Puasa di hari pertama itu rasanya MasyaAllah sekali, lemasnya minta ampun walaupun saat sahur sudah minum minuman isotonik dan makan makanan empat sehat lima sempurna.
" haiii, sini sini ", Prilly merentangkan tangannya untuk menggapai bayi Alika yang baru saja menghampiri dirinya yang tengah menonton diruang tengah.
" Ali kemana ?" Tanya kakak iparnya celingukan mencari adiknya yang ajaib bin ngeselin. " aku juga gak tau, dari tadi di telpon gak di angkat mulu "
" suami aku pun gak ada, kemana ya mereka ?"
Sudah mau menjelang adzan ashar namun kedua lelaki berstatus suami itu tak kunjung datang. " ihhh gemes banget sihhh nak gembul ini "
" Zalfa Ulya Zakiyah cantiknya Bunda Ii, si gembil gembul gembol " ucap Prilly bernada dengan tangan yang mengayun - ayun anak dari kakak iparnya yang sama menggemaskan dengan anaknya. Bagaimana tidak menggemaskan, kakaknya begitu lucu dengan pipi chubby dan gigi kelincinya, dan banyak yang menyebut bahwa Prilly dan iparnya itu begitu mirip.
" ngabuburit yuk Prill ?", ajak Alika dengan menggelung rambutnya asal. Dia tidak mengenakan hijab jika didalam rumah, berbeda dengan Prilly yang tetap memakai hijab karena dia takut jika ada suami Alika yang notabene bukan mahrom nya.
" Ayo! Kemana?" Jawab Prilly balik bertanya dengan begitu antusias. " kita ke pasar takjil aja lah, siap - siap dulu yuk "
Prilly kembali memberikan bayi itu pada ibu nya, lalu dia beranjak pergi ke kamar yang ditempatinya. Sholat ashar lalu berpakaian seadanya, toh cuma ngabuburit kan?
***
Prilly terus mendial nomor suaminya sampai beberapa kali hingga akhirnya telponnya terhubung. Dia melihat wajah suaminya yang ada dilayar ponselnya, " dimana?"
" ini mau pulang ke rumah sama Bang Dheo, abis main golf "
" kok gak bilang sih ?"
" iya maaf, tadi kamu nya lagi sama Mami "
" aku izin ya Yang, lagi dijalan mau ke pasar takjil sama Kakak "
" udah di jalan baru bilang "
" ya abisan kamu nya sih gak angkat telpon aku dari sekian tahun "
Ali terkekeh mendengar ucapan wanitanya, ah dia begitu bahagia melihat wajah istrinya yang begitu menenangkan hati. " ya udah, sebelum maghrib udah dirumah ya. Titip kolak pisang Yang "
" enak aja titip - titip, kasih uangnya dong. Kolak pisang, kolak pisang. Tuh pisang Lo kolak sama Prilly " tawa Ali Prilly dan suami Alika pecah mendengar ucapan yang menggelikan keluar dari mulut wanita tak berpuasa itu.
" ngapain Lo ngebuburit, orang Lo gak puasa ah dasar. Pisang laki Lo gue kolak Kak "
" jangan bego! Nanti gak bisa bikin adek buat si Zalfa ", obrolan absurd itu membuat mereka tertawa yang menggema didalam mobil yang masing - masing mereka tumpangi.
" udah dulu ya, aku udah nyampe nih "
Prilly mematikan sambungan video call dengan suaminya, dia keluar setelah Alika memarkirkan mobilnya dipinggir jalan, bukan contoh yang baik sebenarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOTHING LIKE US [ PDF ]
Fanfiction[ HARAP FOLLOW SEBELUM BACA, SELALU TINGGALKAN JEJAK KOMEN ATAU LIKE ] •Cover mentahan by Pinterest• Find me on Instagram : Msy.susan Twitter : @msysusan_ Copyright msysusan_