Suara berisik di dapur itu sukses membuat orang - orang yang masih terlelap terbangun dengan tak biasanya. Wanita - wanita itu berkutat dengan pekerjaan mereka masing - masing, seperti memasak, mengiris dan menghidangkan.
Akur dengan ipar dan mertua adalah impian setiap wanita, karena banyak juga diluar sana wanita yang kurang dekat dengan mertua dan iparnya, bahkan ada yang sampai berselisih sehingga membuat hubungan rumah tangganya kandas. Prilly adalah salah satu wanita beruntung itu, dia tidak pernah dibeda - bedakan oleh mertuanya, dan tidak pernah di adik tirikan oleh kakak iparnya, baik Ali maupun Prilly mereka diperlakukan sama baiknya.
" gimana, enak gak Ma?" Tanya Prilly pada mertuanya untuk mencoba masakannya. Prilly harap - harap cemas melihat ekspresi mertuanya itu. Mama Resty langsung mengacungkan dua jempolnya dan kembali melahap sisa makanan yang ada disendok itu. " ini mantap banget "
" Eh Sayang udah bangun, baru aja mau di bangunin ", Prilly tersenyum melihat Ali yang tengah duduk dikursi makan dengan wajah yang menahan kantuk. Bukannya menggubris, lelaki itu malah teringat kejadian kemarin - kemarin dimana mereka perang dingin sampai akhirnya saling baikan karena akan menunaikan ibadah puasa Ramadhan.
Niat awal sahur pertama mereka adalah berdua di apartemen, tapi entah kenapa Prilly ingin sahur bersama dengan keluarga suaminya. Biar rame katanya, karena kalo berdua aja rasanya hambar.
" cuci muka dulu Yang, liat bekas iler kamu masih nempel di pipi ", refleks Ali mengusap wajahnya membuat ketiga wanita itu tertawa.
Ali pergi kekamar mandi untuk mencuci mukanya dan sekalian gosok gigi sebelum makan. " Yang sikat gigi aku di kamar?"
" ah iya, maaf sikat giginya tadi gak sengaja kecebur kloset jadi aku buang soalnya jijik kan "
" Ma, ada sikat gigi cadangan gak ?"
" cari aja coba Li, harusnya sih ada "
" gak ada Ma ", teriak Ali didalam kamar mandi itu. " ya berarti gak ada, oh iya kemarin kan di pake Mami "
" aku gosok gigi pake apa?"
" udah pake punya aku dulu Yang ih, tapi di kamar "
Masalah sikat gigi saja bisa menghebohkan banyak orang di dini hari. " beli sana ke warung ", dumel Alika yang sedari tadi hanya diam memperhatikan interaksi ketiganya. " beliin lah "
" enak aja "
Ali berjalan dengan begitu santai melewati ketiga wanita berharga dalam hidupnya. " Mau kemana ?"
" ke kamar, gosok gigi "
" belum kelar juga itu perkara gosok gigi "
" harus bersih, gak boleh jorok kan "
Gosok gigi merupakan salah satu kebiasaan Rasulullah Muhammad SAW, tak hanya di rumah. Nabi Muhammad SAW bahkan selalu membawa siwak kayu di saku bajunya yang Ia gunakan untuk menggosok gigi setiap kali berwudhu sebelum sholat.
Diceritakan dalam riwayat bahwa gigi Rasulullah sangat putih dan kuat. Dalam sebuah hadis Rasullulah mengatakan, "Andaikan aku tidak memberatkan ummatku, niscaya aku akan menyuruh mereka bersiwak (menyikat gigi) setiap kali berwudhu." (HR Bukhari dan Muslim)
***
Hukum sholat berjamaah adalah sunnah muakad secara umum, berdasarkan keterangan Syekh Wahbah Az Zuhaili dalam Kitab Fiqhul Islam wa Adillathuhu. Sunnah muakad adalah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan setiap muslim.
Mazhab Syafi'i dan Maliki menyatakan hukum sholat berjamaah adalah fardhu kifayah. Namun, Mazhab Hanafi menyebut sholat berjamaah hukumnya wajib.
Rasulullah SAW bersama sahabatnya selalu menjaga sholat berjamaah yang dilakukan bersama. Beliau menegaskan dalam salah satu haditsnya yaitu:
Artinya: "Dan sungguh saya ingin menyuruh sholat segera ditegakkan. Lalu saya suruh seseorang mengimami orang-orang, lalu saya bersama laki-laki sambil membawa kayu bakar menuju ke orang yang tidak menghadiri sholat (berjamaah), kemudian saya bakar rumah-rumah mereka dengan api." (HR Muslim).Ali masuk kedalam rumah Mamanya itu dengan menenteng sejadah yang sudah ia gunakan untuk berjamaah shubuh di masjid terdekat. Lelaki itu semakin terlihat tampan dengan peci, baju koko muslim serta sarung yang semuanya berwarna hitam namun sedikit ada motif dikain sarungnya.
Lelaki itu merebahkan tubuhnya disofa ruang tengah dengan mata terpejam, dia kembali membuka matanya saat merasakan disampingnya ada yang duduk. " kenapa Li ?", tanya kakak ipar nya.
" ngantuk gue bang haha "
" kirain kenapa, sono istirahat. Gunain sebaik mungkin waktu istirahat Lo "
" ah iya, gue ke kamar dulu ya "
Setelah mendapat jawaban kakak iparnya, Ali beranjak menuju kamar tidurnya. Saat membuka pintu, pandangannya langsung tertuju pada istrinya yang sudah meringkuk ditempat tidur dengan mukena yang masih lengkap. Bukannya masuk, Ali malah kembali menutup pintu kamarnya lalu kembali keruang tengah.
" kok balik lagi Li ?"
" Prilly lagi tidur Bang "
" ya terus ?"
" ya masa gue tidur sama dia, takut khilaf Bang lagi puasa haha ", kedua lelaki itu tertawa karena baru sadar jika hari ini adalah hari pertama mereka puasa.
" cuma tidur doang Li, masa gak bisa haha "
Ada beberapa hal yang dilarang bagi suami istri selama puasa Ramadhan. Larangan ini diantaranya adalah berhubungan suami istri (jima’) di siang hari. Namun, tidak ada larangan bagi keduanya jika hanya tidur bersama tanpa melakukan hal yang dapat membatalkan puasanya tersebut.
Al-Bukhari (Shahih, 1927) dan Muslim (Shahih, 1106) meriwayatkan dari Aisyah. Ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencium dan mencumbunya dalam keadaan berpuasa. Dan beliau adalah orang yang sangat mampu mengendalikan hasratnya.”
Lalu, As-Sanadi menjelaskan: Kata “mencumbu” yang disebutkan di dalam hadis tersebut adalah menyentuh kulit istri dengan kulitnya, seperti menempelkan pipi ke pipi istri. Artinya, bersentuhan kulit, bukan berjima’.
" siang tahan dulu bang, nanti malam gas poll haha "
" Untung kakak Lo gak puasa Li "
" kan Lo nya puasa Bang, jangan bilang mau batalin puasa gara - gara istri Lo gak lagi puasa. Parah sih Lo "
" ipar kurang asem Lo, ngasih sarannya bisaan "
Mereka terus melempar canda, adakah adik kakak ipar lelaki yang sedekat mereka?
" dah ah, gue mau tidur disini "
" iya, nanti kalo Lo udah nyenyak gue bopong deh ke kamar Lo haha "
" asem Lo!"
Ali membaringkan tubuhnya di sofa, membuka ikatan sarungnya lalu menariknya sampai atas untuk menyelimuti badannya karena hawa dingin di waktu subuh.
Belum lima menit Ali tertidur dia terganggu dengan suara tangisan keponakannya, anak dari Kakaknya yang menangis didekatnya. " Ya Allah apa salah hamba ?" Tanyanya dengan mata yang masih terpejam.
" Li, tolongin dong ", dia merasakan tubuhnya di goyang - goyang membuat dia akhirnya memaksakan matanya untuk terbuka.
" tolongin apa sih ?", wajahnya setengah ngantuk itu coba ia paksakan untuk tetap terbuka. " timang - timang dulu anak gue, gue mau bikinin dulu dia susu "
" Baba nya mana?"
" di toilet "
Ali berdecak, namun ia tetap mengambil ponakannya itu kedalam gendongannya. Ali meminta kakaknya untuk memasangkan samping untuk mengikat anaknya dibadan Ali.
Bayi perempuan mungil itu terdiam saat ada dalam gendongan Ali, tak tahan dengan kantuknya Ali menyandarkan tubuhnya di punggung sofa dengan memeluk bayi mungil yang nemplok didada nya.
Keduanya tertidur dengan nyenyak, sampai Alika geleng - geleng kepala melihat keduanya. " Duh, punya adik ngemong banget. Sama ponakannya aja sayang banget, rela lakuin apapun gimana nanti sama anaknya. Semoga secepatnya kalian di karuniai malaikat cantik dan ganteng ya ", gumam Alika lalu pergi meninggalkan om dan ponakan itu yang terlelap.
____________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING LIKE US [ PDF ]
Fanfiction[ HARAP FOLLOW SEBELUM BACA, SELALU TINGGALKAN JEJAK KOMEN ATAU LIKE ] •Cover mentahan by Pinterest• Find me on Instagram : Msy.susan Twitter : @msysusan_ Copyright msysusan_