Kaya Hawkins
"Kau harus makan yang banyak. Ini ambil makananku." Kata Zayn yang hendak menaruh piring berisi makanan didepanku. Tentu saja aku menolak.
"Aku sudah makan banyak sekali, Zayn." Kataku sambil tersenyum kepadanya.
"Tapi kan sekarang kau makan untuk dua orang. Jadi kau-"
"Zayn, aku sudah makan banyak dan kurasa porsi itu lebih dari dua orang." Potongku membuat semua orang di meja makan tertawa.
"Baiklah. Bagaimana keadaan Zayn junior di dalam sana?" Aku tertawa kecil saat dia bertanya tentang keadaan calon anak kami sambil mengusap-usap perutku. Even since last night, I felt so giddy. In a good way of course. Because Zayn was being so sweet the entire time and I just can't help it. He makes me loves him more and more.
"Sepertinya baik-baik saja?"
"Syukurlah. Sekarang aku jadi tidak sabar menunggu kelahiran anak kita." Kata Zayn yang lalu mencium lembut bibirku.
"Sekarang ceritakan kenapa ada sebuah cincin indah melingkar dijari manismu?" Tanya Trisha sambil tersenyum lebar membuat pipiku memerah.
"Ya! Dari pagi juga kau terlihat sangat gembira bahkan tidak bisa berhenti tersenyum." Sambung Waliyha. Aku melihat kearah Zayn yang sedang tersenyum kepadaku. Aku menyukai kerutan di wajahnya saat dia tersenyum lebar dan lepas seperti ini.
"Everyone, we're engaged." Zayn finally stated and lift up my hand to the air, showing the gorgeous ring to everyone. At first they gasped but not a moment later, they cheered for us. Even, I could see Trisha smiling so big while wiping her eyes. Yaseer smiles proudly and gave thumbs up to his son while the girls being the girls. They mumbles to each others making Zayn and I giggles.
"Kapan kau melamarnya? Aku bahkan sama sekali tidak melihat kau mengajaknya keluar untuk makan malam?" Tanya Doniyah yang sekarang malahan ikut-ikutan menangis.
"Tadi pagi, sesaat setelah aku menemani wanita cantik ini dengan morning sickness- nya. Sebelum kalian protes, aku tau kalau aku bukan lelaki romantis tapi aku sudah menyiapkan sebuah acara di Los Angeles nanti. Louis yang membantuku untuk menyiapkan semuanya. Mulai dari cincin, sampai acara minggu depan di Los Angeles. Kalian semua harus datang. Aku juga sudah menelepon orangtua Kaya." Zayn menelepon orangtua- ku? Tapi kapan?
"Kau menelpon Mum dan Dad? Kapan?!" Tanyaku membuat Zayn tertawa kecil.
"Sebelum aku melamarmu, aku harus minta izin dulu dari orangtua-mu. Lagipula mereka terdengar girang sekali saat mengetahui aku akan melamarmu. Mereka juga senang saat tau kalau kau sedang mengandung anak kita. Kau tidak perlu khawatir lagi. Aku juga bahkan sudah menelepon Michelle dan Gemma. Awalnya sih Michelle marah-marah kepadaku, tapi saat tau kalau aku akan melamarmu sekaligus mendengar tentang berita kehamilanmu, dia langsung terdengar sendu dan menyuruhku untuk menjagamu. Berbeda dengan Gemma yang dari awal memang sudah mendukung hubungan kita." I can't thank him enough for everything. He's the best guy in this world and I'm so lucky to have him as my future husband. Thanks, Heaven.
"Thank you so much for doing all of these for me." I said while wiping the corner of my eyes.
"No, baby. Thank you for everything you've brought for me all of these years. I can't thank you enough for everything you've done for me in these lately 4 years. No one can't describe how thankful I am to have you through all the moments in my life. You always patience towards me, you know that I fucked up so many times yet you still decided to stick with me. The world soon have to know that you're so amazing. You're the greatest thing for me in this life besides my family, and the boys of course. And I promise to cherish every single moment with you. I love you, I love you, I love you so much, baby." Sekarang aku sudah berderai air mata kebahagiaan. Aku benar-benar speechless karna semua kata-kata yang baru saja keluar dari mulut Zayn. Aku bahkan tidak sadar kalau sekarang kami sedang makan malam bersama keluarganya. Trisha menangis bahagia di pundak Yaseer, sedangkan Doni, Saffa memeluk satu sama lain dan Waliyha, sibuk memotret atau merekam this precious moments with her phone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home - Zayn Malik
FanfictionNo matter how far you go, you'll always find a home. (Written in Indonesian)