Adnan.

Wanita itu duduk disamping suaminya, mulai menyuapi Ali dengan begitu telaten. " Sakit banget ?"

" ya gitulah, tadi gak kerasa. Tapi sekarang lumayan nyut - nyutan "

" makanya kalo mau melakukan aktifitas tuh baca bismillah "

Sangat rugi seorang muslim yang lupa membaca kalimat mulia Basmallah dalam memulai pekerjaannya.

Rasulullah SAW bersabda, “Setiap pekerjaan yang baik, jika tidak dimulai dengan “Bismillah” (menyebut nama Allah) maka (pekerjaan tersebut) akan terputus (dari keberkahan Allah)”.

Itu artinya setiap kegiatan yang bermula dengan “Bismillah” adalah berpahala dan penuh keberkahan.

" udah kok, selalu berdoa dulu tiap mau kerja, namanya juga musibah Yang. Udah ada dicatatan buku aku, udah Allah tulis hari ini, di lokasi aku harus jatuh dari tangga "

" gak apa - apalah, ikhlas aja. Siapa tau jadi penggugur dosa aku yang banyak kan "

Allah berfirman dalam surat Asy-Syura ayat 30 yang Artinya: "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)."

Rasulullah SAW bersabda, “Bahkan jika duri menusuk salah satu dari anda, itu akan menebus sebagian dari dosa anda,” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Prilly dengan begitu sabaran menyuapi Ali yang banyak bicara, karena dia tak henti - hentinya berbincang dengan Mami dan Tante - Tantenya yang lain. " udahan Yang, kenyang "

" masih banyak ini, sayang loh. Orang lain mah pengen makan susah, kamu malah nyia - nyiaiin gini "

Mendengar penuturan istrinya akhirnya Ali Bucin Adnan kembali makan nasi yang di suapkan Prilly padanya. Prilly menatap wajah suaminya yang begitu bahagia saat bercerita, dan sepertinya melupakan kakinya yang terluka. " ini sekali lagi Sayang ", Prilly menyuapkan nasi terakhirnya.

Wanita itu melihat obat yang diberikan asisten Ali padanya, dia menyimpan obat itu di meja seraya membawa gelas kosong yang diberikan suaminya. " Obatnya ini udah di makan belum ?"

" belum Yang ", Prilly mengambil 3 obat untuk suaminya. Memberikannya untuk di makan, " udah itu istirahat "

" Prill titip anakku bentar dong, mau ke air dulu ", dengan senang hati Prilly mengambil ponakannya itu dari gendongan Kakak iparnya, dia duduk disampin Ali dengan bayi yang ditangkupkan di dadanya.

Ali mendekatkan kepalanya pada Prilly, dia menciumi kepala bayi itu sampai si bayi menggeliat. " jangan di ganggun ih kasian "

Bukannya diam Ali malah mencolek - colek pipi gembil bayi yang adalah pelukan istrinya. " ihh, tangannya diem. Aku gigit nih ", dan benar saja Prilly langsung menggigit tangan Ali membuat lelaki itu meringis kesakitan. " iya - iya lepas - lepas "

Setelah Prilly melepas gigitannya itu, Ali kembali jahil dengan menangkup kedua pipi Prilly dengan satu tangannya lalu dengan cepat melepaskannya saat Prilly akan menampar tangannya. Bahkan Ali sampai berdiri dan pindah tempat duduk ke kursi samping yang sebelumnya di tempati kakaknya. Dia sampai melupakan kakinya yang masih diperban, Mama Resty sudah ketar - ketir melihat kelakuan anaknya itu.

Prilly menimpukkan bantal kursi pada Ali, membuat lelaki itu tertawa dengan bebas. Berbeda dengan Prilly yang menatapnya sinis, tajam nan judes.

___________________________________

Gak jadi insecure deh, karena mereka gak tau siapa sosok yang mendapat gelar 'Pedang Allah'

NOTHING LIKE US [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang